Menuju konten utama

Macam-Macam Teknik Pewarnaan dalam Menggambar dan Alatnya

Teknik melukis tidak bisa dilepaskan dari tahapan pewarnaan. Simak penjelasan macam-macam teknik warna dalam proses pembuatan karya di artikel berikut.

Macam-Macam Teknik Pewarnaan dalam Menggambar dan Alatnya
Ilustrasi teknik pewarnaan dalam produksi karya seni. warga binaan melukis di lembaga pemasyarakatan wanita (lapas) klas ii, bandung, jawa barat, kamis (16/6). kegiatan melukis tersebut merupakan bagian dari pola pembinaan yang dilakukan lapas wanita klas ii bandung kepada warga binaan agar mampu menghasilkan karya yang layak dipasarkan. antara foto/novrian arbi/ama/16

tirto.id - Pewarnaan merupakan salah satu teknik lukis yang berperan penting dalam proses penciptaan sebuah karya. Bubuhan warna dapat menjadikan sebuah karya lukis menjadi lebih ekspresif sehingga maksud dan pesan pelukis bisa tersampaikan dengan baik. Mewarnai juga dapat menggugah kreativitas seseorang dalam memadu-padankan kombinasi warna.

Pada dasarnya, warna merupakan satu dari tiga unsur rupa, di samping titik dan tekstur, yang dibutuhkan untuk membuat karya lukis.

Dalam menggambar objek, penting untuk memperhatikan komposisi dan tahapan gambar. Mulai dari teknik membuat sketsa, ilustrasi, seni rupa 2 dimensi, mengenal komposisi, hingga pewarnaan, berperan menambah nilai estetika karya. Khusus dalam menciptakan ilustrasi, diperlukan teknik yang tepat agar pesan dari teks dapat tersampaikan dengan baik.

Seperti teknik menggambar lainnya, pewarnaan juga terdiri atas beberapa macam teknik. Artikel berikut akan mengulas tentang macam-macam pewarnaan dalam seni lukis, termasuk alat gambar yang dapat digunakan untuk mewarnai.

Macam-macam Pewarnaan dalam Seni Lukis

Dikutip dari buku Pendidik Seni Rupa Anak (2014) yang ditulis M. Kristanto, terdapat tiga klasifikasi teknik pewarnaan dalam seni lukis. Berikut adalah macam-macam teknik pewarnaan dalam seni lukis yang dapat dijadikan pedoman oleh seniman:

1. Pewarnaan non-gradasi

Pewarnaan non-gradasi adalah teknik pewarnaan dengan satu macam warna atau monokrom, tanpa bidang gradasi. Ada dua jenis teknik dalam pewarnaan non-gradasi, yakni:

a. Blok/block (tutup)

Teknik blok merupakan teknik paling dasar dalam pewarnaan. Teknik blok atau penutupan ini disarankan agar gambar tidak keluar dari kontur, yakni garis pembatas atau pembentuk bidang objek.

b. Garis/line

Mewarnai dengan teknik line dapat menghasilkan bidang warna yang hampir tanpa gradasi. Hal itu memungkinkan warna satu dengan yang lain seolah-olah membentuk garis pembatas.

2. Pewarnaan gradasi

Pewarnaan gradasi merupakan pewarnaan yang mengakibatkan blending area (bidang penyatuan warna) atau tercampurnya warna pertama dan kedua. Komposisi warna dalam pewarnaan gradasi secara garis besar berprinsip sama, baik menggunakan pensil, pensil warna, crayon, pastel, cat air, cat acrylic, maupun cat minyak. Perbedaannya terletak pada teknik pewarnaan berdasarkan sifat bahan pewarna yang digunakan.

Upaya memahami teknik pewarnaan gradasi dapat dilakukan dengan mempelajari warna pelangi dan konsep lingkaran warna. Warna pelangi yang dimaksud meliputi merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu, atau yang akrab dikenal dengan singkatan "me-ji-ku-hi-bi-ni-u".

Meski demikian, warna lain yang tidak termasuk dalam spektrum tersebut bukan berarti tidak dapat digunakan dalam teknik gradasi. Secara umum, pedoman pewarnaan gradasi meliputi:

  • Minimal kombinasi dua warna yang berurutan dalam warna pelangi
  • Kombinasi antara warna muda dengan warna tua
  • Warna yang analog atau selaras
  • Warna netral dengan warna pelangi
  • Warna khusus hasil kreativitas yang diperoleh dari latihan sendiri

3. Teknik mewarnai dengan menggunakan crayon atau pastel

Teknik pewarnaan dengan crayon atau pastel dapat dilakukan dengan tiga cara, yakni:

a. Teknik spin (putar)

Teknik spin dilakukan dengan menggerakkan crayon secara memutar sehingga membentuk lingkaran-lingkaran warna yang saling tumpang tindih. Hasil dari teknik ini akan memberikan kesan kasar ketika dilihat dekat, namun memberikan kesan indah ketika dilihat dari jarak yang lebih jauh. Teknik ini dapat mempercepat proses pewarnaan.

b. Teknik arsir linear (garis)

Teknik arsir linear dilakukan dengan mengarsir bidang warna menggunakan crayon secara seragam dalam satu gambar, baik secara vertikal, diagonal, maupun horizontal.

c. Teknik dot (titik) atau pointiliring

Teknik dot alias pointiliring melibatkan pembuatan titik-titik warna berulang-ulang pada bidang gambar sehingga membentuk susunan warna yang diinginkan. Karakternya dapat didefinisikan sebagai berikut:

  • Gabungan warna lebih muda diikuti warna lebih tua bakal menghasilkan warna yang kasar
  • Campuran warna lebih tua diikuti warna lebih muda akan menghasilkan warna yang halus.
Pemilihan dua karakter tersebut disesuaikan dengan kebutuhan dan kehendak dari seniman.

4. Teknik finishing mewarnai menggunakan pastel

Teknik finishing dalam mewarnai terbagi menjadi tiga, yakni:

a. Teknik scratch (gores)

Teknik scratch dilakukan dengan cara menutup suatu area warna dengan warna lain, lalu digores membentuk motif tertentu. Teknik ini menciptakan efek highlight (terang). Alat yang digunakan dalam teknik warna ini adalah jarum jahit, lidi, tusuk gigi, peniti, dan paku.

b. Teknik dusel

Teknik dusel bertujuan meratakan bidang warna. Cara mempraktikkan teknik warna ini adalah dengan menyaput atau menggosok bidang warna menggunakan jari atau alat bantu saput, hingga tercipta ekspresi warna yang diinginkan.

c. Teknik printing (cetak)

Teknik printing dipraktikkan dengan cara meletakkan objek keras dengan motif khusus di bawah kertas gambar. Kemudian, media pastel digoreskan secara merata di atas kertas gambar tepat di atas objek tersebut hingga tercipta motif pada objek.

d. Teknik coating (pelapisan)

Teknik coating biasa disebut juga dengan istilah clearing. Teknik ini dilakukan setelah proses menggambar selesai. Bermaksud untuk membuat warna lukisan lebih tajam dan menjaga keawetan warna lukisan. Untuk menggunakan teknik ini, seniman dapat melapisi lukisan dengan cat semprot pelapis bening (clear).

Alat Gambar untuk Mewarnai

Terdapat sejumlah media yang dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan goresan-goresan lukisan, penggunaannya pun disesuaikan dengan kebutuhan. Berikut adalah jenis alat-alat gambar yang dapat digunakan untuk menorehkan motif gambar:

1. Crayon

Jenis pewarna yang terdiri atas berbagai macam warna, berbentuk batangan, dan memiliki kepadatan tinggi sehingga teksturnya relatif keras.

2. Pastel

Pastel adalah jenis pewarna yang memiliki beragam warna. Bentuknya serupa dengan crayon, tetapi teksturnya lebih lunak.

3. Pensil warna

Pensil warna adalah pewarna berbentuk pensil yang terdiri atas berbagai macam warna

4. Konte

Konte termasuk jenis pensil dengan warna hitam tebal

5. Pensil

Pensil merupakan alat tulis dan gambar yang tidak jarang pula dimanfaatkan untuk mengarsir dan mewarnai. Pensi dikenal dengan berbagai tipe, antara lain:

a. Pensil tipe H

Pensil dengan nisbah paling keras dibanding tipe lain. Contoh pensil tipe H meliputi H, 2H, 3H, 4H, 5H, 6H, dan 7H.

b. Pensil tipe F

Pensil tipe F adalah pensil standar khusus yang lebih keras dari pensil standar.

c. Pensil tipe HB

Pensil tipe HB adalah pensil standar normal yang umum digunakan oleh orang awam untuk menulis.

d. Pensil B

Pensil B adalah pensil yang biasa digunakan untuk membuat sketsa dan gambar. Urutan pensil dari yang paling keras hingga paling lunak, meliputi B, 2B, 3B, 4B, 5B, 6B, 7B, dan 8B.

Baca juga artikel terkait SENI RUPA atau tulisan lainnya dari Aisyah Yuri Oktavania

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Aisyah Yuri Oktavania
Penulis: Aisyah Yuri Oktavania
Editor: Fadli Nasrudin