tirto.id - Ada contoh khutbah tentang hikmah sakit dalam Islam yang menarik. Tak hanya berisi alasan, khutbah juga memuat hikmah di balik diberikannya sakit kepada seorang muslim beserta keutamaannya.
Sebagai manusia biasa, memperoleh sakit adalah hal yang wajar. Dalam ilmu kedokteran, sakit disebabkan banyak hal seperti kuman, bakteri, dan virus.
Di sisi lain, Islam melihat sakit bukan sekedar kondisi yang berlalu begitu saja. Ada nilai-nilai di baliknya yang perlu diambil sebagai pelajaran sehingga umat Islam dapat lebih meningkatkan ketakwaan.
Contoh Khutbah Jumat tentang Hikmah Sakit Menurut Islam
Berikut ini contoh khutbah Jumat tentang hikmah sakit menurut Islam lengkap dengan dalil dalam bahasa Arab dan artinya:
Khutbah Pertama
Bismillaahirrahmaanirraahiim..
Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh,
..الحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِاْلهُدَى وَدِيْنِ اْلحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ اْلكَافِرُوْنَ وَلَوْ كَرِهَ اْلمُشْرِكُوْنَ وَلَوْ كَرِهَ اْلمُنَافِقُوْنَ, أَمَّا بَعْدُ
وَلَـنَبۡلُوَنَّكُمۡ بِشَىۡءٍ مِّنَ الۡخَـوۡفِ وَالۡجُـوۡعِ وَنَقۡصٍ مِّنَ الۡاَمۡوَالِ وَالۡاَنۡفُسِ وَالثَّمَرٰتِؕ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيۡنَۙ
الَّذِيۡنَ اِذَآ اَصَابَتۡهُمۡ مُّصِيۡبَةٌ ۙ قَالُوۡٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّـآ اِلَيۡهِ رٰجِعُوۡنَؕ
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb Tuhan semesta alam. Dengan-Nya kita meminta pertolongan dalam segala urusan dunia dan akhirat.
Salawat dan salam tercurah untuk seorang utusan yang paling mulia Baginda Rasulullah Salallaahu 'alaihi wasallam, keluarganya, dan semua sahabatnya …. Amma ba’du ….
Dalam majelis khotbah dan salat Jumat yang insya Allah dirahmati Allah SWT, khatib akan menyampaikan khutbah tentang hikmah sakit menurut Islam.
Hadirin jemaah Jumat rahimakumullah,
Sesungguhnya, Allah SWT sangat menyayangi hamba-hamba-Nya. Ada banyak cara Allah mewujudkan bentuk kasih sayang-Nya, salah satunya dengan memberikan ujian sakit.
Pada awal pembuka khotbah telah disampaikan ayat 155-156 dari surah Al-Baqarah yang artinya sebagai berikut:
"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, [yaitu] orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata 'Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un' [sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali]," (QS. Al-Baqarah [2]: 155-156).
Hadirin jemaah Jumat rahimakumullah,
Sesungguhnya sakit dapat menjadi renungan bagi kita untuk memahami arti dari sebuah kenikmatan sehat.
Seseorang terkena sakit karena Allah sayang kepadanya. Melalui sakit, Allah Swt juga menguji keimanan kita. Sejauh mana kita mampu ikhlas dan bersabar dalam menghadapi ujian dan cobaan dari-Nya.
Hidup dan mati ada di tangan Allah. Dalam kehidupan kadang kita sehat kadang kita sakit,sehat dan sakit pun di tangan Allah. Allah Maha menghidupkan, Maha mematikan.
Dialah yang mengizinkan penyakit itu menimpa, dan Dia pula lah yang mengangkat penyakit itu. Allah Swt. berfirman dalam Surah Asy-Syu'ara' ayat 80 sebagai berikut:
وَاِذَا مَرِضۡتُ فَهُوَ يَشۡفِيۡنِ ۙ
Arab Latinnya:
Wa izaa mardtu fahuwa yashfiin.
Artinya:
"Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku," (QS. Asy-Syu'ara' [26]: 80).
Meskipun begitu, manusia juga harus mencari tahu cara untuk memperoleh kesembuhan itu.
Imam Jamaluddin al-Qasimi dalam tafsirnya menjelaskan, bahwa ayat ini menggambarkan tata susila seorang hamba Allah kepada Khaliknya.
Sebab penyakit itu kadang-kadang akibat dari perbuatan manusia sendiri, umpamanya disebabkan oleh pelanggaran terhadap norma-norma kesehatan, atau pola hidup sehari-hari, maka serangan penyakit terhadap tubuh tidak dapat dielakkan.
Sebaliknya yang berhak menyembuhkan penyakit adalah Allah semata. Bila orang sakit merasakan yang demikian waktu ia menderita sakit, maka ia akan menghayati benar nikmat-nikmat Allah setelah ia sembuh dari penyakit tersebut.
Hadirin jemaah Jumat rahimakumullah,
Ada beberapa keistimewaan yang kita peroleh saat sedang ditimpa ujian berupa sakit. Pertama, Allah Swt. rida kepadanya. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadis, bahwa Rasulullah Saw.bersabda sebagai berikut:
إِنَّ عِظَمَ الْجَزَاءِ مَعَ عِظَمِ الْبَلَاءِ وَإِنَّ اللَّهَ إِذَا أَحَبَّ قَوْمًا ابْتَلَاهُمْ فَمَنْ رَضِيَ فَلَهُ الرِّضَا وَمَنْ سَخِطَ فَلَهُ السَّخَطُ
Artinya:
“Sesungguhnya pahala yang besar diperoleh melalui cobaan yang besar pula. Apabila Allah mencintai seseorang, maka Allah akan memberikan cobaan kepadanya, barangsiapa yang rida [menerimanya] maka Allah akan meridainya dan barangsiapa yang murka [menerimanya] maka Allah murka kepadanya,” (HR. At-Tirmidzi dan Ibnu Majah, dishahihkan Al-Albani dalam Ash-Shahihah).
Kedua, sakit akan menghapuskan dosa-dosa sebagaimana pohon yang menggugurkan daun-daunnya. :
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيبُهُ أَذًى مَرَضٌ فَمَا سِوَاهُ إِلَّا حَطَّ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ الشَّجَرَةُ وَرَقَهَا
Artinya:
“Setiap muslim yang terkena musibah penyakit atau yang lainnya, pasti Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahannya, sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya,” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Ketiga, musibah yang menimpa kita seperti sakit akan mengangkat derajat kita di sisi Allah taala. Hal ini diterangkan dalam sebuah hadis sebagai berikut:
مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ شَوْكَةٍ فَمَا فَوْقَهَا إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً ، أَوْ حَطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةً
Artinya:
“Tidaklah seorang mukmin terkena duri dan lebih dari itu melainkan Allah akan mengangkat derajat dengannya atau dengannya dihapuskan kesalahan-kesalahannya,” (HR. Bukhari no. 5640 dan Muslim no. 2572).
Hadirin jemaah Jumat rahimakumullah,
Demikianlah khutbah Jumat tentang cobaan sakit. Semoga kita dapat mengambil hikmah dengan berbagai ujian, cobaan, musibah, termasuk dengan diberikannya sakit. Amiin amiin ya rabbal alamin.
بَارَكَ الله لِي وَلَكُمْ فِي اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنْ آيَةِ وَذِكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا فَأسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْم
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ لِلَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ ثُمَّ الْحَمْدُ لِلَّهِ. أَشْهَدُ أنْ لآ إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ لَا نَبِيّ بعدَهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ القِيَامَةِ أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: إِنَّ اللهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يٰأَ يُّها الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ. اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْياءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتَنِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عامَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَاَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ عٍبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتاءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Syamsul Dwi Maarif