tirto.id - Metode pemasaran atau marketing bisa dilakukan secara konvensional maupun digital. Baik pemasaran konvensional dan pemasaran digital punya kelebihan masing-masing.
Meskipun kelebihannya berbeda, namun pemasaran konvensional dan pemasaran digital punya tujuan yang sama.
Dikutip dari buku Diktat Konsep Umum Teknologi Digital untuk Pemasaran (2019) tujuan pemasaran konvensional dan digital sama-sama untuk membuat merek barang atau jasa menjadi dikenal dan memengaruhi keputusan pembelian konsumen.
Mengenal kelebihan pemasaran konvensional dan pemasaran digital dapat membantu pengusaha menentukan metode pemasaran produknya secara tepat.
Selain kelebihan, ada beberapa hal lain yang perlu diketahui soal pemasaran konvensional dan pemasaran digital.
Ini termasuk pengertian pemasaran konvensional dan digital, termasuk ciri-ciri pemasaran konvensional dan digital, contoh pemasaran konvensional dan digital
Pengertian Pemasaran Konvensional dan Pemasaran Digital
Sebelum mengenal lebih jauh kelebihannya, ada baiknya memahami dulu pengertian pemasaran konvensional dan pengertian pemasaran digital.
Akh. Fawaid dalam Iqtishadia Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah (2017) menjelaskan bahwa pemasaran konvensional adalah pemasaran yang dilakukan dengan cara-cara tradisional.
Pemasaran konvensional juga sering disebut dengan pemasaran offline. Ada beberapa ciri-ciri pemasaran konvensional, yaitu:
- Dilakukan secara tradisional menggunakan media cetak, baliho, televisi, dan radio;
- Kontak antara pemasar dan audiens cenderung hanya satu arah;
- Menjangkau konsumen dalam kelompok kecil;
Menurut Milley and Marcolin, pemasaran digital adalah penggunaan internet dan teknologi interaktif lainnya untuk membuat dan menghubungkan dialog antara perusahaan dan konsumen yang telah teridentifikasi.
Pemasaran digital atau digital marketing juga dikenal sebagai marketing elektronik (e-marketing). Ciri-ciri pemasaran digital antara lain:
- Dilakukan secara modern dengan memanfaatkan internet, seperti platform media sosial, layanan streaming, hingga televisi digital;
- Memungkinkan pemasar dan audiens saling berinteraksi;
- Menjangkau konsumen dalam kelompok besar dan bisa spesifik pada kelompok tertentu;
- Tidak terbatas pada wilayah geografis.
Kelebihan Pemasaran Konvensional dan Pemasaran Digital
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, baik pemasaran konvensional dan pemasaran digital punya kelebihan masing-masing.
Apa keunggulan pemasaran konvensional dan apa kelebihan pemasaran digital? Dikutip dari The Economic Times India, berikut daftar kelebihan pemasaran konvensional dan pemasaran digital:
1. Kelebihan pemasaran konvensional
- Lebih efektif menjangkau audiens atau target pasar usia tua yang masih menggunakan media konvensional.
- Lebih bisa dipercaya karena pemasaran konvensional merupakan metode marketing yang sudah ada sejak lama.
- Sangat efektif jika digunakan untuk membangun merek atau citra baru produk.
- Cocok digunakan untuk memperluas audiens lokal.
- Memberikan informasi berulang yang cenderung tidak bisa dihindari oleh audiens.
- Menjangkau audiens secara luas dan bisa diatur spesifik untuk jenis kelompok tertentu baik dari segi usia, minat, perilaku, dan sebagainya.
- Respons audiens dapat dilacak secara real-time, seperti memantau engagement, pembelian, atau jumlah klik produk.
- Jauh lebih murah dan membutuhkan waktu yang singkat dari pada pemasaran konvensional.
- Memungkinkan pejual berinteraksi langsung dengan audiens dan menemukan kebutuhan potensial mereka.
- Nilai konversi untuk pemasaran digital sangat tinggi.
Contoh pemasaran konvensional dan digital
Contoh pemasaran konvensional dan digital sama-sama bisa hadir dalam bentuk tulisan, visual, audio, maupun audiovisual.
Kendati demikian, perbedaan antara pemasaran konvensional dengan pemasaran digital terletak pada platform yang digunakan.
Berikut ini contoh pemasaran konvensional dan digital:
1. Contoh pemasaran konvensional
- Iklan baris di surat kabar atau koran.
- Iklan video di televisi analog.
- Iklan audio di radio analog.
- Promosi produk di halaman cover atau halaman isi majalah
- Brosur, pamflet, stiker, flyer, atau alat sejenis.
- Iklan di papan reklame, baliho, transportasi umum, dan alat sejenis.
- Tayangan iklan di videotron, led display, atau alat sejenis.
- Direct sales atau penjualan langsung di fasilitas umum seperti mall, swalayan, event, dan pusat perbelanjaan lainnya.
- Telemarketing atau menghubungi langsung calon konsumen menggunakan sambungan telepon.
- Door to door sales atau penjualan dengan mengunjungi langsung calon konsumen dari rumah ke rumah.
- Iklan audiovisual di layanan streaming dan platform berbagi video seperti YouTube, Netflix, VIU, Disney+, dan sebagainya.
- Iklan tulisan, visual, dan audiovisual di media sosial seperti Instagram Ads, Facebook Ads, Twitter, TikTok, dan sebagainya.
- Ilkan audio di platform audio digital atau aplikasi radio digital seperti Spotify, Joox, Apple Podcast, Prambors FM, Hard Rock FM, Gen FM, dan sebagainya.
- Search Engine Optimization (SEO) dan Google Ads.
- Iklan tulisan lewat e-mail atau aplikasi pesan singkat seperti WhatsApp, Line, Telegram, dan sebagainya.
- Iklan lewat website.
- Iklan visual dan audiovisual lewat platform e-commerce seperti Tokopedia, Shopee, Lazada, Blibli, Bukalapak, dan sebagainya.
Editor: Dhita Koesno