Menuju konten utama
Pendidikan Geografi

Apa Saja Faktor Penyebab Pencemaran Udara & Dampaknya di Kehidupan

Berikut ini adalah penjelasan beberapa penyebab dan dampak yang diakibatkan dari pencemaran udara atau polutan.

Apa Saja Faktor Penyebab Pencemaran Udara & Dampaknya di Kehidupan
Pesawat terbang milik salah satu maskapai penerbangan swasta lepas landas di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang yang tertutup kabut asap di Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (9/10/2019). ANTARA FOTO/Mushaful Imam/Lmo/hp.

tirto.id - Penyebab dan dampak pencemaran udara yang paling utama selalu terkait dengan manusia. Udara adalah salah satu faktor abiotik yang memengaruhi kehidupan makhluk hidup.

Udara sendiri mengandung senyawa-senyawa dalam bentuk gas, di antaranya mengandung gas yang amat penting bagi kehidupan, yaitu oksigen.

Dalam atmosfer bumi terkandung sekitar 20 persen oksigen yang dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup yang ada di dalamnya.

Sementara itu, pencemaran udara merupakan salah satu kerusakan lingkungan, berupa penurunan kualitas udara karena masuknya unsur-unsur berbahaya ke dalam udara atau atmosfer bumi.

Unsur-unsur berbahaya yang masuk ke dalam atmosfer tersebut bisa berupa karbon monoksida (CO), Nitrogen dioksida (No2), chlorofluorocarbon (CFC), sulfur dioksida (So2), Hidrokarbon (HC), Benda Partikulat, Timah (Pb), dan Carbon Diaoksida (CO2).

Unsur-unsur tersebut bisa disebut juga sebagai polutan atau jenis-jenis bahan pencemar udara.

Faktor Penyebab Pencemaran Udara

Masuknya polutan ke dalam atmosfer yang menjadikan terjadinya pencemaran udara bisa disebabkan dua faktor, yaitu faktor alam dan faktor manusia

Penyebab pencemaran udara dari faktor alam contohnya adalah aktivitas gunung berapi yang mengeluarkan abu dan gas vulkanik, kebakaran hutan, dan kegiatan mikroorganisme. Polutan yang dihasilkan biasanya berupa asap, debu, dan gas.

Sedangkan, berbagai kegiatan manusia yang dapat menghasilkan polutan dan pencemaran udara seperti dikutip dari laman DLH Kab Buleleng, di antaranya adalah:

  1. Pembakaran, cotohnya pembakaran sampah, pembakaran pada kegiatan rumah tangga, kendaraan bermotor, dan kegiatan industri. Polutan yang dihasilkan antara lain asap, debu, grit (pasir halus), dan gas (CO dan NO).
  2. Proses peleburan, contohnya adalah proses peleburan baja, pembuatan soda, semen, keramik, aspal. Polutan yang dihasilkannya meliputi debu, uap, dan gas.
  3. Pertambangan dan penggalian dengan hasilnya adalah debu.
  4. Proses pengolahan dan pemanasan, contohnya proses pengolahan makanan, daging, ikan, dan penyamakan. Polutan yang dihasilkan meliputi asap, debu, dan bau.
  5. Pembuangan limbah; baik limbah industri maupun limbah rumah tangga. Polutannya adalah gas H2S yang menimbulkan bau busuk.
  6. Proses kimia, contohnya pada pemurnian minyak bumi, pengolahan mineral, dan pembuatan keris. Polutan yang dihasilkan umunya berupa debu, uap dan gas.
  7. Proses pembangunan, contohnya pembangunan gedung-gedung, jalan dan kegiatan yang semacamnya. Polutannya seperti asap dan debu.
  8. Proses percobaan atom atau nuklir dengan polutan yang dihasilkan terutama adalah gas dan debu radioaktif.

Dampak Pencemaran Udara

Berikut ini adalah beberapa dampak yang diakibatkan dari pencemaran udara, seperti dikutip dalam modul IPA SMP Kelas VII (2017):

a. Kesehatan

ISPA atau infeksi saluran pernapasan adalah salah satu dari dampak akibat pencemaran duara. Saluran pernapasan merupakan gerbang masuknya udara ke dalam tubuh. Udara yang kotor membawa senyawa-senyawa yang tidak baik bagi kesehatan.

Adapun, akibat yang lebih serius dari polusi udara adalah emisema, yaitu gejala kesulitan pengangkutan oksigen. Kadar karbon monoksida yang terlalu banyak di udara (lebih banyak dari oksigen) dapat menghambat pengikatan oksigen di dalam tubuh.

Oleh karena itu tubuh akan kekurangan oksigen, sehingga sesak napas, terjadi pusing, dan berlanjut pada kematian apabila tidak ditangani dengan baik.

b. Bagi Tumbuhan

Abu vulkanik dari meletusnya gunung berapi membuat udara tercemar dan memicu terpicunya hujan asam. Hujan asam mengandung senyawa sulfur yang bersifat asam. Kondisi asam ini dapat mematikan tanaman setempat.

Oleh karena itu kita sering menemui begitu banyak tanaman dan pohon yang rusak akibat hujan asam atau abu vulkanik.

c. Efek Rumah Kaca

Konsentrasi karbon dioksida dan karbon monoksida yang tinggi di atmosfer akan memicu terjadinya efek rumah kaca, yakni peningkatan suhu bumi.

CO dan CO2 akan membentuk semacam lapisan yang akan menahan panas bumi keluar, sehingga panas yang ditimbulkan bumi akan terkungkung di dalam seperti pada rumah kaca.

d. Rusaknya Lapisan Ozon

CFC merupakan senyawa yang sering digunakan dalam produk-produk pendingin (AC) dan aerosol.

Ketika CFC terurai di atmosfer, maka akan memicu reaksi dengan oksigen penyusun ozon. Dengan demikian, ozon akan terurai yang menyebabkan lapisan ozon berlubang.

Padahal lapisan ozon berfungsi sebagai pelindung Bumi dari panas yang dipancarkan oleh Matahari. Pada saat ini CFC untuk pendingin dan aerosol telah diganti dengan bahan lain yang ramah lingkungan.

Baca juga artikel terkait PENCEMARAN UDARA atau tulisan lainnya dari Maria Ulfa

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Maria Ulfa
Editor: Addi M Idhom