tirto.id - Bulan Ramadan merupakan bulan yang penuh berkah. Selain wajib menjalankan puasa sepanjang bulan, umat Islam juga dapat memperbanyak amalan sunah yang bisa dilakukan di bulan yang suci ini.
Kemuliaan bulan Ramadan terlukis dalam sabda Nabi Muhammad, "Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi. Allah wajibkan puasa Ramadan. Pintu langit dibuka, pintu neraka ditutup, setan dibelenggu. Di dalamnya (bulan Ramadan) ada lailatul qadar.” (H.R. Nasai)
Selain itu, tidak ada jaminan bagi seseorang untuk bisa mengalami bulan Ramadan pada tahun berikutnya. Mungkin saja di tahun depan masih bisa menikmati kenikmatan bulan Ramadan, namun dimungkinkan pula untuk tidak dapat merasakannya.
Demikian mulianya bulan Ramadan, berikut amalan-amalan yang juga dianjurkan dilakukan selama berpuasa di bulan yang penuh rahmah ini dikutip dari buku Tuntunan Ibadah Pada Bulan Ramadhan yang diterbitkan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah (2019:25).
Pertama, salat tarawih. Diriwayatkan dari Abu Huraihah, Nabi Muhammad bersabda, "Barang siapa beribadah di malam Ramadan karena iman kepada Allah dan mengharap pahala, maka ia dihapus dosanya yang telah lampau.” (HR al-Bukhari). Ibadah saat malam ramadan dapat dilakukan dengan salat tarawih, zikir, doa, dan banyak membaca Alquran.
Kedua, mengakhirkan makan di waktu sahur. Dalam sebuah hadis, dijelaskan bahwa Abu Dzarr berkata bahwa Rasulullah bersabda "Umatku senantiasa dalam keadaan baik selama mereka menyegerakan berbuka dan menta’khirkan sahur” [H.R. Ahmad].
Hadis ini menyebutkan bahwa salah satu amalan yang disunahkan adalah mengakhirkan makan di waktu sahur sebelum masuknya waktu menuju terbitnya fajar atau salat subuh.
Ketiga, menyegerakan berbuka sebelum salat magrib. Diriwayatkan dari Sahl bin Sa‘ad bahwa Rasulullah bersabda, "orang akan selalu baik (sehat) apabila menyegerakan berbuka." (Muttafaq ‘Alaih).
Terkait hal ini, terdapat doa ketika berbuka puasa yang menunjukkan rasa syukur kepada Allah, yaitu Dzahabazh-zhama’u wabtallatil-‘uruqu wa tsabatal-ajru insya Allah [Hilanglah rasa haus dan basahlah uraturat (badan) dan insya Allah mendapatkan pahala]” [HR. Abu Dawud]. Doa ini dibaca setelah kita membatalkan puasa terlebih dahulu.
Keempat, memperbanyak sedekah dan mempelajari/membaca Alquran. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, Rasulullah adalah orang yang paling dermawan, apalagi pada bulan Ramadan, ketika ditemui oleh Malaikat Jibril pada setiap malam pada bulan Ramadan, dan mengajaknya membaca dan mempelajari Alquran. Ketika ditemui Jibril, Rasulullah lebih dermawan daripada angin yang ditiupkan.” [Muttafaq ‘Alaih].
Jika Nabi Muhammad demikian dermawan, sebagai umat Islam, tidak ada salahnya bagi kita mencontoh beliau dengan lebih banyak mengeluarkan sedekah.
Menyediakan makanan berbuka untuk orang-orang yang berpuasa, juga dapat dijadikan sebagai ladang amal selama Ramadan. Nabi bersabda, "Siapa yang memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga" (H.R. at-Tirmizi).
Kelima, iktikaf. Mendekatkan diri kepada Allah dengan cara iktikaf atau berdiam diri di dalam masjid, terutama pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan, sebagaimana dilakukan oleh Nabi Muhammad. Diriwayatkan dari Ibnu Umar, "Rasulullah saw selalu beriktikaf pada sepuluh hari yang penghabisan di bulan Ramadan.” [Muttafaq ‘Alaih].
Editor: Fitra Firdaus