Menuju konten utama

20 Persen Pemudik Baru Tinggalkan Jakarta pada H+1 Lebaran

Kapolri menyebut masih ada 20 persen masyarakat yang belum melakukan perjalanan mudik ke kampung halamannya hingga hari ini.

20 Persen Pemudik Baru Tinggalkan Jakarta pada H+1 Lebaran
Ilustrasi pemudik pulang kampung. Bajaj dan pemudik bersepeda motor melintas di jalur Pantura Lohbener, Indramayu, Jawa Barat, Sabtu (29/3/2025). ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/rwa.

tirto.id - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, menyebut masih ada 20 persen masyarakat yang belum melakukan perjalanan mudik ke kampung halamannya hingga hari ini.

"Kemudian, beberapa catatan yang mungkin juga perlu kami informasikan kepada rekan-rekan media bahwa dari prediksi 2,1 juta masyarakat yang akan mudik saat ini masih tersisa 20%," kata Sigit di Gedung Promoter Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Minggu (30/3/2025).

Sigit mengatakan diprediksi sisa 20 persen pemudik itu baru melakukan perjalanan hingga H+1 lebaran atau lusa (1/4/2025). Dia pun memastikan bahwa jajarannya telah diperintahkan untuk terus mewaspadai lonjakan kedua arus mudik.

"Sehingga kemudian biasanya ini juga akan ada lonjakan pas kegiatan halal-bihalal akan terjadi lonjakan, baik di Hari H, H+1 ini biasanya masih ada. Oleh karena itu, saya minta untuk seluruh jajaran juga tetap pas pada dan mempersiapkan berbagai macam alternatif rekayasa," ucap dia.

Ditambahkan Sigit, data pada puncak arus mudik yang terjadi 28 Maret 2025 menunjukan kenaikan dibandingkan pada 2024. Total 258.383 pemudik telah melakukan perjalanan melalui jalur tol pada puncak arus mudik tersebut.

Angka itu, kata Sigit, mengalami kenaikan 1,1% dibandingkan pada 2024, di mana tahun itu sebesar 255.634 pemudik melakukan perjalanan. Jika dibandingkan dengan arus kendaraan harian sendiri, Sigit menyebut kenaikannya mencapai 15 persen.

Lebih lanjut, disampaikan Sigit, untuk pengamanan arus balik Lebaran 2025 berkemungkinan dilakukan rekayasa lalu lintas mulai dari contraflow maupun one way. Puncak arus balik pun diprediksi maju dari sebelumnya disebutkan 6 April menjadi 5 April 2025.

"Nanti pada saat puncaknya pada saat arus balik, apabila memang jalur sangat padat, mungkin juga akan dilakukan pembebasan tarif di wilayah-wilayah tol tertentu, seperti Cisundawu. Namun demikian, ini akan dirapatkan kemudian, sehingga semuanya bisa terkelola dengan baik," tutup Sigit.

Baca juga artikel terkait ARUS MUDIK atau tulisan lainnya dari Ayu Mumpuni

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Ayu Mumpuni
Penulis: Ayu Mumpuni
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama