tirto.id - Penggunaan Tenaga Kerja Asing (TKA) di proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi sorotan publik. Hal ini lantaran pemerintah menganggap kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia kalah dengan asing.
Pengamat ketenagakerjaan Universitas Gadjah Mada, Tadjuddin Noer Effendi menuturkan beberapa pekerjaan-pekerjaan tertentu yang sumber daya manusia Indonesia kurang mahir sehingga pemerintah menarik atau menggunakan TKA dalam mengerjakan proyek tersebut.
Dia menjelaskan, kurang mahir di sini berbeda dengan tidak berkualitas. Dalam hal ini, SDM belum mampu mengerjakan pekerjaan yang selama ini mungkin belum pernah dikerjakan di Indonesia. Contohnya berkaitan dengan industri-industri seperti nikel dan sebagiannya.
"SDM kita kelihatannya kurang mahir bukan tidak berkualitas. Kurang mahir berbeda dengan tidak berkualitas karena apa? karena untuk mengerjakan itu belum ada," kata dia saat dihubungi Tirto, Rabu (14/6/2023).
Dia menuturkan TKA lebih mahir dalam mengerjakan pekerjaan di bidang teknologi yang memang belum bisa dilakukan di Indonesia. Sementara SDM dalam negeri masih belum menguasai sepenuhnya.
"Makanya diundang TKA China ke Indonesia dan mendampingi pekerja Indonesia supaya ada ahli teknologi. Itu yang mengajarkan tenaga kerja Indonesia supaya mahir," jelasnya.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan alasannya mempekerjakan tenaga kerja asing (TKA) di dalam proyek pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN). Hal ini lantaran sumber daya manusia (SDM) Indonesia belum memiliki kualitas pekerjaan yang baik.
"Kualitasnya masih kadang miring-miring. Kalau Anda lihat bangunan kita, masih banyak kualitasnya kurang bagus, tidak rapi. Kuat, tapi masih belok-belok," ujar Luhut saat peluncuran Battery Asset Management Services Indonesia Battery Corporation di Kantor Kemenko Marves, Jakarta, dikutip Selasa (13/6/2023).
Luhut mengatakan sepanjang ini adalah kepentingan nasional, maka tidak perlu diperbesarkan. Toh, kata Luhut nantinya SDM dalam negeri bisa belajar banyak dan menggantikan tenaga kerja asing tersebut.
"Mungkin enam bulan, mungkin setahun. Kita pakai saja dulu dia (TKA), nanti sambil jalan, kita masukin orang tenaga kerja Indonesia yang bisa lagi," kata Luhut.
Mantan Menkopolhukam itu mengakui sudah melapor kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menggunakan tenaga kerja asing atau bule dalam untuk mengawasi kualitas proyek Ibu Kota Nusantara (IKN).
"Kualitas pekerjaan itu menjadi kunci. Oleh karena itu, saya sudah lapor Pak Presiden, pengawas itu kita dengan terpaksa, dengan segala hormat, kita pakai bule-bule untuk menjaga kualitas. Jadi jangan nanti Istana Presiden itu jadi tapi kualitasnya tidak bagus," kata Luhut.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin