Menuju konten utama
Naskah Khotbah Jumat

Khutbah Jumat: Sakit Bagian dari Ujian & Bentuk Kasih Sayang Allah

Khutbah Jumat singkat pekan ini tentang sakit sebagai bentuk ujian dan kasih sayang Allah SWT.

Khutbah Jumat: Sakit Bagian dari Ujian & Bentuk Kasih Sayang Allah
Ilustrasi menjenguk orang sakit. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Bismillaahirrahmaanirraahiim..

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh,

..الحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِاْلهُدَى وَدِيْنِ اْلحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ اْلكَافِرُوْنَ وَلَوْ كَرِهَ اْلمُشْرِكُوْنَ وَلَوْ كَرِهَ اْلمُنَافِقُوْنَ, أَمَّا بَعْدُ

وَلَـنَبۡلُوَنَّكُمۡ بِشَىۡءٍ مِّنَ الۡخَـوۡفِ وَالۡجُـوۡعِ وَنَقۡصٍ مِّنَ الۡاَمۡوَالِ وَالۡاَنۡفُسِ وَالثَّمَرٰتِؕ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيۡنَۙ

الَّذِيۡنَ اِذَآ اَصَابَتۡهُمۡ مُّصِيۡبَةٌ  ۙ قَالُوۡٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّـآ اِلَيۡهِ رٰجِعُوۡنَؕ

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb Tuhan semesta alam. Dengan-Nya kita meminta pertolongan dalam segala urusan dunia dan akhirat.

Salawat dan salam tercurah untuk seorang utusan yang paling mulia Baginda Rasulullah Salallaahu 'alaihi wasallam, keluarganya, dan semua sahabatnya …. Amma ba’du ….

Alhamdulillah hari ini, Jumat 18 Februari 2022 kita kembali dipertemukan dalam majelis khotbah dan salat Jumat yang insya Allah dirahmati Allah SWT.

Khutbah Jumat Singkat Terbaru

Hadirin jamah Jumat rahimakumullah,

Pada awal pembuka khotbah kali ini disampaikan ayat 155-156 dari surah Al-Baqarah yang artinya:

"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar,

(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka berkata "Inna lillahi wa inna ilaihi raji‘un" (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali)."

Setiap kita manusia pasti pernah merasakan ujian baik kecil maupun besar, termasuk ujian sakit yang diberikan Allah SWT.

Ya..begitulah kehidupan manusia, memang penuh cobaan. Allah pasti akan menguji umatnya untuk mengetahui kualitas keimanan seseorang dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan.

Khususnya di masa Pandemi ini, wabah corona (Covid-19) yang terus melanda memasuki tahun ketiganya, sudah berapa banyak orang yang sakit karena virus ini, dan sudah banyak pula saudara kita yang berpulang menghadap-Nya karena terinfeksi virus.

Meski berat, tapi cobalah berpikir positif jika ini adalah tanda bahwa Allah memberikan kasih sayang kepada hamba-Nya.

Kasih sayang yang diberikan, berupa teguran yang mengingatkan kita, bahwa manusia tidak memiliki kemampuan selain mendekatkan diri kepada Allah.

Kita semua tahu, karena tidak ada yang bisa memberikan penyelesaian dan penyembuhan wabah virus Corona, kecuali Allah SWT.

Bersabarlah dalam menghadapi semua itu. Saat kita diberi ujian dan ditimpa musibah, apa pun bentuknya, besar maupun kecil, ucapkan Inna lilla hi wa inna ilaihi ra ji'un (sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).

Ucapan ini menunjukkan tentang kepasrahan total kita kepada Allah, bahwa apa saja yang ada di dunia ini adalah milik Allah, serta menunjukkan keimanan akan adanya hari akhir.

Dengan ujian ini, kita sebagai kaum Muslimin bisa menjadi umat yang kuat mentalnya, kukuh keyakinannya, tabah jiwanya, dan tahan menghadapi ujian dan cobaan.

Hadirin, jamaah Jumat rahimakumullah,

Sesungguhnya, Allah SWT sangat menyayangi hamba-hamba-Nya. Ada banyak cara Allah mewujudkan bentuk kasih sayang-Nya, salah satunya dengan memberikan ujian sakit.

Sesungguhnya sakit dapat menjadi perenungan bagi kita untuk memahami arti dari sebuah kenikmatan sehat.

Melalui sakit, Allah SWT menguji iman kita. Allah ingin membuktikan sejauh mana kita mampu ikhlas dan bersabar dalam menghadapi ujian dan cobaan dari-Nya.

Hidup dan mati ada di tangan Allah. Dalam kehidupan kadang kita sehat kadang kita sakit,sehat dan sakit pun di tangan Allah. Allah Maha menghidupkan, Maha mematikan.

Dialah yang mengizinkan penyakit itu menimpa, dan Dia pula lah yang mengangkat penyakit itu.

Allah SWT berfirman:

وَاِذَا مَرِضۡتُ فَهُوَ يَشۡفِيۡنِ ۙ‏

Wa izaa mardtu fahuwa yashfiin

Artinya: "dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku," (QS. Asy-Syu'ara': 80)

Ayat ini menjelaskan bahwa Allah yang menyembuhkan manusia apabila ia sakit. Allah berkuasa menyembuhkan penyakit apa saja yang diderita oleh seseorang.

Meskipun begitu, manusia juga harus mencari tahu cara untuk memperoleh kesembuhan itu.

Imam Jamaluddin al-Qasimi dalam tafsirnya menjelaskan, bahwa ayat ini menggambarkan tata susila seorang hamba Allah kepada Khaliknya.

Sebab penyakit itu kadang-kadang akibat dari perbuatan manusia sendiri, umpamanya disebabkan oleh pelanggaran terhadap norma-norma kesehatan, atau pola hidup sehari-hari, maka serangan penyakit terhadap tubuh tidak dapat dielakkan.

Sebaliknya yang berhak menyembuhkan penyakit adalah Allah semata. Bila orang sakit merasakan yang demikian waktu ia menderita sakit, maka ia akan menghayati benar nikmat-nikmat Allah setelah ia sembuh dari penyakit tersebut.

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Ada beberapa keistimewaan yang kita peroleh saat sedang ditimpa ujian berupa sakit, di antaranya adalah mendapatkan rida Allah SWT, terhapusnya dosa, dan diangkat derajat kita.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya:

“Sesungguhnya pahala yang besar diperoleh melalui cobaan yang besar pula. Apabila Allah mencintai seseorang, maka Allah akan memberikan cobaan kepadanya, barangsiapa yang rida (menerimanya) maka Allah akan meridainya dan barangsiapa yang murka (menerimanya) maka Allah murka kepadanya.” (HR. At Tirmidzi)

Sikap yang perlu ditanamkan saat kita sedang mengalami sakit adalah sikap rida. Dengan sikap rida atas cobaan tersebut, maka Allah akan memberikan keridaan kepada hamba-Nya.

Saat sakit, Allah SWT juga akan menghapuskan dosa-dosa sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya.

Sabda Nabi Muhammad SAW:

“Setiap muslim yang terkena musibah penyakit atau yang lainnya, pasti Allah akan menghapuskan kesalahan-kesalahannya, sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Selain itu, musibah yang menimpa kita seperti sakit akan mengangkat derajat kita di sisi Allah Ta’ala, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Tidaklah seorang mukmin terkena duri dan lebih dari itu melainkan Allah akan mengangkat derajat dengannya atau dengannya dihapuskan kesalahan-kesalahannya.” (HR. Bukhari no. 5640 dan Muslim no. 2572)

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Demikianlah khotbah Jumat pekan ini, semoga kita dapat mengambil hikmah dengan berbagai ujian, cobaan, musibah, termasuk di dalamnya penyakit yang kita derita sebagai renungan hidup.

Mudah-mudahan kita akan mendapat banyak manfaat dari renungan dan hikmah tersebut. Wallahu'alam.

Wabillahi Taufik wal Hidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Baca juga artikel terkait KHUTBAH JUMAT SINGKAT atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Addi M Idhom