tirto.id - Pencemaran udara yang terjadi di lingkungan sekitar apabila dihirup setiap hari akan memengaruhi kesehatan tubuh.
Adanya polusi yang dihasilkan oleh pabrik, kendaraan, pembakaran dan kebakaran hutan, serta hal lain yang membuat udara menjadi kotor secara tidak langsung akan merusak kesehatan paru-paru.
Merujuk Allianz, studi yang dilakukan oleh peneliti lokal tanah air menunjukkan bahwa polusi udara berhubungan dengan terjadinya gangguan kesehatan paru yakni penurunan fungsi paru (21% sampai 24%), asma (1,3%), PPOK (prevalensi 6,3% pada bukan perokok), dan kanker paru (4% dari kasus kanker paru).
Pengertian Polusi Udara
Polusi udara diartikan sebagai udara yang tercemar dengan polutan berbahaya dan berkonsentrasi tinggi. Bersifat polutan jika terdiri dari partikel debu dan asap kendaraan yang mengandung nitrogen dioksida, sulfur dioksida (dari pembakaran bahan bakar) dan ozon di permukaan bumi.
Jenis polutan sendiri dibagi menjadi dua yakni:
- Polutan indoor yang berasal dari asap pembakaran bahan rumah tangga seperti kayu, minyak tanah, serta batu bara.
- Polutan outdoor yang asalnya dari bahan yang berada di luar rumah misalnya pada limbah asap pabrik dan kimia serta ozon.
Walau berukuran mikroskopis, namun benda asing tersebut mampu merusak sel paru-paru, jantung, bahkan otak dan organ dalam lainnya. Kesehatan seseorang bisa terpengaruh akibat dari pencemaran udara yang selalu terhirup.
Data WHO menyebutkan bahwa 9 dari 10 orang di dunia ini bernapas dengan udara yang telah tercemar polusi. Beberapa jenis penyakit berbahaya dapat timbul akibat terus menerus bernapas dengan kualitas udara yang buruk. Bahkan tidak sedikit kematian terjadi akibat penyakit dari pencemaran udara.
Penyakit yang Terjadi Akibat Pencemaran Udara
Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit yang terjadi akibat paparan polusi atau pencemaran udara:
Asma / Asthmatic Bronchiale
Penyakit asma adalah jenis penyakit paru akibat penyempitan saluran napas yang dipicu oleh terjadinya inflamasi atau peradangan. Penyakit paru kronik dan bersifat jangka panjang ini menimbulkan sesak napas dan rasa tertekan pada dada serta mengi ketika kambuh.
Pemicu kambuhnya asma adalah ketika penderita menghirup udara berpolusi, asap, debu, ozon, polen, CO2, sulfur dioksida serta nitrogen oksida. Apabila tak segera ditolong dapat menimbulkan kematian akibat kurang oksigen.
Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)
ISPA akan menimbulkan gejala seperti batuk, pilek, demam dan mudah menular. Data WHO menunjukkan bahwa penyakit ini adalah penyebab utama morbiditas dan mortalitas penyakit menular di dunia.
Kanker paru
Kanker paru merupakan salah satu penyakit yang ditengarai akibat buruknya kualitas udara dan polusi zat berbahaya di udara. Debu dan ozon juga menjadi hal yang memicu kanker paru. Hasil studi yang berbasis data 100 RS di Jakarta menunjukkan bahwa kanker paru terbanyak dialami pria. Kanker paru juga kerap dihubungkan dengan kebiasaan merokok atau asap dari rokok.
PPOK atau Penyakit Paru Obsturktif Kronik
Penyakit PPOK adalah penyakit yang mengakibatkan penyempitan saluran napas bersifat kronik dan ireversibel.
Paru-paru basah / Pneumonia
Pneumonia disebabkan oleh infeksi pada saluran pernapasan dan memicu inflamasi di kantong-kantong udara (alveolus) di salah satu bagian atau kedua bagian paru. Infeksi tersebut dipicu oleh virus, jamur, bakteri atau juga polusi.
Bronchopneumonia
Penyakit bronkopneumonia juga disebabkan oleh inflamasi pada saluran pernapasan. Penderita akan kesulitan bernapas dengan lega dan kerap merasa sesak karena kapasitas udara/oksigen yang masuk ke kantong udara paru tidak memadai.
Bronkopneumonia dipicu oleh infeksi bakteri, virus dan jamur yang masuk ke paru dengan perantara udara atau darah.
Serangan jantung
Serangan jantung terindikasi menjadi salah satu akibat jika seseorang menghirup polusi udara berbahaya, demikian hasil penelitian. Polusi yang masuk ke saluran pernapasan akan memicu kondisi aterosklerosis, laman .
Aterosklerosis adalah penyempitan pembuluh darah yang disebabkan oleh penumpukan plak di dinding pembuluh darah sehingga membatasi aliran darah, nutrisi dan oksigen yang seharusnya mensuplay ke seluruh tubuh.
Penyempitan pembuluh darah juga memicu jantung koroner, serangan jantung dan stroke.
Mencegah Polusi Udara Masuk ke Saluran Napas
Kemkes.go.id melansir, ada beberapa cara untuk mencegah polusi udara agar tidak masuk ke saluran pernapasan, diantaranya:
- Batasi kegiatan di luar ruangan ketika masa sibuk dan banyak kendaraan atau pabrik beroperasi.
- Batasi berada di lingkungan yang kualitas udaranya buruk seperti jalan raya.
- Menggunakan masker ketika ada di lingkungan yang berpolusi
- Jangan membakar sampah di pemukiman.
Penulis: Cicik Novita
Editor: Yulaika Ramadhani