Menuju konten utama

Hal yang Makruh dalam Puasa Ramadan, Apa Saja?

Artikel ini akan membahas amalan atau hal-hal makruh yang dilaksanakan selama bulan Ramadan. Daftar makruh puasa Ramadan dapat disimak di sini. Apa saja? 

Hal yang Makruh dalam Puasa Ramadan, Apa Saja?
Ilustrasi berbuka puasa. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Ada sejumlah hal yang makruh dilakukan ketika puasa. Apa saja daftar hal yang makruh dalam puasa?

Momentum bulan puasa Ramadan menjadi waktu yang mulia untuk banyak melaksanakan amalan mendekatkan diri pada Allah Swt. Mulai dari berzikir, mengaji, salat sunah, hingga bersedekah.

Tak ayal, bulan Ramadan merupakan awal yang baik untuk menata dan merefleksi diri sebagai seorang muslim. Pengetahuan tentang bulan Ramadan dan berbagai hal seputar bulan Ramadan perlu diperhatikan supaya bisa lebih optimal untuk melaksanakan ibadah puasa Ramadan.

Salah satu pengetahuan penting berkaitan dengan bulan Ramadan ialah hal yang makruh dalam puasa. Kata ‘makruh’ berasal dari akar dari kata "كَرِهَ / kariha" yang berarti merasa tidak suka.

Dari akar kata tersebut, maka istilah makruh "مَكْرُوْهٌ / makrūh" berarti 'sesuatu yang tidak disukai'. Makruh merupakan perbuatan yang tidak menimbulkan dosa atau batal apabila dilakukan, tetapi jika ditinggalkan mendapat pahala.

Hakikat pelaksanaan puasa Ramadan adalah untuk membentuk diri menjadi pribadi yang bertakwa. Pemaknaan takwa sangatlah luas. Namun, inti dari takwa adalah melaksanakan perintah Allah Swt. dan menjauhi larangan Allah Swt.

Tentunya perbuatan-perbuatan makruh selama bulan Ramadan ini termasuk dalam kategori perbuatan yang sebaiknya ditinggalkan oleh setiap muslim. Apalagi kesempatan puasa Ramadan menjadi waktu untuk mendidik diri supaya menjadi pribadi bertakwa.

Jangan sampai hakikat puasa untuk menahan diri hanya berfokus pada menahan diri dari lapar dan haus. Sejatinya puasa juga bertujuan untuk menahan diri dari segala sesuatu yang Allah Swt. larang.

Hal yang Makruh Dilakukan saat Puasa

Kitab suci Al Quran

Kitab suci Al Quran. FOTO/iStockphoto

Hal yang makruh dilakukan saat puasa perlu dihindari supaya hakikat puasa dapat terjaga. Selain itu, fokus ibadah puasa dapat lurus diamalkan untuk mencapai pribadi yang bertakwa.

Apa saja hal makruh dilakukan saat puasa? Simak satu per satu amalan makruh saat puasa.

1. Ghibah

Bergunjing atau ghibah merupakan salah satu hal makruh dilakukan saat puasa. Terkait dengan ghibah, Allah Swt. sudah menegaskan hal ini dalam QS. Al-Hujurat: 12.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَۗ اِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ ۝١٢

“Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.”

Hindarilah obrolan-obrolan yang berkaitan dengan ghibah karena jelas tidak membawa manfaat untuk siapa pun. Jika ghibah terus dilakukan, maka hanya akan membawa pada keburukan dan membuat nilai pahala berpuasa menjadi berkurang.

Selain itu, ghibah merupakan kegiatan yang tidak berfaedah. Umat Islam wajib mengutamakan fokus pada amalan baik selama bulan Ramadan daripada melakukan kegiatan tidak bermanfaat.

2. Tidur Terlalu Lama

Tidur terlalu lama menjadi salah satu amalan makruh dalam puasa. Sebaiknya hindarilah tidur terlalu lama selama bulan puasa berlangsung.

Sebagai gantinya, ada berbagai aktivitas lain yang lebih bermanfaat untuk menggapai keutamaan Ramadan. Jangan sampai menyia-nyiakan momentum Ramadan tanpa mengamalkan amalan-amalan sunah.

Apalagi jika sampai meniatkan diri untuk tidur sejak pagi hingga sore dan hanya bangun pada waktu salat. Ini bukanlah hal yang baik untuk diamalkan selama bulan puasa Ramadan.

3. Berciuman

Hal yang makruh dalam puasa selanjutnya adalah berciuman. Salah satu larangan selama berpuasa adalah berhubungan suami istri.

Larangan ini ada kaitannya dengan berciuman karena berciuman dapat menimbulkan nafsu syahwat sehingga dikhawatirkan terjadi keinginan untuk berhubungan suami istri. Jadi akan lebih baik jika menghindari berciuman saat berpuasa daripada terjadi hal-hal yang berpotensi menerjang larangan Allah Swt.

Mengutip NU Online, anjuran ini mengacu pada hadis berikut:

"Rasulullah SAW mencium dan mencumbu (dengan istrinya), padahal Beliau sedang berpuasa. Namun Beliau adalah orang yang paling kuat menahan syahwatnya di antara kamu sekalian,” (Hadits Shahih, riwayat al-Bukhari: 1792 dan Muslim: 1854, teks hadits riwayat al-Bukhari).

4. Mencicip Makanan

Saat berpuasa, sebenarnya mencicip makanan boleh-boleh saja dilakukan. Namun, aktivitas ini akan dikhawatirkan berpotensi mengurangi kualitas puasa dan dapat membatalkan ibadah puasa jika makanan sampai tertelan.

Menghindari mencicipi makanan saat berpuasa merupakan bentuk kehati-hatian seorang muslim dalam melaksanakan ibadah puasa. Kendati demikian, jika saja ada kepentingan untuk mencicipi makanan, maka harus sangat berhati-hati supaya tidak sampai tertelan atau termakan.

5. Membayangkan Hubungan Badan atau Jimak

Membayangkan hubungan badan atau jimak menjadi sesuatu yang makruh dilakukan saat puasa. Melansir laman PKU UIN Antasari, membayangkan masalah hubungan badan atau jimak dapat mengurangi kualitas puasa.

Akibatnya nilai ibadah puasa menjadi berkurang karena dapat menggangu kefokusan puasa Ramadan. Padahal selama berpuasa ada berbagai amalan lain yang dapat dilaksanakan daripada membayangkan hubungan badan atau jimak.

6. Berlebihan ketika Berbuka

Berlebihan ketika berbuka menjadi salah satu hal makruh puasa. Terkadang seseorang sudah membayangkan akan banyak makan ketika berbuka.

Padahal Islam menganjurkan untuk makan buka secukupnya dan sesuai dengan adab Islam. Makan dan minum berlebihan ketika berbuka akan berdampak buruk untuk kesehatan, kualitas ibadah selanjutnya sehingga tidak bisa optimal dalam melaksanakan salat Isya dan salat tarawih hingga ibadah sunah lain.

7. Pamer Makanan

Hal makruh puasa selanjutnya ialah pamer makanan. Kadang kala ada orang-orang yang sengaja pamer makanan, baik melalui unggahan maupun pamer secara langsung terutama yang sedang tidak berpuasa karena uzur syari.

Tindakan ini sebenarnya tidaklah dilarang. Namun, pamer makanan ini akan menjadi perbuatan tidak baik sehingga perlu dihindari karena berpotensi membuat orang lain tidak fokus dengan kegiatan bermanfaat selama bulan Ramadan.

8. Mengeluh Lapar dan Haus

Terus-terusan mengeluh lapar dan haus menjadi salah satu makruh puasa. Ini akan mengurangi nilai dari ibadah puasa karena puasa hanya diisi dengan keluhan tentang rasa lapar dan haus.

Padahal ada banyak aktivitas atau amalan baik yang bisa dilaksanakan selama bulan puasa. Perasaan terus mengeluh justru berpotensi mengurangi nilai pahala puasa.

9. Bercumbu dengan Pasangan

Bercumbu menjadi salah satu makruh puasa yang memang sebaiknya dihindari. Aktivitas ini sebaiknya dihindari karena berpotensi hubungan suami istri saat berpuasa.

Sebenarnya bercumbu tidak termasuk amalan yang membatalkan puasa. Bercumbu tidak lantas membuat puasa seseorang menjadi batal, tetapi ini termasuk dalam sesuatu yang makruh dilakukan ketika puasa.

Para ulama bersepakat bahwa hukum bercumbu adalah makruh dan tidak dianjurkan. Kategori makruh puasa dalam hal bercumbu sangat beralasan karena jika tidak bisa menahan diri, maka pasangan yang bercumbu dapat melakukan hubungan suami istri yang terlarang selama puasa.

10. Memandang dengan Syahwat

Memandang sesuatu dengan nafsu syahwat tentu tidak baik dilakukan. Aktivitas ini termasuk makruh puasa yang memang sebaiknya dihindari.

Kualitas puasa dapat berkurang jika memandang objek atau seseorang dengan pandangan syahwat. Sesuatu yang makruh dilakukan ketika puasa ini dapat mengurangi kualitas puasa dan mengurangi pahala kebaikan puasa.

Kesempatan bulan puasa sebaiknya dioptimalkan untuk lebih banyak mendekatkan diri pada Allah Swt. melalui berbagai amalan sunah puasa daripada melaksanakan perbuatan tercela. Jangan sampai terlalu fokus pada berbagai hal yang akan menggangu khusyuknya ibadah puasa.

11. Berkata Kotor

Makruh puasa selanjutnya adalah berkata kotor. Memaki atau berkata kotor dan kasar termasuk perbuatan tercela yang bisa mengurangi pahala puasa.

Meskipun berkata kotor tidak lantas membatalkan puasa, tetapi ini akan mengganggu kefokusan dalam melaksanakan puasa secara khusyuk. Ingatlah fokus utama puasa ialah untuk menahan diri dari lapar, haus, dan berbagai larangan Allah Swt.

Memaki atau berkata kasar jelas merupakan tindakan yang tidak sesuai dengan nilai Islam. Hadis Rasulullah menyatakan bahwa:

"Puasa itu bukanlah sekedar menahan makan dan minum, tetapi juga menahan diri dari ucapan dan perbuatan yang sia-sia. Jika ada seseorang yang mengolok-olok atau bertindak kasar pada dirinya, maka katakanlah, ‘Saya sedang berpuasa." (HR. Bukhari)

12. Berkelahi

Berkelahi menjadi salah satu makruh puasa yang jelas sebaiknya dihindari. Bulan puasa harus diisi dengan berbagai hal yang membantu kekhusyukan dalam melaksanakan ibadah, baik wajib maupun sunah.

Jangan sampai seorang muslim menjadi penyebab perkelahian atau menjadi orang yang terlibat dalam perkelahian. Berkelahi hanya akan mengganggu amalan puasa Ramadan. Jelas tak ada faedah di dalamnya dan wajib dihindari.

13. Berbohong

Berbohong menjadi salah satu hal yang makruh dalam puasa. Jika seseorang berbohong, maka sebenarnya tak lantas membatalkan puasa orang tersebut.

Namun, berbohong akan mengurangi nilai dan pahala puasa. Islam secara tegas melarang umatnya untuk berbohong. Jadi berbohong, baik di bulan puasa maupun selain bulan puasa jelas dilarang dalam Islam.

Banyak ayat dalam Al-Qur'an yang menegaskan perintah berkata jujur. Salah satunya dalam QS. Al-Ahzab:70, berikut ini:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar," (QS. Al-Ahzab [46]: 70).

14. Terus Memandangi Makanan Menjelang Buka Puasa

Hal makruh puasa selanjutnya ialah terus memandangi makanan menjelang buka puasa. Tindakan ini merupakan sesuatu yang makruh dilakukan ketika puasa karena dapat mengurangi kekhusyukan puasa.

Puasa seharusnya fokus dilaksanakan untuk mengharap rida Allah Swt. dan membimbing diri menjadi pribadi bertakwa. Jangan sampai terus-terusan memandang makanan menjelang buka puasa karena akan mengalihkan perhatian dan kefokusan dalam melaksanakan puasa Ramadan.

Alih-alih memandangi makanan menjelang buka, isilah waktu jelang berbuka dengan berbagai hal positif lainnya. Mulai dari mengikuti kajian, membaca Al-Qur’an, hingga berzikir.

15. Berpikir Negatif

Berpikiran negatif merupakan salah satu makruh puasa. Pikiran yang negatif akan cenderung diisi dengan perasaan-perasaan dan bayangan yang tidak baik.

Fokus untuk mengendalikan pikiran dan perbuatan perlu menjadi tujuan utama seseorang yang berpuasa. Jangan sampai justru pikiran negatif terus mengisi diri selama berpuasa.

Padahal ada banyak amalan sunah lain yang bisa dilaksanakan saat berpuasa. Berbagai amalan di bulan puasa wajib menjadi fokus perhatian setiap muslim daripada memikirkan hal-hal negatif yang tidak bermanfaat.

Sesuatu yang makruh di bulan puasa wajib dijadikan perhatian oleh setiap muslim agar dihindari. Jangan sampai melakukan hal-hal makruh puasa karena dapat mengganggu kekhusyukan dalam melaksanakan puasa Ramadan.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2025 atau tulisan lainnya dari Nurul Azizah

tirto.id - Edusains
Kontributor: Nurul Azizah
Penulis: Nurul Azizah
Editor: Nurul Azizah & Yulaika Ramadhani