Menuju konten utama

Korban Tewas Gempa Myanmar Bertambah, Naik Menjadi 1.644 Orang

Jumlah korban tewas akibat gempa dahsyat di Myanmar bertambah menjadi 1.644 orang, sementara 3.408 lainnya mengalami luka-luka.

Korban Tewas Gempa Myanmar Bertambah, Naik Menjadi 1.644 Orang
Sebuah bangunan runtuh di Mandalay pada tanggal 28 Maret 2025, saat terjadi gempa bumi. Gempa bumi dahsyat menewaskan lebih dari 20 orang di Myanmar dan Thailand pada tanggal 28 Maret, merobohkan bangunan dan jembatan serta menjebak lebih dari 80 pekerja di gedung pencakar langit yang sedang dibangun di Bangkok. Foto/ AFP

tirto.id - Jumlah korban tewas akibat gempa dahsyat di Myanmar bertambah menjadi 1.644 orang, sementara 3.408 lainnya mengalami luka-luka. Saluran televisi MRTV melaporkan, 68 orang masih dinyatakan hilang di seluruh wilayah terdampak gempa di Myanmar.

Bantuan internasional dan upaya penyelamatan terus ditingkatkan seiring dengan proses pemulihan di Myanmar dan Thailand pascagempa dahsyat yang terjadi, Jumat (28/3/2025) siang.

Tim bantuan dari China tiba di Myanmar menggunakan pesawat China Eastern Airlines untuk mengirimkan bantuan penting.

“Pada Sabtu pukul 08.35 waktu setempat, penerbangan China Eastern Airlines MU9003 mendarat di Bandara Internasional Yangon, membawa 37 tim penyelamat China serta lima ton pasokan medis, tenda, selimut, dan berbagai perlengkapan bantuan lainnya,” demikian pernyataan yang dikeluarkan, mengutip Antara, Minggu (30/3/2025).

India juga mengirimkan 15 ton bantuan kemanusiaan, termasuk tenda, kantong tidur, selimut, makanan siap saji, alat penyaring air, paket kebersihan, obat-obatan, serta perlengkapan medis.

Kementerian Situasi Darurat Rusia mengirimkan dua pesawat yang membawa 120 tenaga ahli, termasuk dokter anestesi, psikolog, unit pencarian anjing pelacak (K9), serta tim penyelamat untuk membantu upaya pemulihan, menurut Kementerian Luar Negeri Rusia.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengalokasikan dana darurat sebesar 5 juta dolar AS (sekitar Rp82,5 miliar) untuk bantuan gempa di Myanmar sambil menilai kebutuhan tambahan dan mengoordinasikan respons kemanusiaan, kata seorang juru bicara PBB.

Sementara itu, otoritas di Thailand melaporkan bahwa 11 provinsi terdampak gempa, dengan delapan orang tewas dan 101 lainnya masih hilang setelah sebuah gedung pencakar langit di Bangkok runtuh.

Sedikitnya 50 masjid di seluruh Myanmar dilaporkan roboh saat salat Jumat berlangsung, menewaskan hampir 300 orang, menurut laporan Khit Thit News.

Sejumlah negara, termasuk Malaysia, Indonesia, India, Australia, Pakistan, dan Selandia Baru, menyatakan solidaritas dan menawarkan bantuan kepada Myanmar, yang juga tengah menghadapi konflik etnis internal.

Gempa Myanmar

Orang-orang berdiri di antara puing-puing bangunan yang runtuh di Mandalay pada tanggal 28 Maret 2025, setelah gempa bumi. Gempa bumi dahsyat menewaskan lebih dari 20 orang di Myanmar dan Thailand pada tanggal 28 Maret, merobohkan bangunan dan jembatan serta menjebak lebih dari 80 pekerja di gedung pencakar langit yang sedang dibangun di Bangkok0.Foto/AFP

Junta militer Myanmar, yang dipimpin Jenderal Min Aung Hlaing, mengunjungi daerah terdampak di wilayah Mandalay untuk meninjau upaya penyelamatan, menurut laporan MRTV melalui Telegram.

Dalam langkah yang jarang terjadi, junta Myanmar mengajukan permohonan bantuan kemanusiaan kepada komunitas internasional.

Gempa berkekuatan magnitudo 7,7 mengguncang Myanmar pada Jumat dengan pusat gempa berada di wilayah Sagaing.

Guncangan pertama disusul oleh gempa berkekuatan magnitudo 6,4 hanya berselang 12 menit kemudian, menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS).

Baca juga artikel terkait GEMPA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama