tirto.id - Ketegangan antara India dan Pakistan semakin memanas setelah serangan udara India menghantam sejumlah lokasi di Pakistan pada Rabu (7/5/2025). Pakistan menyatakan, serangan India dalam operasi militer Operation Sindoor itu telah menyerang enam lokasi dengan menewaskan 31 orang dan melukai 46 warga sipil.
Di sisi lain, India mengeklaim telah menyerang 9 infrastruktur yang diklaim berhubungan dengan militan Islam yang membunuh 25 turis Hindu dan 1 warga lokal Kashmir, India bulan lalu.
Melansir Reuters, Kamis (8/5/2025), terdapat sebuah rekaman video yang menunjukkan kilatan cahaya di langit dari kompleks pesantren Islam di luar Bahawalpur, Pakistan Tengah, yang menjadi salah satu sasaran utama serangan tersebut pada Rabu (7/5/2025) kemarin.
Menurut informasi dari kelompok militan Jaish-e-Mohammed pesantren tersebur telah dikosongkan menyusul spekulasi bahwa lokasi itu akan menjadi target India. Namun, keluarga pendiri kelompok, Masood Azhar, masih berada di sana.
Militer Pakistan menyatakan 13 orang tewas dalam serangan itu, termasuk 10 kerabat Azhar, di antaranya wanita dan anak-anak. Ribuan orang menghadiri pemakaman seraya meneriakkan takbir.
Sementara itu, di wilayah Muridke, empat rudal India menghantam kompleks luas yang disebut sebagai kompleks kesehatan dan pendidikan milik pemerintah. Namun menurut India, lokasi itu terkait dengan kelompok militan Lashkar-e-Taiba (LeT) yang dituduh sebagai dalang serangan Mumbai pada tahun 2008 yang menewaskan lebih dari 160 orang.
Atas serangan itu, Pakistan bersumpah untuk membalas dengan mengatakan bahwa pihaknya menembak jatuh lima pesawat India.
Di Muzaffarabad, ibu kota Kashmir Pakistan, serangan India telah merusak parah sebuah masjid sekaligus sekolah di jantung kota. Lima rudal menewaskan tiga orang di bangunan dua lantai itu, yang juga memiliki tempat tinggal, kata penduduk setempat.
Menurut Reuters, atap dan dinding bangunan beton itu runtuh akibat hantaman serangan dan barang-barang rumah tangga berserakan di lantai pertama. Seorang sumber India mengatakan masjid itu sebenarnya adalah "kamp teroris", namun hal tersebut dibantah Pakistan.
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Andrian Pratama Taher
Masuk tirto.id


































