Menuju konten utama

Ciri-Ciri Pencemaran Air secara Fisik, Kimia, dan Biologi

Ada beberapa jenis pencemaran air, termasuk pencemaran air secara fisika, kimia, dan biologi. Berikut penjelasannya.

Ciri-Ciri Pencemaran Air secara Fisik, Kimia, dan Biologi
Warga antre untuk mendapatkan air bersih dari BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) di Karangbahagia, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (7/9/2021). ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/rwa.

tirto.id - Air merupakan elemen vital bagi kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan. Air yang ideal untuk dikonsumsi adalah air yang bersih, jernih, dan murni, terbebas dari pencemaran air secara fisika, kimia, maupun biologi.

Pencemaran air terjadi ketika kualitas air menurun akibat masuknya zat, unsur, ataupun energi asing. Hal ini dapat ditandai dengan perubahan rasa, warna, dan bau.

Dampak pencemaran air tidak hanya terbatas pada rasa, warna, dan bau tidak sedap. Pencemaran air secara kimia, misalnya, dapat membawa dampak serius bagi kesehatan, seperti penyakit pencernaan, keracunan, gangguan kesehatan reproduksi, gangguan perkembangan anak, dan penyakit kronis.

Penyebab Pencemaran Air

Pencemaran air merupakan masalah serius yang diakibatkan oleh berbagai sumber, yang secara umum dapat dikategorikan menjadi tiga: limbah industri, rumah tangga, dan pertanian. Masing-masing jenis limbah ini membawa dampak yang berbeda bagi lingkungan dan kesehatan manusia.

1. Limbah industri

Limbah yang dihasilkan dari proses pengolahan di pabrik sering kali mengandung zat berbahaya, seperti logam berat, bahan kimia beracun, dan pewarna. Limbah ini dapat mencemari air dengan cara meresap ke dalam tanah atau langsung dibuang ke sungai dan danau. Dampaknya bisa sangat berbahaya, seperti keracunan pada biota air, pencemaran tanah, dan penyakit pada manusia yang mengonsumsinya.

2. Limbah rumah tangga

Limbah yang berasal dari rumah tangga, pasar, perkantoran, dan tempat usaha lainnya, termasuk penyumbang pencemaran air yang signifikan. Limbah ini dapat berupa deterjen, sabun, sisa makanan, dan sampah plastik. Limbah organik seperti sisa makanan dapat menyebabkan eutrofikasi, pertumbuhan ganggang berlebih yang dapat mematikan biota air lainnya. Sampah plastik, jika tidak diolah dengan benar, juga dapat mencemari air dan membahayakan biota laut.

3. Limbah pertanian

Limbah yang dihasilkan dari penggunaan pupuk dan pestisida dapat membuat air tercemar. Pupuk yang berlebihan dapat meningkatkan kadar nitrogen dan fosfor di air, yang dapat memicu pertumbuhan ganggang dan mencemari air tanah. Pestisida, yang digunakan untuk membunuh hama dan penyakit tanaman, dapat beracun bagi biota air dan manusia.

Ciri-Ciri Pencemaran Air Secara Fisika

Melansir laman web resmi Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang, berikut ciri-ciri pencemaran air secara fisik:

1. Perubahan warna

Ketika zat-zat pencemar masuk ke dalam air, mereka akan berinteraksi dengan cahaya dan menyebabkan perubahan warna. Pencemaran air secara fisik biasanya menimbulkan perubahan warna menjadi coklat, hijau, bahkan hitam.

2. Bau tidak sedap

Air tercemar biasanya berbau tidak sedap, seperti bau busuk dan menyengat. Bau busuk pada air biasanya disebabkan oleh adanya kontaminasi bahan organik, seperti sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang membusuk atau limbah industri yang mengandung senyawa organik.

3. Kekeruhan

Pencemaran air secara fisik biasanya terlihat dari tingkat kekeruhannya akibat adanya partikel-partikel halus yang tersuspensi di dalam air.

4. Meningkatnya suhu air

Air tercemar biasanya memiliki suhu yang lebih tinggi. Limbah industri yang panas, seperti air pendingin dari pembangkit listrik atau pertambangan, dapat meningkatkan suhu air di sekitarnya. Penebangan hutan juga dapat mengurangi naungan di sekitar sungai dan danau sehingga paparan sinar matahari terjadi secara langsung dan membuat suhu air meningkat.

Ciri-Ciri Pencemaran Air Secara Biologi

Pencemaran air secara biologi terjadi ketika air terkontaminasi oleh mikroorganisme, seperti bakteri, virus, parasit, dan jamur, yang menyebabkan berbagai penyakit pada manusia dan biota air. Berikut adalah beberapa indikator pencemaran air secara biologi:

1. Kematian biota air

Kematian ikan, udang, dan plankton secara massal, termasuk sebagai indikator pencemaran air secara biologi. Hal ini terjadi karena mikroorganisme berbahaya dapat mematikan biota air dengan berbagai cara, seperti keracunan, kekurangan oksigen, atau penyakit.

2. Pertumbuhan ganggang yang berlebihan

Pertumbuhan ganggang yang tidak terkendali, yang dikenal sebagai eutrofikasi, dapat menjadi tanda pencemaran air secara biologi. Eutrofikasi dipicu oleh kelebihan nutrisi, seperti nitrogen dan fosfor, yang sering berasal dari limbah rumah tangga dan pertanian. Ganggang yang berlebihan dapat mencemari air dan mengganggu keseimbangan ekosistem air.

3. Munculnya penyakit pada biota air

Munculnya penyakit pada biota air, seperti ikan yang berbintik-bintik atau udang yang berubah warna, dapat menjadi indikator pencemaran air secara biologi. Penyakit ini dapat disebabkan oleh mikroorganisme berbahaya yang menyerang sistem kekebalan biota air.

Ciri-Ciri Pencemaran Air Secara Kimia

Berikut adalah beberapa ciri-ciri pencemaran air secara kimia:

1. Perubahan pH air

Air yang tercemar biasanya memiliki pH yang tidak normal, yaitu terlalu asam (pH < 6) atau terlalu basa (pH > 8). Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti limbah industri, hujan asam. Hujan asam yang disebabkan oleh pencemaran udara dapat menurunkan pH air. Selain itu, penggunaan pupuk dan pestisida secara berlebihan dapat mengubah pH air.

2. Meningkatnya kadar zat kimia berbahaya

Air yang tercemar biasanya mengandung kadar zat kimia berbahaya yang melebihi batas aman, seperti logam berat, pestisida, dan bahan organik. Logam berat, seperti merkuri, timbal, dan kadmium, dapat membuat air tercemar. Logam berat ini beracun bagi manusia dan biota air, menyebabkan berbagai masalah kesehatan, seperti kerusakan otak, kanker, dan gangguan reproduksi.

Dampak Pencemaran Air Terhadap Kesehatan

Dengan memahami dampak pencemaran air terhadap kesehatan dan melakukan upaya pencegahan yang tepat, kita dapat melindungi diri kita dan orang lain dari bahaya pencemaran air. Berikut beberapa dampak pencemaran air terhadap kesehatan:

1. Penyakit pencernaan

Konsumsi air yang tercemar bakteri, virus, atau parasit, dapat menyebabkan berbagai penyakit pencernaan seperti diare, kolera, dan tifoid. Gejalanya bisa berupa mual, muntah, sakit perut, dan dehidrasi. Pada kasus yang parah, penyakit ini dapat berakibat fatal.

2. Keracunan

Air tercemar logam berat, pestisida, atau bahan kimia berbahaya lainnya, dapat menyebabkan keracunan. Gejalanya bisa bervariasi tergantung jenis zat kimia yang dikonsumsi. Namun, umumnya termasuk mual, muntah, sakit perut, kram otot, dan kelemahan. Keracunan parah dapat merusak organ tubuh dan bahkan berakibat kematian.

3. Penyakit kulit

Kontak dengan air tercemar bahan kimia atau mikroorganisme berbahaya dapat menyebabkan iritasi kulit, gatal-gatal, ruam, dan bahkan infeksi kulit.

Baca juga artikel terkait PENCEMARAN AIR atau tulisan lainnya dari Ruhma Syifwatul Jinan

tirto.id - Edusains
Kontributor: Ruhma Syifwatul Jinan
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Fadli Nasrudin