tirto.id - Tipe pelanggan dalam dimensi perilaku konsumen terbagi atas dua jenis, yakni konsumen akhir dan konsumen bisnis.
Konsumen akhir disebut juga dengan konsumen rumah tangga. Tipe konsumen ini membeli barang untuk memenuhi kebutuhan sendiri, keluarga, atau sebagai hadiah untuk teman atau kerabat. Intinya, konsumen akhir membeli produk tidak untuk diperjualbelikan kembali.
Sementara itu, konsumen bisnis merupakan konsumen yang membeli suatu produk untuk diproses lebih lanjut. Konsumen bisnis membeli untuk dijual kembali, disewakan, dijual ke pedagang, atau dipakai untuk kebutuhan sosial dan publik.
Faktor Apa Saja yang Memengaruhi Perilaku Konsumen?
Faktor yang memengaruhi pembelian konsumen akhir yakni budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Sebagai contoh, guru dan dokter memiliki tugas berbeda sehingga pakaian yang dibeli untuk pekerjaannya juga berlainan.
Namun, keempat faktor tersebut kurang berdampak pada pengambilan keputusan pembelian konsumen akhir.
Sebab, sebagian konsumen akhir memiliki loyalitas yang tinggi ke merek tertentu. Mereka telah menggunakan merek tertentu secara berulang serta mendapatan kepuasan kinerja produk. Dalam hal ini, keputusan pembelian konsumen akhir ditentukan berdasarkan motif rasional dan emosional.
Motif rasional merupakan keputusan logis dalam pembelian dengan mengacu karakteristik produk, biaya, kualitas, dan penggunaan. Sementara itu, motif emosional didasarkan pada pemikiran non-objektif dan keterampilan sosial, peniruan konsumen lain, dan estetika.
Namun, pada dasarnya, faktor yang memengaruhi perilaku konsumen ada empat, meliputi:
- Sosial
- Budaya
- Psikologis
- Pribadi
Faktor yang Memengaruhi Pembelian Konsumen Akhir
Faktor yang memengaruhi pembelian konsumen akhir ada empat yakni faktor psikologis, sosial, pribadi, dan budaya. Berikut penjelasan masing-masing faktor yang memengaruhi pembelian oleh pelanggan tipe konsumen akhir:
1. Psikologi
Faktor psikologi dalam pembelian konsumen akhir meliputi motivasi, persepsi, kemampuan belajar, dan sikap.
2. Sosial
Faktor sosial dalam pembelian konsumen akhir dipengaruhi keluarga, teman, rekan kerja, serta kolega.
3. Pribadi
Faktor pribadi yang memengaruhi konsumen akhir dalam pembelian di antaranya gaya hidup, profesi, kepribadian, dan status ekonomi.
4. Budaya
Faktor budaya memengaruhi konsumen akhir dalam pembelian melalui budaya berkaitan dengan bagaimana kelompok berinteraksi satu sama lain, subkultur yakni kelompok kecil, dan kelompok sosial yaitu kelompok berdasarkan kriteria yayasan tertentu.
Contoh Faktor yang Memengaruhi Pembelian Konsumen
Berikut contoh bukti dari empat faktor yang memengaruhi pembelian konsumen, seperti dijelaskan di atas.
1. Faktor Pribadi
Profesi dan pekerjaan merupakan salah satu aspek dalam faktor pribadi konsumen. Profesi seseorang menentukan selera barang dan jasa yang akan digunakan atau dibeli.Sebagai contoh, dokter, guru, manajer bisnis, pekerja konstruksi, serta petugas kebersihan, akan membeli dan mengenakan pakaian yang berbeda selama bekerja.
2. Faktor Psikologis
Contoh faktor psikologis dalam pembelian konsumen adalah aspek pembelajaran. Pembelajaran muncul karena pengalaman yang datang dari para konsumen terdahulu yang pernah menggunakan sebuah produk. Dari sini, konsumen dapat memilih akan menggunakan dan membeli produk tersebut atau tidak.Misalnya, seorang remaja ingin membeli sebuah sabun muka. Kemudian, dia mengamati rekannya yang menggunakan sabun muka merek A dalam kurun waktu tertentu. Karena berdampak bagus untuk kulit muka rekannya, remaja itu jadi berpikir untuk membeli produk yang sama.
3. Faktor Sosial
Keluarga menjadi salah satu aspek dalam faktor sosial. Peran keluarga dijadikan penentu konsumen dalam mengambil keputusan pembelian.Misalnya, seorang anak laki-laki ingin membeli produk minuman susu. Kakak dari si anak lelaki itu mengetahui bahwa adiknya suka minum susu. Ia kemudian menyarankan mereka tertentu agar beli oleh adiknya.
4. Faktor Budaya
Faktor budaya menentukan keputusan konsumen dalam pembelian berdasarkan pengaruh kebudayaan asal konsumen atau kebudayaan negara lain.Sebagai contoh, di sebuah RT di Desa A, membeli sarung bermerek A sudah menjadi budaya saat lebaran tiba. Karenanya, anak muda yang baru saja pulang kampung di RT tersebut akan merasa perlu membeli sarung bermerek sama.
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fadli Nasrudin
