tirto.id - Perkembangan Islam di India memiliki sejarah panjang yang membentang selama berabad-abad. Agama ini masuk melalui jalur perdagangan dan penaklukan, lalu berkembang menjadi kekuatan politik dan budaya. Dari pelabuhan Gujarat hingga istana Delhi, pengaruh Islam meninggalkan jejak yang tak terhapuskan.
Hingga sekarang, India merupakan negara berpenduduk muslim terbesar ketiga di seluruh dunia. Tidak hanya itu, pada 2060 kelak, berdasarkan data prediktif yang dirilis Pew Research Center, India akan memiliki jumlah populasi muslim terbesar pertama di seluruh dunia.
Kini, Islam tetap menjadi bagian penting dari keberagaman India. Dengan jumlah pemeluk yang besar, komunitas Muslim berkontribusi dalam berbagai aspek kehidupan sosial, budaya, dan ekonomi.
Sejarah Masuknya Islam ke India
Perkembangan Islam di India pertama kali masuk melalui para pedagang Arab pada kurun sebelum abad 7 M. Hubungan dagang yang intens di pesisir barat India membuka jalan bagi penyebaran ajaran Islam. Jejak awal kehadiran Islam ini terlihat di wilayah Gujarat dan Malabar.
Selain itu, Islam masuk ke India dibawa oleh dinasti Umayyah pada abad ke-7 Masehi melalui ekspedisi militer. Pasukan yang dipimpin Muhammad bin Qasim berhasil menaklukkan wilayah Sindh. Penaklukan ini menjadi awal penyebaran Islam di anak benua India.
Sejarah masuknya islam di India, menandai pengaruh Islam semakin kuat melalui ekspedisi militer. Salah satu tonggak penting terjadi pada abad ke-12 ketika Muhammad Ghori menaklukkan Delhi. Dari sinilah berdiri Kesultanan Delhi yang menjadi pusat kekuasaan Muslim di India.
Kesultanan Delhi diperintah oleh beberapa dinasti, termasuk Dinasti Lodi yang memerintah sebelum runtuhnya kekuasaan mereka pada 1526. Keruntuhan itu dimanfaatkan oleh Babur dari Asia Tengah yang menaklukkan Delhi dan mendirikan Dinasti Mughal. Babur membawa sistem pemerintahan yang lebih terorganisir dan mewariskan kekuasaan besar di anak benua India.
Mughal menjadi salah satu dinasti Islam paling berpengaruh yang memerintah India selama lebih dari tiga abad. Selain memperluas wilayah, mereka juga meninggalkan warisan budaya dan arsitektur yang monumental. Hingga kini, peninggalan seperti Taj Mahal dan Benteng Merah masih menjadi saksi sejarah keemasan Islam di tanah India.
Kejayaan Islam mulai redup saat Inggris menginvasi India pada awal abad ke-19 melalui East-India Company yang berdiri pada 1803. Kekayaan India dikuras habis-habisan oleh kolonial Inggris.
Dampak penjajahan itu sampai merusak tatanan budaya, sosial, dan agama di sana. Banyak keluarga muslim kehilangan keamanan dan kebebasan mereka.
Mu’ammar Zayn Qadafy dalam Peradaban Islam di India-Pakistan menyatakan bahwa pada 1906, beberapa sarjana Muslim India yang pernah belajar di Barat telah mendirikan sebuah organisasi politik yang disebut Liga Muslim India (India Muslim League) di Dhaka, Bangladesh.
Organisasi ini didirikan untuk memperjuangkan kepentingan komunitas Muslim India di bidang keagamaan, budaya, politik dan ekonomi. Pada saat yang sama, tokoh Hindu ekstrem memulai gerakan untuk meng-hindukan umat muslim India secara paksa.
Saat Liga Muslim dipimpin Mohammad Ali Jinnah, organisasi ini mengusulkan dibentuknya sebuah negara Islam yang terpisah dari India.
Setelah kekuasaan Inggris di India (sering disebut British India) berakhir pada 14 Agustus 1947, berdirilah negara Pakistan di sebelah Barat laut India yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
Umat islam India tak lantas berhijrah menuju Pakistan, banyak yang masih menetap di India. Masih menurut Qadafy, muslim di India tersebar di beberapa kota Bengal, Deccan, Gujarat, Hindustan, Mappila, Oriyya, dan Punjab.
Qadafy menyebut, meski tak banyak pilihan dan kesempatan bagi umat muslim di India untuk ikut andil dalam politik negara, mereka mengikuti pemilihan dan mendapatkan kursi di parlemen. Walaupun persentasenya masih jauh lebih kecil ketimbang populasi yang ada.
Kerajaan Islam di India yang Sempat Berdiri
Sejumlah kerajaan Islam pernah menorehkan sejarah panjang di tanah India. Dua yang paling berpengaruh adalah Kesultanan Delhi dan Kekaisaran Mughal. Keduanya mewarnai perkembangan politik, budaya, hingga arsitektur India selama berabad-abad.
Kesultanan Delhi berdiri pada tahun 1206 M dan menjadi simbol awal kekuasaan Islam di India utara. Kerajaan ini diperintah oleh lima dinasti besar secara berurutan, dari Dinasti Mamluk Delhi hingga Dinasti Lodi. Masing-masing membawa kebijakan dan gaya kepemimpinan yang berbeda.
Dinasti Khilji memperluas kekuasaan hingga ke selatan India, sementara Dinasti Tughluq sempat memindahkan ibu kota ke Daulatabad. Setelah invasi Timur Lenk, Dinasti Sayyid menguasai wilayah yang lebih sempit. Dinasti Lodi menjadi yang terakhir sebelum kekuasaan direbut oleh Babur.
Babur, penguasa dari Asia Tengah, mendirikan Kekaisaran Mughal pada tahun 1526 M. Ia menang atas Ibrahim Lodi dalam Pertempuran Panipat dan membawa sistem pemerintahan baru. Dari sinilah babak baru Islam di India dimulai.
Kekaisaran Mughal mencapai puncak kejayaannya pada masa Akbar, Shah Jahan, dan Aurangzeb. Pada periode perkembangan Islam di India ini dikenal sebagai masa kemajuan besar di bidang seni, ilmu, dan pembangunan kota. Beberapa peninggalan monumentalnya adalah Taj Mahal, Benteng Agra, dan kota Fatehpur Sikri.
Setelah Aurangzeb wafat, kekuatan Mughal mulai melemah akibat tekanan internal dan intervensi asing. Inggris dan kekuatan lokal memanfaatkan situasi untuk memperluas pengaruhnya. Meski demikian, jejak budaya Islam dari masa kerajaan-kerajaan ini masih terasa hingga kini.
Jumlah Populasi Islam di India
Jumlah Muslim di India menjadikan Islam sebagai agama terbesar kedua di negara tersebut setelah Hindu. Pada tahun 2021, populasi Muslim mencapai lebih dari 209 juta jiwa. Jumlah ini mewakili sekitar 14,6 persen dari total penduduk India.
Melansir dari laman India Online Pages, populasi Muslim di India menunjukkan tren pertumbuhan yang stabil dari tahun ke tahun. Pada 2016 tercatat 187 juta, naik menjadi 194 juta di 2017 dan 204 juta di 2019. Angka terus meningkat hingga 207 juta di 2020 dan 209 juta pada 2021.
Namun, sebagian populasi muslim India yang berjumlah sekitar 200 juta jiwa masih menghadapi konflik yang terus berlanjut. UU Citizenship Amandment Bill, konflik yang melibatkan sapi, hingga konflik yang bernuansa SARA mewarnai bentrok antarumat beragama di India dalam beberapa terakhir, khususnya bagi umat Islam dan Hindu.
India menjadi negara dengan jumlah umat Muslim terbesar ketiga di dunia setelah Indonesia dan Pakistan. Sekitar 10 persen dari seluruh populasi Muslim dunia berada di India. Ini menjadikan komunitas Muslim sebagai bagian penting dari identitas nasional India.
Muslim tersebar di hampir seluruh negara bagian India, namun terkonsentrasi di beberapa wilayah. Hampir 47 persen dari total Muslim India tinggal di Uttar Pradesh, Bihar, dan West Bengal. Di distrik Rampur, Uttar Pradesh, Muslim menjadi mayoritas dengan 51 persen populasi.
Pertumbuhan jumlah Muslim juga didorong oleh tingkat kesuburan yang relatif lebih tinggi dibanding kelompok agama lain. Dari 2001 hingga 2011, pertumbuhan Muslim mencapai 24 persen, sementara rata-rata nasional hanya 18 persen. Ini menjadikan Islam sebagai agama dengan pertumbuhan tercepat di India dalam beberapa dekade.
Informasi lainnya mengenai Sejarah Islam dapat disimak melalui tautan Tirto.id di bawah ini.
Penulis: Auvry Abeyasa
Editor: Abdul Hadi
Penyelaras: Satrio Dwi Haryono
Masuk tirto.id







































