Menuju konten utama

Profil Negara Pakistan: Pernah Jadi Bagian dari India

Ketahui profil negara Pakistan lengkap tentang wilayah, agama, bahasa, peta, dan sejarah konflik dengan India.

Profil Negara Pakistan: Pernah Jadi Bagian dari India
Peta India Dan Pakistan. foto/istockphoto

tirto.id - Pakistan adalah sebuah negara di Asia Selatan yang berbatasan langsung dengan India, Afghanistan, Iran, dan Tiongkok. Ketahui profil negara Pakistan lengkap tentang wilayah, agama, bahasa, peta, dan sejarah konflik dengan India.

Sebelum merdeka, wilayah yang kini menjadi Pakistan merupakan bagian dari India Britania di bawah kekuasaan kolonial Inggris. Negara Pakistan secara resmi merdeka pada 14 Agustus 1947 sebagai hasil dari pemisahan tersebut.

Sejak awal kemerdekaannya, Pakistan mengalami berbagai tantangan politik, termasuk konflik perbatasan dengan India. Salah satu konflik paling menonjol berkaitan dengan wilayah Kashmir, yang hingga kini masih disengketakan kedua negara.

Ketegangan ini bahkan kembali memuncak pada awal Mei 2025, saat bentrokan bersenjata kembali terjadi di perbatasan.

Profil Negara Pakistan

Pakistan adalah negara multi-etnis yang terletak di Asia Selatan dan memiliki sejarah panjang serta warisan budaya yang kaya. Dikutip dari Britannica, negara ini memiliki populasi sekitar 255.749.000 jiwa (estimasi 2025).

Ibukota Pakistan yakni Islamabad, yang terletak di kaki Pegunungan Himalaya di bagian utara. Namun, kota terbesar sekaligus pusat ekonomi dan pelabuhan utama Pakistan adalah Karachi, yang terletak di pesisir Laut Arab di bagian selatan negara ini

Pakistan memiliki hubungan historis dan budaya yang erat dengan negara-negara tetangganya seperti Iran, Afghanistan, dan India. Sejak merdeka dari pemerintahan kolonial Inggris pada 14 Agustus 1947, Pakistan dikenal sebagai negara dengan penduduk mayoritas Muslim, berbeda dengan India yang didominasi oleh umat Hindu.

Saat ini, Pakistan dipimpin oleh Presiden Asif Ali Zardari dan Perdana Menteri Shehbaz Sharif. Berikut profil negara Pakistan selengkapnya.

  • Nama negara: Republik Islam Pakistan
  • Ibu kota: Islamabad
  • Hari kemerdekaan: 14 Agustus 1947 (dari Inggris)
  • Lagu nasional: Qaumi Tarana
  • Mata uang: Rupee (PKR)
  • Bendera: Warna dasar hijau dengan bulan sabit dan bintang putih, serta garis putih vertikal di sisi kiri
  • Bentuk pemerintahan: Demokrasi parlementer
  • Kepala negara: Presiden
  • Kepala pemerintahan: Perdana Menteri

Wilayah Negara Pakistan

Wilayah Pakistan mencakup area seluas 796.095 km². Secara geografis, negara ini berbatasan dengan Iran di barat, Afghanistan di barat laut dan utara, China di timur laut, dan India di timur dan tenggara, serta memiliki pesisir sepanjang Laut Arab di selatan.

Pakistan dibagi ke dalam empat provinsi yaitu Punjab, Sindh, Khyber Pakhtunkhwa, dan Balochistan. Namun, secara fisiografi, negara ini terdiri dari lima wilayah utama, yakni sebagai berikut.

1. Pegunungan Himalaya dan Karakoram

Wilayah ini terletak di utara, terdapat jajaran pegunungan yang tinggi, termasuk K2 (8.611 m) dan Nanga Parbat (8.126 m), serta gletser seperti Siachen, salah satu yang terpanjang di dunia. Wilayah ini juga rawan gempa bumi karena merupakan wilayah geologi muda.

2. Dataran Tinggi Balochistan

Wilayah ini sebagian besar berbentuk plato dan pegunungan kering, seperti Pegunungan Brahui dan Makran. Kota Quetta terletak di sini.

3. Dataran Submontane

Dataran Submontane meliputi dataran tinggi Potwar, Salt Range, dan wilayah Sialkot. Wilayah ini berada di antara pegunungan utara dan Dataran Indus.

4. Dataran Sungai Indus

Dataran ini merupakan wilayah subur yang dibentuk oleh Sungai Indus dan anak-anak sungainya seperti Jhelum, Chenab, Ravi, dan Sutlej. Dataran Sungai Indus dibagi menjadi dataran atas dan dataran bawah, dengan banyak daerah diirigasi dan merupakan pusat pertanian utama Pakistan.

5. Wilayah Gurun

Wilayah Gurun termasuk Gurun Thar, Cholistan, dan Thal di bagian tenggara. Wilayah ini kering dan berpasir, namun beberapa bagian telah diubah menjadi lahan pertanian berkat proyek irigasi seperti Bendungan Jinnah.

Agama di Negara Pakistan

Islam adalah agama utama di Pakistan dan menjadi elemen penting dalam pembentukan negara ini. Mayoritas penduduk Pakistan adalah Muslim Sunni, tapi juga terdapat minoritas Syiah, serta kelompok kecil seperti Ahmadiyyah, Kristen, dan Hindu.

Islam berpengaruh kuat dalam kehidupan sosial dan politik Pakistan. Di antara umat Sunni, mazhab Hanafi adalah yang paling banyak dianut.

Selain itu, gerakan seperti Deobandi, Barelwi, dan Tablighi Jamaʿat juga memiliki pengikut besar. Ada pula pengaruh gerakan Wahhabi, terutama di wilayah perbatasan dengan Afghanistan.

Sufisme atau tasawuf juga memiliki akar yang dalam di masyarakat Pakistan, dengan jaringan dan murid yang memiliki pengaruh besar di komunitas lokal.

Negara ini lahir dari tuntutan nasionalisme Islam, seperti yang diperjuangkan oleh Liga Muslim India di bawah Mohammed Ali Jinnah. Ia meyakini bahwa umat Muslim memerlukan negara tersendiri untuk menjamin representasi yang adil dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Bahasa Negara Pakistan

Pakistan adalah negara yang secara linguistik sangat heterogen. Tidak ada satu bahasa pun yang menjadi bahasa ibu untuk seluruh populasi.

Urdu adalah bahasa resmi nasional dan simbol identitas Muslim, meskipun hanya sebagian kecil penduduk yang menuturkannya sebagai bahasa ibu.

Sementara itu, Bahasa Inggris masih digunakan dalam pemerintahan, pendidikan tinggi, dan kalangan elit, walaupun bukan bahasa resmi secara konstitusional.

Bahasa-bahasa utama lainnya yakni sebagai berikut.

  • Punjabi: Dituturkan oleh kelompok etnis terbesar dan dominan di wilayah Punjab.
  • Sindhi: Digunakan di provinsi Sindh dan memiliki tradisi sastra yang kuat.
  • Pashto: Bahasa etnis Pashtun di Khyber Pakhtunkhwa.
  • Saraiki: Digunakan di wilayah selatan Punjab dan utara Sindh.
  • Balochi dan Brahui: Digunakan di Balochistan.

Peta Negara Pakistan

Adapun peta Pakistan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Peta Pakistan

Peta Pakistan. FOTO/iStockphoto

Sejarah Pakistan dengan India

Hubungan Pakistan dengan India sejak kemerdekaan sangat kompleks dan dipenuhi konflik. Ketika Pakistan terbentuk pada tahun 1947 akibat pembagian India Britania, terjadi perpindahan penduduk berskala besar dan penuh kekerasan.

Saat itu, sekitar 10 juta Muslim meninggalkan India menuju Pakistan, sementara jumlah yang sama dari umat Hindu dan Sikh meninggalkan Pakistan menuju India.

Isu utama dalam hubungan kedua negara adalah Kashmir, wilayah Himalaya yang menjadi sengketa. Pakistan dan India telah berperang empat kali, yaitu pada tahun 1948-49, 1965, 1971, dan 1999, dengan tiga di antaranya terkait langsung dengan Kashmir.

Selain konflik militer, hubungan kedua negara dipengaruhi oleh faktor budaya, agama, dan politik yang kompleks. Upaya diplomatik sering mengalami kegagalan karena perbedaan pandangan mengenai status Kashmir dan tuduhan saling mendukung kelompok ekstremis di wilayah masing-masing.

Personil paramiliter pakistan

Personil paramiliter berpatroli di jalan selama prosesi umat Muslim untuk memperingati Idul Fitri, hari lahir Nabi Muhammad, di Karachi pada 17 September 2024. (Foto oleh Rizwan TABASSUM / AFP)

Baru-baru ini, ketegangan kembali memuncak saat India melancarkan serangan udara besar-besaran ke wilayah Pakistan dan Kashmir Pakistan pada 7 Mei 2025. Dikutip dari laman The Conversation, India mengatakan penyerangan ini sebagai balasan atas serangan bersenjata pada 22 April yang menewaskan puluhan wisatawan Hindu di Kashmir India.

Serangan ini menewaskan sedikitnya 26 warga Pakistan, menurut otoritas setempat. Pakistan membalas dengan tembakan artileri, yang menurut India menyebabkan 15 korban jiwa di wilayahnya

Adapun dilaporkan Reuteurs, Pakistan mengklaim telah menjatuhkan lima jet tempur dan 25 drone India, sementara India menyebut operasi ini menargetkan kamp teroris dalam "Operation Sindoor".

Kedua pihak saling tuduh dan dunia internasional menyerukan de-eskalasi atau proses meredakan ketegangan. Apalagi, konflik ini dianggap merupakan konflik paling serius sejak kedua negara tersebut memiliki senjata nuklir.

Di luar militer, sengketa juga meluas ke isu hak rakyat Kashmir, perjanjian air Sungai Indus, dan meningkatnya nasionalisme agama di kedua negara. Menurut The Atlantic, hal tersebut menjadikan rezim India dan Pakistan semakin mirip, yakni digerakkan oleh gagasan supremasi agama dan saling memantulkan ekstremisme.

Baca juga artikel terkait KONFLIK INDIA PAKISTAN atau tulisan lainnya dari Nisa Hayyu Rahmia

tirto.id - Edusains
Kontributor: Nisa Hayyu Rahmia
Penulis: Nisa Hayyu Rahmia
Editor: Beni Jo