Menuju konten utama

Apa Itu Strategi Pemasaran 7P dan Contohnya?

Apa itu 7P dalam pemasaran dan contoh marketing mix 7P? Penjelasan selengkapnya akan diuraikan pada artikel berikut ini.

Apa Itu Strategi Pemasaran 7P dan Contohnya?
Tim analisis memanfaatkan BI Fintech. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Bauran strategi pemasaran atau marketing mix memiliki beragam versi yang diakui saat ini. Salah satu bauran strategi pemasaran yang populer adalah 7P.

Marketing mix 7P adalah strategi pemasaran yang memuat tujuh elemen penting saat merancang strategi. Lalu, apa itu 7P dalam pemasaran dan contohnya?

Strategi pemasaran 7P terdiri dari product, price, promotion, place, people, process, dan physical evidence. Contoh marketing mix 7P bisa dijelaskan melalui contoh kasus pemasaran sebuah produk.

Namun, sebelum mengenal contoh marketing mix 7P, ada baiknya mengenal penjelasan setiap elemen terlebih dahulu.

Apa Itu Strategi Pemasaran 7P?

Menurut Peran Simanihuruk, dkk dalam Memahami Perilaku Konsumen (2023), marketing mix 7P adalah strategi yang dirancang untuk meningkatkan minat konsumen terhadap produk/jasa yang ditawarkan.

Masih menurut Simanihuruk, marketing mix 7P awalnya hanya memiliki empat elemen sehingga dikenal sebagai bauran strategi pemasaran 4P.

Marketing mix 4P sendiri terdiri dari product, price, promotion, dan place. Namun, seiring berjalannya waktu dan berkembangnya ilmu marketing, bauran strategi pemasaran ditambahkan tiga elemen lagi, yaitu people, process, dan physical evidence.

Setiap elemen marketing mix 7P menekankan komponen penting yang berbeda-beda dalam pemasaran. Berikut penjelasan setiap elemen strategi pemasaran 7P:

1. Product (produk)

Elemen strategi pemasaran 7P yang pertama adalah product atau produk. Menurut modul Jadi Pengusaha Mandiri #Japri (2020) strategi ini berkaitan dengan produk barang maupun jasa yang ditawarkan kepada pasar.

Produk haruslah sesuai dengan permintaan dan kebutuhan konsumen. Beberapa hal yang harus dipertimbangkan untuk menonjolkan produk dalam strategi pemasaran adalah kualitas, merek, dan variasi.

2. Price (harga)

Elemen strategi pemasaran 7P yang kedua adalah price atau harga. Elemen price berkaitan dengan penentuan harga produk yang dipasarkan.

Pada konteks pemasaran, pengusaha harus bisa meyakinkan calon konsumen bahwa harga sepadan dengan manfaat dan kualitas dari produk yang ditawarkan.

Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan oleh pengusaha dalam strategi pemasaran price, termasuk penentuan daftar harga hingga diskon atau potongan harga.

3. Promotion (promosi)

Elemen strategi pemasaran 7P yang ketiga adalah promotion atau promosi. Elemen strategi pemasaran promosi menekankan pada upaya-upaya promosi yang bertujuan untuk mengenalkan produk kepada konsumen.

Promosi dalam strategi pemasaran 7P harus bisa menarik minat calon konsumen untuk membeli dan menggunakan produk.

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan pada penerapan strategi pemasaran promosi yaitu media promosi, pesan kampanye (key message), budget, target penjualan, dan sebagainya.

4. Place (tempat)

Elemen strategi pemasaran 7P yang keempat adalah place atau tempat penjualan. Sesuai sebutannya, elemen marketing mix ini berkaitan dengan jalur distribusi dan tempat konsumen menjangkau produk.

Tempat pemasaran haruslah berada di lokasi yang mudah dijangkau orang. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan saat menentukan strategi pemasaran place adalah lokasi penjualan, teknologi yang diperlukan, dan alat transportasi.

5. People (sumber daya manusia)

Elemen strategi pemasaran 7P yang kelima adalah people atau sumber daya manusia (SDM). Menurut Syahputra, dkk dalam Strategi Pemasaran dan Bisnis Startup (2023) elemen people merujuk pada siapa-siapa saja yang terlibat dalam bisnis perusahaan.

Elemen ini diterapkan agar perusahaan dapat memastikan bahwa setiap orang yang terlibat dalam bisnis memiliki kualifikasi di bidangnya, terlatih, profesional, dan bercitra baik.

Jika elemen ini berhasil dipenuhi, maka dapat membantu meningkatkan kepuasan konsumen.

6. Process (proses)

Elemen strategi pemasaran 7P yang keenam adalah process atau proses. Elemen ini mengcu pada serangkaian proses yang dilakukan oleh perusahaan dalam memberikan produk hingga ke tangan pelanggan.

Menurut Simanihuruk, semakin mudah dan cepat proses pengiriman produk kepada pelanggan, maka produk akan semakin digemari. Oleh karena itu, perusahaan sebisa mungkin menentukan jalur proses pengiriman barang yang tidak rumit, efektif, dan efisien.

7. Physical evidence (tampilan fisik)

Elemen strategi pemasaran 7P yang terakhir adalah physical evidence atau tampilan fisik. Saat ini, tampilan fisik sebuah produk memegang peran penting dalam proses pemasaran.

Tampilan fisik produk yang baik tentunya akan memberi jaminan bahwa produk yang ditawarkan berkualitas dan memberikan manfaat terbaik.

Contoh Strategi Pemasaran 7P

Bauran strategi pemasaran atau marketing mix 7P bisa dipelajari lebih jelas dengan mengamati contoh.

Menurut Ragil Pardiyono, dkk dalam Buku Ajar Manajemen Pemasaran (2022) berikut contoh marketing mix 7P usaha makanan instan:

1. Product (produk)

Sebuah perusahaan manufaktur membuat produk yang dibutuhkan oleh banyak orang, yaitu mi instan. Mi instan yang dibuat oleh perusahaan memiliki banyak varian, mulai dari mi instan goreng, mi instan rasa soto, dan mi instan ayam kare.

Produk sengaja dibuat unggul dengan adanya tambahan sayur kering dan bubuk cabai yang disukai target pasar.

2. Price (harga)

Perusahaan manufaktur tersebut menentukan harga satu bungkus mi instan adalah Rp3.000. Namun, konsumen juga bisa membeli paket bundle yang lebih murah seharga Rp14.500 untuk 5 bungkus mi instan.

3. Promotion (promosi)

Perusahaan mulai melaksanakan kegiatan promosi. Mereka lantas merancang kampanye dan iklan khusus untuk disiakan di televisi, media sosial, majalah, dan sebagainya.

4. Place (tempat)

Perusahaan menentukan bahwa produk mi instan yang mereka jual sebisa mungkin didistribusikan di toko-toko kelontong, pasar tradisional, hingga supermarket modern.

Selain itu, perusahaan juga membuka toko online di media sosial dan beberapa marketplace yang terkenal.

5. People (sumber daya manusia)

Perusahaan ingin agar produk mi instan yang mereka buat bisa diperoleh dengan mudah dan stoknya selalu cukup. Oleh karena itu, mereka menetapkan target produksi bagi para karyawannya untuk menjaga ketersediaan stok.

Selain itu, dalam rangka peningkatan pelayanan dan komunikasi dengan pelanggan, perusahaan membuat mendirikan customer service. Layanan ini dibuka agar pelanggan bisa melaporkan keluhannya

6. Process (proses)

Perusahaan ingin memastikan bahwa proses produksi mi instannya telah melalui tahap pengujian kualitas sehingga keamanan dan kebersihannya terjamin.

Oleh karena itu, perusahaan menambahkan informasi komposisi bahan, tanggal kadaluwarsa, dan sebagainya.

7. Physical evidence (tampilan fisik)

Perusahaan ingin agar kemasan mi instannya menarik maka mereka mengubah desain kemasan sesuai momen hari besar yang sedang berlangsung.

Misalnya, saat momen Ramadhan, perusahaan tersebut menghilangkan gambar mi instan dari gambar kemasannya dan diganti dengan piring kosong.

Baca juga artikel terkait APA atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Dhita Koesno