tirto.id - Elastisitas dalam ilmu ekonomi diartikan sebagai derajat kepekaan suatu gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi lainnya. Sederhananya, elastisitas merupakan ukuran sejauh mana pembeli dan penjual bereaksi terhadap perubahan kondisi yang ada, yakni harga.
Dalam ilmu ekonomi, elastisitas dapat dibedakan menjadi dua, yaitu elastisitas permintaan dan penawaran.
Elastisitas permintaan adalah rasio yang mengukur derajat kepekaan jumlah barang yang diminta sebagai akibat perubahan harga. Pada prinsipnya, jika permintaan berubah secara signifikan sebagai respons atas perubahan faktor lain, barang atau jasa itu disebut elastis. Sebaliknya, jika permintaan tidak berubah, barang atau jasa tersebut dikatakan inelastis.
Sementara itu, elastisitas penawaran adalah ukuran respons suatu industri atau produsen terhadap perubahan permintaan produknya.
Terdapat faktor-faktor yang memengaruhi elastisitas permintaan dan penawaran. Simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.
Faktor-Faktor yang Memengaruhi Elastisitas Permintaan dan Penawaran
Faktor-faktor yang memengaruhi elastisitas permintaan dan penawaran mencakup beberapa hal, mulai dari ketersediaan barang, jumlah penggunaan, hingga pendapatan konsumen. Selengkapnya, di bawah ini akan dijelaskan faktor-faktor yang memengaruhi elastisitas permintaan dan penawaran.
A. Faktor yang Memengaruhi Elastisitas Permintaan
Konsep elastisitas permintaan berkaitan erat dengan kenaikan harga barang. Jika harga naik, permintaan terhadap suatu barang berpotensi turun. Berikut faktor-faktor yang memengaruhi elastisitas permintaan:1. Ketersediaan barang pengganti (substitusi)
Semakin banyak dan semakin baik barang substitusi, elastisitas permintaannya juga bakal kian besar. Barang-barang yang punya substitusi cenderung memiliki elastisitas harga lebih tinggi dibanding yang tidak memiliki substitusi.2. Jumlah penggunaan barang dan jasa
Jumlah pengguna barang merepresentasikan tingkat kebutuhan dari barang tersebut di kalangan konsumen. Semakin besar jumlah pengguna suatu barang atau jasa, semakin besar elastisitas permintaannya.3. Pengeluaran atas barang dan jasa
Semakin besar persentase pengeluaran terhadap barang atau jasa, elastisitas permintaannya cenderung semakin tinggi. Sebagai misal, elastisitas barang mewah. Barang mewah cenderung bersifat elastis karena itu bukan termasuk kebutuhan yang penting bagi masyarakat.4. Intensitas kebutuhan
Intensitas kebutuhan juga termasuk sebagai faktor yang memengaruhi permintaan. Artinya, apabila kebutuhan terhadap suatu barang atau jasa sangat besar, pengaruh kenaikan harga terhadap permintaan cenderung minim.5. Masa penyesuaian
Semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk menyesuaikan jumlah barang atau jasa yang diminta, permintaannya akan kian elastis. Hal ini disebabkan karena konsumen memerlukan waktu untuk mempelajari pergerakan harga-harga baru.6. Pendapatan konsumen
Faktor penghasilan ini disebut juga sebagai efek pendapatan. Tingkat pendapatan penduduk punya pengaruh kuat terhadap elastisitas permintaan barang atau jasa. Semakin tinggi pendapatan konsumen, jumlah barang dan jasa yang akan dibeli akan semakin meningkat juga.B. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Elastisitas Penawaran
Sama seperti permintaan, faktor-faktor yang memengaruhi elastisitas penawaran juga berkaitan dengan jumlah persediaan. Namun, ada faktor lainnya yang memengaruhi tingkat penawaran barang. Berikut penjelasan setiap faktornya.1. Jumlah persediaan
Apabila perusahaan menyimpan persediaan barang dalam jumlah besar, kurva penawaran akan lebih elastis. Hal ini dikarenakan perusahaan tersebut bisa segera memasok barangnya ke pasar jika ada permintaan dari konsumen (masyarakat). Jika stok habis, perusahaan bakal kesulitan memasok barang sehingga kurva penawaran akan menjadi inelastis.2. Mobilitas faktor produksi
Faktor produksi adalah sumber daya yang digunakan dalam proses produksi barang atau jasa. Dalam hal ini, mobilitas tinggi pada faktor produksi memungkinkan produsen menyesuaikan kapasitas produksinya secara fleksibel. Dengan begitu, elastisitas penawarannya menjadi lebih tinggi.3. Jangka waktu produksi
Jangka waktu berproduksi sangat memengaruhi elastisitas penawaran. Sebagai contoh, elastisitas penawaran barang industri akan berbeda dengan produk pertanian.4. Daya tahan penyimpanan
Produk-produk yang memiliki daya tahan lebih singkat, misalnya makanan, cenderung bersifat inelastis. Sebaliknya, produk yang berdaya tahan lama, misalnya kulkas, mesin jahit, dan kompor gas, cenderung lebih elastis.5. Sifat perubahan biaya produksi
Putu Ayu Idrayathi, SE., MPH., dalam "Bahan Ajar Pengantar Ilmu Ekonomi untuk Kesehatan Masyarakat" (2016), menyebut bahwa sifat perubahan biaya produksi termasuk sebagai faktor elastisitas penawaran.Penawaran bakal bersifat inelastis jika kenaikannya hanya dapat dilakukan dengan cara menambah biaya produksi. Sebaliknya, apabila penawaran dapat ditambah dengan biaya produksi kecil, penawaran tersebut bersifat elastis.
6. Kemudahan produsen baru memasuki pasar
Beberapa pasar produk ada yang mudah dijajaki langsung oleh produsen-produsen baru. Namun, ada pula pasar produk yang sulit dimasuki oleh para produsen baru.Contoh pasar produk yang mudah dimasuki produsen baru adalah bisnis es kopi atau minuman kekinian seperti bubble tea. Para pedagang atau produsen baru bisa dengan mudah membuka usaha minuman tersebut karena, misalnya, tidak banyak membutuhkan modal. Dengan begitu, penawarannya akan cenderung lebih elastis.
Jenis-Jenis Elastisitas Permintaan dan Penawaran
Mengutip modul "Bahan Ajar Pengantar Ilmu Ekonomi untuk Kesehatan Masyarakat" (2016), berikut jenis-jenis elastisitas permintaan dan penawaran:
A. Jenis Elastisitas Permintaan
Ada lima jenis koefisien elastisitas permintaan, yakni:- Elastis
- Inelastis
- Elastis uniter
- Elastis sempurna
- Inelastis sempurna
B. Jenis Elastisitas Penawaran
Jenis elastisitas penawaran ada lima, meliputi:- Elastis
- Inelastis
- Elastis uniter
- Elastis sempurna
- Inelastis sempurna
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Fadli Nasrudin