tirto.id - Khutbah Jumat Ramadhan terbaik dapat dijadikan referensi bagi para khatib untuk menyampaikan pesan yang inspiratif dan bermakna bagi Jemaah. Di bulan suci, khutbah Jumat singkat hendaknya penuh dengan nilai-nilai keimanan, motivasi beribadah, serta pesan-pesan tentang kebaikan.
Khutbah Jumat merupakan sarana untuk menyampaikan nasihat dan pengetahuan agama, pengingat agar selalu bertakwa kepada Allah SWT, sekaligus sebagai wadah yang menyatukan umat demi memperkuat ukhuwah Islamiyah.
Khutbah Jumat Ramadhan terbaik menyambut bulan Ramadhan bisa menyinggung beberapa tema, mulai dari keutamaan Ramadhan, puasa, zakat, akhlak, hingga tentang malam Lailatuqadar.
Kumpulan Khutbah Jumat Ramadhan Terbaik
Terdapat banyak contoh khutbah Jumat dengan tema Ramadhan yang bisa disampaikan kepada Jemaah di bulan puasa. Berikut kumpulan teks khutbah jumat tentang Ramadhan sesuai sunnah sebagai referensi:
1. Teks Khutbah Jumat Ramadhan Terbaik dengan Tema Keutamaan Ramadhan

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Dialah yang telah memberi kita nikmat iman dan Islam, serta mempertemukan kita dengan bulan yang penuh berkah, bulan Ramadhan.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Jemaah Jumat yang dirahmati Allah
Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kepada Allah dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Ramadhan adalah bulan yang penuh keberkahan, bulan di mana pahala dilipatgandakan dan doa-doa akan dikabulkan.
Dalam bulan ini, Allah SWT memberikan kesempatan kepada kita untuk berburu pahala dan meraih ampunan. Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Barang siapa berpuasa di bulan Ramadhan karena Iman dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari dan Muslim).
Hadis ini menunjukkan bahwa puasa Ramadan bukan sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga sarana untuk mendapatkan ampunan Allah. Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan bulan ini dengan memperbanyak ibadah, seperti shalat malam, membaca Al-Qur’an, bersedekah, dan memperbaiki akhlak kita.
Jemaah Jumat yang dimuliakan Allah, di bulan Ramadan, Allah membuka pintu rahmat dan ampunan-Nya. Rasulullah SAW pun bersabda:
“Jika bulan Ramadhan datang, maka pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan dibelenggu.” (HR. Muslim)
Ini menandakan bahwa Ramadhan adalah kesempatan emas bagi kita untuk mendekatkan diri kepada Allah dan menjauhkan diri dari maksiat. Bulan suci adalah peluang bagi kita untuk meningkatkan amal ibadah dan memperbanyak istighfar agar mendapatkan ampunan-Nya.
Tentu akan ada banyak godaan yang bisa menggoyahkan iman kita, tetapi semoga Allah memberikan kekuatan kepada kita untuk menjalankan ibadah di bulan Ramadhan dengan penuh keikhlasan dan kesungguhan.
Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapatkan keberkahan, pahala yang berlipat, dan ampunan dari Allah SWT. Amin ya Rabbal ‘Alamin.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
2. Contoh Khutbah tentang Puasa

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah Subhanahu wa Ta'ala yang senantiasa memberikan kita rahmat dan banyak nikmat. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya.
Jemaah Jumat rahimakumullah, di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, kita semua diperintahkan untuk menjalankan ibadah puasa sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ
"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (QS. Al-Baqarah: 183)
Firman Allah ini menunjukkan bahwa tujuan utama puasa bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi untuk mencapai derajat takwa di sisi Allah. Puasa sejatinya memiliki makna yang mendalam dalam kehidupan seorang muslim.
Pertama, puasa dapat melatih kesabaran dan pengendalian diri. Dalam menjalankan ibadah puasa, kita diajarkan untuk menahan diri dari hal-hal yang membatalkan puasa serta mengendalikan emosi dan hawa nafsu. Ini melatih kita untuk lebih sabar dalam menghadapi ujian hidup.
Kedua, puasa menumbuhkan rasa empati terhadap sesama. Saat berpuasa, kita merasakan bagaimana rasanya lapar dan haus. Ini menumbuhkan kepedulian kita terhadap saudara-saudara yang kurang mampu sehingga mendorong kita untuk lebih banyak bersedekah dan membantu mereka yang membutuhkan.
Ketiga, puasa sebagai sarana penyucian diri. Bulan puasa adalah bulan penebus dosa sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Jarak antara shalat lima waktu, shalat Jumat dengan Jumat berikutnya, dan puasa Ramadhan dengan Ramadhan berikutnya merupakan penebus dosa-dosa yang ada diantaranya, apabila tidak melakukan dosa besar." (HR. Muslim)
Dari hadis ini, kita memahami bahwa bulan puasa adalah jalan untuk membersihkan diri dari dosa-dosa yang telah lalu dan mendapatkan ampunan dari Allah SWT
Jemaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Marilah kita merenungkan kembali pentingnya menjaga kualitas puasa kita. Jangan sampai puasa kita hanya sekadar menahan lapar dan haus tanpa mendapatkan manfaat spiritualnya. Rasulullah SAW sudah mewanti-wanti umatnya agar jangan sampai puasa kita menjadi sia-sia.
“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan sesuatu dari puasanya kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR An-Nasa'i)
Sungguh sangat rugi jika kita hanya melalui Ramadhan dengan sekadar menahan lapar dan haus. Oleh karena itu, marilah kita tingkatkan kualitas ibadah kita dengan memperbanyak amal saleh, mulai dari membaca Al-Qur’an, berzikir, serta menjaga lisan dan perbuatan dari hal-hal yang tidak bermanfaat.
Akhirul kalam, marilah kita tutup khutbah ini dengan berdoa semoga kita semua diberikan kekuatan dan keikhlasan dalam menjalankan ibadah di bulan suci Ramadhan ini. Semoga Allah menerima ibadah puasa kita, menjadikan kita hamba-hamba yang bertakwa, dan mengampuni dosa-dosa kita. Amin ya Rabbal 'alamin.
3. Teks Khutbah Jumat Ramadhan Terbaik dengan Tema Lailatulqadar

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah
Pertama-tama, marilah kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa. Kita bersyukur atas nikmat yang telah Allah berikan, terutama nikmat Islam dan iman yang menghantarkan kita kepada kebahagiaan dunia dan akhirat.
Dalam bulan suci Ramadhan, terdapat satu malam yang sangat istimewa, yaitu Lailatulqadar. Malam yang lebih baik dari seribu bulan, malam penuh keberkahan, malam di mana Al-Qur’an diturunkan. Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Qadr:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Sejahteralah (malam itu) hingga terbit fajar.” (QS. Al-Qadr: 1-5)
Lailatulqadar adalah malam yang penuh kemuliaan dan kebaikan yang berlimpah. Ibadah pada malam ini lebih baik dari ibadah selama seribu bulan atau sekitar 83 tahun lebih. Bayangkan betapa besar karunia yang Allah berikan kepada umat Nabi Muhammad SAW.
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Sejatinya tak ada yang mengetahui kapan tepatnya Lailatulqadar datang, tetapi Rasulullah SAW telah memberikan petunjuk bahwa malam kemuliaan ini terjadi pada sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.
“Carilah Lailatul Qadar pada malam ganjil dari sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)
Lalu, bagaimana cara kita meraihnya? Rasulullah SAW juga telah memberikan tuntunan kepada kita untuk memperoleh keistimewaan malam ini.
“Dari Aisyah RA, Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh (beribadah) pada 10 hari terakhir (bulan ramadhan), melebihi kesungguhan beribadah di selain (malam) tersebut.” (HR. Muslim)
Pertama, kita tingkatkan amal ibadah kita di waktu-waktu tersebut, salah satunya dengan melakukan qiyamullail atau shalat malam.
“Barang siapa melaksanakan salat pada malam Lailatulqadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Bukhari)
Kedua, kita hendaknya memperbanyak doa, terutama doa memohon ampunan seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Aisyah RA pernah bertanya kepada Rasulullah SAW.
“Wahai Rasulullah, jika aku menjumpai satu malam yang itu merupakan Lailatulqadar, apa yang aku ucapkan? Rasulullah SAW menjawab ucapkanlah: Allahumma innaka ‘afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni.” (Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan suka memberi maaf, maka maafkanlah aku)." (HR Tirmidzi).
Ketiga, mari kita hidupkan 10 hari terakhir Ramadhan dengan memperbanyak membaca Al-Qur’an dan berzikir. Karena Lailatulqadar adalah malam diturunkannya Al-Qur’an, maka mengaji dan memahami isi Al-Qur’an serta berzikir mengingat Allah SWT adalah amalan yang sangat dianjurkan.
Keempat, kita contoh Nabi Muhammad SAW yang melakukan iktikaf atau berdiam diri di masjid demi mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Dari hadis riwayat Bukhari dan Muslim, Aisyah RA pernah berkata, “Nabi SAW melakukan iktikaf pada 10 hari terakhir di bulan Ramadhan hingga Allah mewafatkan beliau. Kemudian aku melakukan iktikaf setelah beliau.”
Hadirin jemaah Jumat yang berbahagia,
Mari kita manfaatkan kesempatan emas ini dengan penuh kesungguhan. Jangan sampai kita melewatkan malam yang lebih baik dari seribu bulan ini dengan kelalaian dan kesia-siaan.
Semoga kita termasuk orang-orang yang mendapatkan keberkahan Lailatulqadar dan diampuni segala dosa-dosa kita. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin.
4. Teks Khutbah Jumat Ramadhan Terbaik dengan Tema Refleksi Diri

Jemaah Jumat rahimakumullah,
Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh berkah, rahmat, dan maghfirah. Ini adalah bulan yang diberikan oleh Allah sebagai kesempatan bagi kita untuk melakukan refleksi diri dan meningkatkan kualitas ibadah kita.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Siapa saja yang hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang beruntung. Siapa saja yang hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia (tergolong) orang yang merugi. Siapa saja yang hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia orang yang dilaknat (celaka).” (HR Al-Hakim).
Seorang muslim hendaknya harus selalu introspeksi dan memperbaiki diri agar tidak merugi atau celaka, sedangkan Ramadhan adalah bulan yang tepat untuk mengubah diri kita menjadi lebih baik dari hari-hari sebelumnya.
Pertama-tama, mari kita bermuhasabah diri. Ramadhan mengajarkan kita untuk merenungkan sejauh mana hubungan kita dengan Allah dan sesama manusia. Apakah ibadah kita sudah dilakukan dengan penuh keikhlasan? Apakah kita sudah menjadi pribadi yang baik?
Kedua, mari kita tingkatkan kualitas ibadah demi mendapatkan rida-Nya. Ramadhan adalah waktu yang tepat untuk memperbanyak ibadah, seperti membaca Al-Qur’an, berzikir, shalat malam, hingga bersedekah.
Setiap amal kebaikan di bulan ini akan dilipatgandakan pahalanya oleh Allah. Di bulan ini pula kita hendaknya memperbanyak doa memohon ampunan sebagai bagian dari refleksi diri. Ingatlah pesan Nabi bahwa ada tiga golongan orang yang doanya tidak akan ditolak.
"Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Tiga orang yang doanya tidak tertolak: pemimpin yang adil, orang yang berpuasa sampai ia berbuka, dan doa orang yang terzalimi, Allah akan mengangkatnya di bawah naungan awan pada hari kiamat, pintu-pintu langit akan dibukakan untuknya seraya berfirman: Demi keagungan-Ku, sungguh Aku akan menolongmu meski setelah beberapa saat.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).
Jemaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Mari kita gunakan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk meraih rahmat Allah SWT. Mari kita perbanyak doa untuk mendapatkan ampunan-Nya agar kita bisa memperbaiki diri dan menjadi sosok hamba yang bertakwa.
Sesungguhnya introspeksi yang diikuti dengan perbaikan diri dapat meringankan hisab kita di akhirat kelak. Hal ini pernah diungkap oleh Sayyidina Umar bin Khattab yang berkata:
“Hisablah diri (introspeksi) kalian sebelum kalian dihisab, dan berhias dirilah kalian untuk menghadapi penyingkapan yang besar (hisab). Sesungguhnya hisab pada hari kiamat akan menjadi ringan hanya bagi orang yang selalu menghisab dirinya saat hidup di dunia.”
Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan momen Ramadhan ini dengan sebaik-baiknya. Jadikan bulan ini sebagai waktu untuk mendekatkan diri kepada Allah, meningkatkan kualitas ibadah, dan memperbaiki akhlak kita.
Semoga Allah menerima amal ibadah kita, menjadikan kita hamba-hamba yang bertakwa, dan mengampuni dosa-dosa kita. Aamiin.
5. Teks Khutbah Jumat Ramadhan Terbaik dengan Tema Sedekah

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah,
Dalam bulan suci Ramadhan ini, kita diberikan kesempatan besar untuk meningkatkan ibadah dan amal kebaikan. Salah satu amalan yang sangat dianjurkan dalam bulan Ramadan adalah sedekah sebagai bentuk kepedulian sosial.
Rasulullah SAW adalah manusia paling dermawan di muka bumi, dan beliau menjadi lebih dermawan lagi di bulan Ramadhan.
Sedekah bukan sekadar memberikan harta kepada yang membutuhkan, tetapi juga merupakan bukti ketakwaan kita kepada Allah. Dalam Al-Qur’an, Allah berfirman:
"Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 261)
Ayat ini menunjukkan bahwa sedekah bukan hanya membawa keberkahan bagi penerima, tetapi juga bagi si pemberi. Dengan bersedekah, kita membersihkan harta, memperkuat solidaritas sosial, serta menghapus dosa-dosa kita.
Jemaah Jumat yang dimuliakan Allah,
Puasa mengajarkan kita tentang empati dan lebih peduli terhadap saudara-saudara kita yang kurang mampu. Banyak di antara mereka yang kesulitan mendapatkan makanan untuk berbuka dan sahur.
Sedekah bukan sekadar menyumbang uang dan bisa hadir dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah memberi makan orang yang berpuasa. Ini sedekah yang sederhana, tapi pahalanya luar biasa.
Saya yakin bahwa kita semua yang hadir di sini pasti mampu memberi makanan berbuka kepada orang lain walau hanya sekotak nasi untuk satu orang saja. Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Barangsiapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun.” (HR. Tirmidzi)
Hadis ini bisa menjadi motivasi bagi kita untuk senantiasa berbagi, karena berbagi tidak akan mengurangi harta, justru akan menambah keberkahan di dalamnya.
Maka, marilah kita manfaatkan bulan Ramadhan ini sebagai momentum untuk meningkatkan kepedulian sosial. Kita bisa bersedekah melalui berbagai cara, baik dengan memberikan makanan berbuka puasa, menyantuni anak yatim, membantu fakir miskin, atau mendukung kegiatan sosial lainnya.
Dengan begitu, kita bisa meraih keberkahan dan kebahagiaan, tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat. Semoga Allah menjadikan kita sebagai hamba-hamba yang dermawan, menanamkan sifat kepedulian dalam hati kita, serta menerima seluruh amal ibadah yang kita lakukan di bulan Ramadan ini. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.
6. Teks Khutbah Jumat Ramadhan Terbaik dengan Tema Zakat

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, serta seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Hadirin jemaah Jumat yang dirahmati Allah,
Pada hari penuh keberkahan ini, di bulan suci Ramadhan yang mulia, marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Salah satu perintah yang sangat ditekankan dalam Islam, khususnya di bulan Ramadhan, adalah zakat. Membayar zakat bukan hanya wujud takwa dan kepatuhan diri kita kepada Allah, tetapi juga sebagai sarana untuk menciptakan kesejahteraan dalam kehidupan bermasyarakat.
Allah SWT telah berfirman dalam surah At-Taubah ayat 103:
“Ambillah zakat dari harta mereka (guna) menyucikan dan membersihkan mereka, dan doakanlah mereka karena sesungguhnya doamu adalah ketenteraman bagi mereka. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. At-Taubah: 103)
Zakat bukan sekadar pemberian dari orang yang mampu kepada yang membutuhkan. Zakat sejatinya memiliki dua manfaat luar biasa, yaitu menyucikan harta dan jiwa pemberinya serta membantu kesejahteraan umat.
Dalam masyarakat, kesenjangan ekonomi seringkali menjadi sumber permasalahan sosial. Kemiskinan, kelaparan, dan keterbelakangan dapat diminimalisir dengan kesadaran umat Islam dalam menunaikan zakat.
Zakat adalah salah satu solusi konkret yang diajarkan Islam untuk menciptakan keadilan sosial dan kesejahteraan ekonomi. Dengan zakat, harta tidak hanya berputar di kalangan orang kaya, tetapi juga dapat dirasakan manfaatnya oleh kaum dhuafa.
Jemaah Jumat yang dirahmati Allah,
Zakat dapat menjadi benteng bagi harta-harta kita, membuatnya menjadi lebih berkah, sekaligus menjadi wasilah keberuntungan bagi pemiliknya.
Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Jagalah harta benda kalian dengan zakat, obatilah orang-orang sakit di antara kalian dengan sedekah dan siapkan doa untuk musibah.” (HR. Thabrani)
Hadis ini mengajarkan bahwa zakat bukan sekadar kewajiban, tapi juga memiliki manfaat besar bagi kita sebagai pemilik harta. Sebagai umat Islam, mari kita jadikan Ramadhan ini sebagai momentum untuk meningkatkan kepedulian dengan menunaikan zakat, baik zakat fitrah maupun zakat mal.
Dengan membayar zakat, kita tidak hanya membersihkan harta, tetapi juga membantu sesama, menciptakan keseimbangan ekonomi, serta mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kemudahan dalam beramal shaleh, menerima ibadah kita, dan menjadikan kita hamba-Nya yang bertakwa. Aamiin ya Rabbal ‘Alamin.
7. Teks Khutbah Jumat Ramadhan Terbaik dengan Tema Tarawih

Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Kita memuji-Nya, meminta pertolongan-Nya, dan memohon ampunan-Nya. Kita berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kita dan dari keburukan amal perbuatan kita.
Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barang siapa yang disesatkan-Nya, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk.
Hadirin jemaah Jumat yang dirahmati Allah,
Kita telah memasuki bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah dan ampunan. Bulan ini memiliki banyak keutamaan yang tidak terdapat di bulan-bulan lainnya. Di bulan ini pula ada satu ibadah khusu dengan ganjaran pahala besar, tapi tak bisa kita lakukan di waktu-waktu lain di luar Ramadhan, yaitu shalat tarawih.
Tarawih adalah shalat malam yang hukumnya sunnah muakkad atau sangat dianjurkan. Tentu saja shalat ini memiliki keutamaan yang tak boleh dilewatkan begitu saja, apalagi kesempatan tarawih hanya datang setahun sekali.
Keutamaan pertama adalah tarawih dapat menghapus dosa yang telah lalu. Ada sebuah hadis yang berbunyi:
“Barang siapa yang melaksanakan qiyam Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap pahala kepada Allah, akan diampuni baginya dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR Bukhari dan Muslim).
Qiyam Ramadhan berarti mengisi malam-malam Ramadhan dengan mendirikan shalat, salah satunya adalah tarawih. Ini adalah ibadah yang agung dan bisa mendekatkan diri kita kepada Allah SWT.
Keutamaan kedua dari tarawih tentunya dapat mendatangkan pahala. Kita semua tahu bahwa Ramadhan adalah bulan penuh keberkahan, di mana setiap amal kebaikan akan dilipatgandakan pahalanya.
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Marilah kita manfaatkan bulan Ramadhan ini dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai kita melewatkan kesempatan emas untuk mendapatkan rahmat, maghfirah, dan pembebasan dari api neraka.
Semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk menjalankan tarawih dan ibadah lainnya dengan istiqamah.Semoga shalat tarawih yang kita lakukan dapat diterima oleh Allah dan menjadi sarana bagi kita untuk mendapatkan ampunan serta pahala yang besar. Aamiin.
8. Teks Khutbah Jumat dengan Tema Meneruskan Amal Saleh setelah Ramadhan

Hadirin jemaah Jumat rahimakumullah,
Ramadhan adalah bulan yang istimewa sehingga banyak orang berbondong-bondong melakukan ibadah demi mendapatkan pahala. Namun, kualitas diri seorang muslim justru diuji setelah Ramadhan berlalu.
Saat Ramadhan pergi, waktunya kita bertanya pada diri sendiri, apakah kualitas keimanan dan ketakwaan kita meningkat atau tetap sama setelah Ramadhan? Ataukah kita kembali kepada kebiasaan lama seolah-olah Ramadhan hanya mampir tanpa bekas?
Istiqamah dalam beribadah memang bukan hal yang mudah, apalagi ketika euforia Ramadhan sudah berlalu. Itulah kenapa orang yang istiqamah beribadah akan mendapatkan balasan setimpal dari Allah SWT.
Tetap istiqamah dalam kebaikan setelah Ramadhan adalah tanda keberhasilan ibadah kita. Jika di bulan Ramadhan kita terbiasa shalat berjamaah, terbiasa membaca Al-Qur’an, berinfak, dan menahan hawa nafsu, maka kebiasaan tersebut seharusnya tetap dipertahankan di luar Ramadhan.
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Kualitas diri pasca Ramadhan sangat bergantung pada usaha kita dalam mempertahankan amal ibadah yang telah kita lakukan. Jangan sampai kita menjadi seperti orang yang hanya rajin beribadah saat Ramadhan, tetapi kembali lalai setelahnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang terus-menerus dilakukan meskipun sedikit." (HR. Muslim).
Tak peduli sekecil apa pun amalan itu, lakukanlah secara kontinu atau terus-menerus karena hal inilah yang disukai Allah. Tentu akan lebih baik lagi jika amalan yang dilakukan memiliki nilai yang lebih besar.
Oleh karena itu, mari kita berusaha menjaga kualitas diri dengan tetap menjalankan amal saleh secara konsisten. Di bulan Ramadhan atau tidak, kita harus senantiasa meningkatkan ibadah dan menjadi sosok muslim yang dicintai Allah.
Semoga Allah menerima amal ibadah kita dan menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang istiqamah hingga akhir hayat. Aamiin ya Rabbal ‘Alamin.
9. Teks Khutbah Jumat Ramadhan dengan Tema Kesabaran Menghadapi Ujian Ramadhan

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah,
Ramadhan telah tiba dengan segala kemuliaannya. Ini adalah kesempatan bagi kita untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Kita saat ini berada di bulan yang penuh berkah, bulan yang mulia, bulan Ramadhan. Di dalamnya terdapat berbagai ujian bagi orang-orang yang beriman, tetapi juga terdapat pahala besar bagi mereka yang bersabar.
Puasa Ramadhan adalah ibadah yang mengajarkan kesabaran. Kesabaran dalam menahan lapar dan haus, kesabaran dalam menahan hawa nafsu, serta kesabaran dalam menjalani ibadah dengan penuh keikhlasan.
Orang yang bersabar dalam berpuasa akan mendapatkan ganjaran yang luar biasa dari Allah sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Allah berfirman, ‘semua amal anak Adam untuknya kecuali puasa. Ia untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.” (HR. Bukhari & Muslim)
Hadirin yang berbahagia,
Dalam menjalankan ibadah puasa, kita akan menghadapi berbagai ujian. Ujian lapar dan dahaga, ujian emosi, ujian dalam berinteraksi dengan sesama, serta ujian dalam menghadapi godaan dunia.
Namun, di balik semua itu, ada hikmah yang besar. Kesabaran yang kita latih selama Ramadhan akan membentuk karakter seorang muslim yang lebih baik, lebih sabar, lebih kuat dalam menghadapi berbagai tantangan hidup.
Karena itulah Ramadhan dapat menjadi ladang pembelajaran untuk melatih kesabaran, memperbaiki akhlak, dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Semoga Allah memberikan kita kekuatan untuk menjalani ibadah puasa dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Semoga Allah menerima semua amal ibadah kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan memasukkan kita ke dalam surga-Nya yang penuh dengan kenikmatan.
Allah SWT berfirman dalam surah Az-Zumar ayat 10 tentang keutamaan bersabar dalam ketakwaan.
“Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai hamba-hamba-Ku yang beriman, bertakwalah kepada Tuhanmu.” Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini akan memperoleh kebaikan. Bumi Allah itu luas. Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa perhitungan.” (QS. Az-Zumar: 10)
Hadirin sekalian, mari kita senantiasa panjatkan doa di bulan suci ini agar mencapai kesabaran dan mendapatkan pahala berlipat.
Ya Allah, terimalah amal ibadah kami, jadikan kami hamba yang bersabar dan bertakwa. Ampunilah dosa-dosa kami, dosa kedua orang tua kami, dan dosa seluruh kaum muslimin.
Ya Allah, berikanlah kami kekuatan untuk menunaikan ibadah Ramadhan dengan sebaik-baiknya dan jadikanlah kami termasuk orang-orang yang sabar dan meraih kemenangan di akhir bulan yang mulia ini. Aamiin ya Rabbal ‘aalamiin.
10. Teks Khutbah Jumat Terbaik dengan Tema Menjaga Hati dan Lisan selama Ramadhan

Saudara-saudara kaum muslimin yang berbahagia,
Di hari Jumat ini, mari kita kembali meneguhkan diri untuk selalu beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Mari kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa. Sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah dalam firman-Nya:
"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan muslim." (QS. Ali Imran: 102)
Di bulan Ramadhan yang penuh berkah ini, kita diperintahkan untuk menunaikan ibadah puasa. Puasa berarti menahan diri dari lapar, haus, serta dari segala bentuk kemaksiatan, termasuk penyakit hati dan lisan yang buruk.
Penyakit hati sejatinya sangat berbahaya karena bisa menggerogoti diri kita dari dalam. Iri, dengki, dan prasangka buruk adalah sebagian kecil dari penyakit hati yang harus kita hindari.
Menjaga lisan juga tak kalah penting, tak hanya di bulan Ramadhan, tapi juga di bulan-bulan lain alias seumur hidup kita. Sebagai muslim yang baik, sudah sepatutnya kita hanya bertutur kata yang baik dan bermanfaat, tidak mengucapkan kalimat kotor maupun berdusta.
Rasulullah SAW pernah bersabda:
“Barang siapa tidak meninggalkan perkataan dusta dan perbuatan dusta, maka Allah tidak peduli dia telah meninggalkan makanan dan minumannya.” (HR. Bukhari).
Dalam hadis lain disebutkan:
“Puasa bukan sekadar menahan diri dari makan dan minum saja, puasa adalah menahan diri dari perkataan sia-sia dan keji.” (HR Baihaqi dan Al-Hakim)
Hadis-hadis ini mengingatkan kita bahwa esensi dari puasa adalah penyucian diri, baik secara lahir maupun batin. Oleh karena itu, kita harus menjaga hati dari niat yang buruk, perasaan iri, dengki, dan prasangka yang tidak baik.
Begitu pula lisan harus kita jaga dari perkataan yang sia-sia, dusta, ghibah (menggunjing), namimah (adu domba), dan ucapan yang menyakiti orang lain.
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Lisan adalah anugerah besar yang diberikan oleh Allah, tetapi juga bisa menjadi sumber malapetaka jika tidak dijaga dengan baik. Rasulullah SAW bersabda:
"Siapa pun yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia mengucapkan perkataan yang baik atau diam." (HR. Bukhari dan Muslim)
Karena itu, mari kita manfaatkan Ramadhan ini sebagai sarana untuk melatih diri dalam menjaga hati dan lisan. Saling berbicara dengan lembut, memperbanyak zikir, membaca Al-Qur'an, dan berkata yang baik kepada sesama adalah bagian dari ibadah yang akan menambah pahala puasa kita.
11. Teks Khutbah Jumat Ramadhan Terbaik dengan Tema Nuzulul Qur’an

Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi umat manusia, penjelas bagi petunjuk itu, dan pembeda antara yang hak dan yang batil.
Kaum muslimin yang dimuliakan Allah,
Pada bulan Ramadhan, terdapat satu peristiwa yang sangat agung, yaitu Nuzulul Qur'an, turunnya Al-Qur'an kepada Rasulullah SAW sebagai pedoman hidup bagi umat manusia. Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 185:
"Bulan Ramadhan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil)..." (QS. Al-Baqarah: 185)
Ayat ini menunjukkan betapa istimewanya bulan Ramadhan, karena Allah memilihnya sebagai waktu diturunkannya Al-Qur'an. Al-Qur'an adalah cahaya bagi manusia, memberikan petunjuk yang jelas agar kita tidak tersesat dalam kegelapan dunia.
Al-Quran berisi pedoman yang bisa mengarahkan tujuan hidup kita. Maka, sebagai umat Islam, sudah sepatutnya kita harus memperbanyak interaksi dengan Al-Qur'an, yakni mengaji, memahami, dan mengamalkan ajaran-ajarannya dalam kehidupan sehari-hari.
Jangan sampai kita hanya menjadikan Al-Qur'an sebagai pajangan atau sekadar bacaan tanpa mengamalkannya. Jangan sampai Al-Quran hanya dibiarkan tertutup tanpa pernah dibuka dan dipelajari, sedangkan di dalamnya terkandung pengetahuan yang bisa membuka mata kita untuk melihat kebesaran Allah SWT.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Marilah kita meningkatkan ketakwaan kepada Allah dengan semakin mendekatkan diri kepada-Nya melalui Al-Qur'an. Allah telah menurunkan Al-Qur'an untuk menjadi pedoman hidup kita agar selamat di dunia dan di akhirat.
Rasulullah SAW bersabda:
“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Qur'an dan mengajarkannya.” (HR. Tirmidzi)
Hadis ini mengajarkan kepada kita bahwa keberkahan akan datang bagi mereka yang menjadikan Al-Qur'an sebagai bagian dari kehidupan. Oleh karena itu, marilah kita berusaha untuk menghafal, memahami, dan mengamalkan isi Al-Qur'an dalam setiap aspek kehidupan kita.
Semoga Allah menjadikan kita semua sebagai hamba-hamba-Nya yang senantiasa mendapatkan petunjuk dan keberkahan dari Al-Qur'an. Aamiin ya Rabbal 'alamin.
Link Unduh Khutbah Ramadhan Terbaik PDF
Khutbah Jumat Ramadhan terbaik bukan hanya memberikan wawasan, tapi juga pengingat agar setiap muslim meningkatkan kualitas ibadahnya di bulan penuh berkah ini. Kumpulan khutbah Jumat tentang Ramadhan dapat diunduh di link berikut ini:
Link Unduh Khutbah Ramadhan Terbaik PDF
Demikian kumpulan khutbah Jumat Ramadhan terbaik yang bisa dijadikan inspirasi. Semoga rangkaian khutbah ini dapat memberikan manfaat, menambah keimanan, serta menjadi pengingat bagi kita semua untuk senantiasa menjalankan ibadah secara istiqamah di bulan suci.
Editor: Erika Erilia & Yulaika Ramadhani