tirto.id - Pencemaran terhadap lingkungan merupakan permasalahan yang sering dibicarakan oleh masyarakat dan benar-benar perlu mendapatkan penanganan serius dari semua kalangan karena menyangkut kehidupan manusia ke depannya.
Manusia adalah pelaku utama dalam pencemaran lingkungan karena merupakan satu-satunya komponen abiotik dalam lingkungan hidup yang mampu mengubah keadaan lingkungan hidup secara besar-besaran.
Perubahan lingkungan hidup akibat manusia ini ada kalanya berdampak negatif karena faktor keseimbangan lingkungan hidup menjadi terganggu akibat limbah-limbah yang dibuang secara tidak bertanggung jawab sehingga mengakibatkan pencemaran.
Menurut Undang undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup nomor 4 tahun 1982, polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energi, dan komponen lain ke dalam lingkungan atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya.
Jenis-jenis Pencemaran Lingkungan
Laman DLH Kota Semarang menyebutkan, terdapat tiga jenis pencemaran yaitu pencemaran air, tanah, dan udara.
1. Pencemaran Air
Pencemaran jenis ini terjadi akibat adanya zat-zat polutan yang bercampur dengan air sehingga air menjadi berubah warna, bau, serta tidak layak konsumsi.
Air yang tercemar selain tidak bisa dikonsumsi juga bisa mengganggu ekosistem di sekitarnya bahkan sampai menyebabkan makhluk hidup di sana keracunan dan mati.
Beberapa zat yang bisa membuat terjadinya pencemaran air antara lain kotoran, insektisida, pupuk, serta sampah.
2. Pencemaran Tanah
Zat-zat polutan yang meresap ke dalam tanah akan menyebabkan pencemaran tanah sehingga menurunkan kualitas tanah.
Kualitas tanah yang turun bisa menyebabkan pertumbuhan tanaman dan pepohonan terganggu bahkan jika pencemaran tanahnya besar akan menyebabkan tumbuhan di sana mati secara perlahan.
Kematian tumbuhan juga menyebabkan ekosistem terganggu karena banyak hewan yang bergantung padanya.
Bahkan manusia sendiri bisa mengalami kerugian apabila tanah tercemar ketika mereka menanam sayur atau buah-buahan di lokasi pencemaran.
Pencemaran tanah bisa diakibatkan oleh tumpahan minyak, kebocoran limbah, zat kimia, serta cairan dari timbunan sampah.
3. Pencemaran Udara
Pencemaran udara sering terlihat di kota-kota di mana polusi udara banyak terjadi akibat dari asap kendaraan bermotor, AC dari rumah atau gedung, serta asap dari pabrik atau hasil pembakaran seperti pembakaran sampah dan lain-lain.
Pencemaran udara merupakan pencemaran yang dampaknya bisa langsung terasa oleh manusia karena bisa terhirup lalu masuk ke paru-paru dan bisa menyebabkan berbagai penyakit.
Zat-zat polutan di udara juga bisa diserap oleh tanaman yang kemudian menyebabkan pertumbuhan tanaman terganggu kemudian mati.
Tingkat Pencemaran
Badan Kesehatan Dunia atau WHO membagi pencemaran ke dalam empat tingkatan yaitu:
- Tingkat Satu, tidak menyebabkan kerugian.
- Tingkat Dua, mengganggu komponen ekosistem dan iritasi pada manusia.
- Tingkat Tiga, reaksi pada manusia bisa fatal dan bisa menyebabkan berbagai penyakit kronis.
- Tingkat Empat, pencemaran sudah sangat parah dan bisa menyebabkan kematian pada banyak mahkluk hidup termasuk manusia karena kadar polutan yang sangat tinggi.
Cara Pencegahan Pencemaran
Dari masa ke masa, kesadaran manusia akan dampak dari pencemaran semakin tinggi sehingga manusia kemudian memikirkan berbagai macam cara untuk menanggulangi pencemaran serta mencegah hal tersebut terjadi.
Walau peran manusia dalam pencemaran sangat tinggi, pencegahan dan penanggulangan terhadap pencemaran pun juga bisa tinggi jika seluruh komponen masyarakat mengetahui dan sadar terhadap bahaya dari pencemaran tersebut di kemudian hari.
Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk pencegahan dan penanggulangan pencemaran, seperti dikutip situs DLHK Provinsi Banten, antara lain:
1. Pencemaran dari Industri
- Membangun industri sejauh mungkin dari pemukiman.
- Setiap pabrik memiliki tempat penampungan sisa industri sehingga tidak dibuang langsung ke lingkungan.
- Pengolahan limbah industri menjadi bentuk lain sehingga masih bisa dimanfaatkan dan tidak terbuang percuma.
- Asap dari industri disaring terlebih dahulu sebelum dibuang.
- Adanya bak penampungan untuk pembuangan limbah cairan rumah tangga sehingga tidak mencemari tanah dan air disekitar.
- Daur ulang sampah anorganik rumah tangga seperti plastik dan lain-lain menjadi barang lain yang memiliki nilai guna bahkan nilai jual.
- Pemanfaatan sampah organik rumah tangga untuk pupuk kompos.
- Membuang limbah berbahaya seperti baterai bekas atau pecahan kaca dengan penanganan khusus.
- Penggunaan pupuk kimia tidak dilakukan secara berlebihan.
- Pengawasan terhadap pengunaan pestisida.
- Pengolahan sisa panen untuk dijadikan pupuk organik.
- Pengurangan penggunaan barang yang berbahan bakar minyak dan batu bara.
- Menggunakan bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan.
- Hindari pembukaan lahan dengan membakar hutan.
- Pembangunan taman-taman yang ditanami tanaman-tanaman anti polutan.
- Mengurangi pembuatan bangunan yang memiliki efek rumah kaca.
- Pengadaan uji emisi kendaraan bermotor.
- Melakukan pemeliharaan terhadan Daerah Aliran Sungai (DAS).
- Melakukan penetralisasian air dari zat-zat kimia.
- Merawat sumber mata air.
Semakin banyak manusia yang sadar betapa pentingnya peran lingkungan terhadap kehidupan akan semakin mengurangi risiko pencemaran itu sendiri dan hal tersebut akan bermanfaat di kemudian hari untuk generasi selanjutnya.
Penulis: Fajri Ramdhan
Editor: Dhita Koesno