Menuju konten utama

10 Teknik Melukis dan Tahapan Berkarya Seni Rupa Lukisan

Teknik melukis, tahapan berkarya seni lukis, dan jenisnya. Simak tahapan dalam melukis berikut ini.

10 Teknik Melukis dan Tahapan Berkarya Seni Rupa Lukisan
seorang anak melukis di atas kanvas di bengkel lukis milik yos soesilo di rawa buntu, serpong, tangerang selatan, banten, sabtu (28/5). bengkel lukis tersebut didirikan yos soesilo untuk mengasah anak-anak yang gemar dan hobi melukis melalui berbagai ilmu dan teknik. antara foto/muhammad iqbal/kye/16

tirto.id - Seni lukis merupakan pengembangan dari menggambar, biasanya memiliki ciri khas tersendiri, yang tampak dari tema, corak atau gaya, serta teknik dan bahan pembentuknya. Terdapat lima tahapan dalam melukis, mulai dari memunculkan gagasan, media berkarya, menentukan teknik, membuat sketsa, dan menyempurnakan karya lukis.

Menurut Soedarso Sp dalam buku Tinjauan Seni (1990), melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan datar dari objek tiga dimensi untuk memperoleh kesan tertentu.

Kegiatan mengolah medium dua dimensi itu melibatkan ekspresi, emosi, dan gagasan pencipta secara penuh. Sehingga dalam hal ini, sebuah lukisan mesti mampu menerjemahkan isi dalam objek, tema, atau gagasan secara representatif.

Sebuah lukisan harus dapat menerjemahkan apa yang ada dalam objek, tema, atau gagasan secara representatif.

Tahapan Melukis yang Sesuai

Dikutip dari buku Seni Budaya Kelas IX, ada beberapa langkah yang mesti dilakukan sebelum memproduksi karya seni lukis.

1. Memunculkan gagasan

Cara yang dilakukan untuk memunculkan gagasan, yaitu:

  • Mengembangkan imajinasi dari apa yang dipikirkan atau dari pengalaman orang lain;
  • Melihat objek secara langsung, misalnya suasana keramaian, pantai, atau pegunungan;
  • Melihat dari buku atau majalah;
  • Melihat dari internet dan dokumen lain tentang lukisan;
  • Mengunjungi kegiatan seni lukis atau museum.

2. Media berkarya (bahan dan alat)

Beberapa media berkarya yang bisa digunakan, yaitu:

  • Menggunakan kertas; karton, manila, padalarang, atau kertas hvs.
  • Menggunakan tembok, dinding papan, atau media lebar lainnya.
  • Menggunakan media alternatif, kaca, cangkang telur, atau di permukaan benda. pakai/kerajinan.
  • Menggunakan cat minyak, cat akrilik, cat tembok, krayon, atau pastel.

3. Menentukan teknik

Ada beberapa teknik yang digunakan dalam melukis, yaitu:

  • Teknik aquarel (warna transparan).
  • Teknik plakat (warna tebal).
  • Teknik goresan ekspresif dengan menggunakan jari, kuas, atau palet.
  • Teknik tebal dan bertekstur.
  • Teknik timbul.

4. Membuat sketsa

Sketsa merupakan gambar awal yang nantinya akan dijadikan sebagai lukisan. Biasanya sketsa hanya berupa goresan global yang tidak terperinci, lalu dari sketsa yang dibuat akan tergambar maksud dari pelukis.

5. Mewarnai dan menyempurnakan lukisan

Jika sudah menyelesaikan sketsa, pelukis akan menjalankan tahap melukis yang sebenarnya. Tahapan-tahapan tersebut, yakni:

Mewarnai sketsa dengan garisan khusus pada objek pokok (positif) dan latar belakang (negatif)

Menyempurnakan lukisan dengan kontur, penyinaran, penegasan, dan penentuan gelap terang

Teknik dalam Melukis dan Jenisnya

Berikut teknik melukis beserta jenis lukisannya.

1. Teknik Goresan Ekspresif

Teknik goresan ekspresif adalah teknik dalam melukis yang terkesan bebas karena pembuatannya bisa memakai alat berupa jari, tangan, kuas, maupun objek lain yang dinilai menarik oleh senimannya.

2. Teknik Lukisan Tempera

Teknik ini sudah dikenal sejak zaman renaissance. Caranya adalah dengan mengaduk cat dengan perekat yang biasanya terbuat dari putih telur atau sagu.

Lukisan dengan teknik ini dipakai untuk diterapkan di permukaan tembok atau dinding. Pada zamannya teknik ini dipakai sebagai penolak bala, seperti lukisan di gua.

3. Teknik Lukisan al fresco

Teknik ini kerap diterapkan pada dinding yang masih basah dengan ditaburi bahan perekat. Lukisan yang memanfaatkan teknik ini ada di istana Vatikan.

4. Teknik Lukisan al secco

Teknik ini hampir sama dengan teknik al fresco. Perbedaannya teknik ini dipakai pada dinding yang sudah kering. Teknik lukisan ini pernah dibuat oleh Leonardo da Vinci di Gereja Santa Maria di Kota Milan, Italia.

5. Teknik Lukisan Mozaik

Teknik mozaik atau timbul merupakan teknik karya seni rupa yang menggunakan material atau bahan dari kepingan-kepingan yang sengaja dibuat dengan cara dipotong-potong atau sudah dibentuk potongan. Lalu, potongan-potongan itu disusun dengan cara ditempelkan pada bidang datar menggunakan lem. Pada umumnya mozaik masih dianggap seni lukis karena sifatnya yang dua dimensi dan masih dibantu dengan gambar pada proses pembuatan polanya.

6. Teknik Lukisan Kaca

Teknik melukis ini menggunakan kaca, timah, kuningan, dan tembaga sebagai penyambungnya sehingga membentuk lukisan.

Lukisan kaca kali pertama dikembangkan pada zaman Gothic di Eropa. Teknik melukis ini mencapai puncaknya pada zaman renaissance sebagai hiasan pada pintu dan jendela bangunan besar.

Di Indonesia, teknik ini berkembang sebagai seni industri rumah tangga di Cirebon, Jawa Barat, sebagai warisan dari teknik yang diajarkan oleh seniman Belanda.

7. Teknik Lukisan Cat Minyak (Plakat)

Teknik plakat adalah teknik yang dipakai dalam melukis dan bertolak belakang dengan teknik aquarel. Teknik plakat dilakukan dengan sapuan dan paduan warna yang tebal atau menutup layar belakang objeknya.

8. Teknik Lukisan Aquarel

Teknik aquarel adalah teknik yang digunakan dalam menggambar dan melukis. Tekniknya dilakukan dengan sapuan dan paduan warna yang tipis, transparan, dan tembus pandang.

9. Lukisan Acrylic

Sesuai namanya, teknik melukis jenis ini dibuat dengan bahan acrylic. Teknik ini menghasilkan warna-warna cerah dan menyala, lukisan teknik ini sering digunakan untuk berbagai eksperimen di sepatu, tas, atau beragam bahan kain lainnya.

10. Teknik Lukisan Batik

Teknik lukisan batik hampir sama dengan tata cara membatik, yaitu dengan menutupi permukaan kain dengan lilin atau malam batik. Kain yang tertutup lilin tersebut membentuk titik garis bidang ataupun ruang sebelum jadi sebuah gambar. Lalu, hasil akhirnya dicelupkan ke larutan pewarna.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Ega Krisnawati

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ega Krisnawati
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Fadli Nasrudin