Menuju konten utama

Perbandingan Kekuatan Militer India dan Pakistan & Faktanya

Konflik India-Pakistan kembali memanas. Simak perbandingan kekuatan militer India dan Pakistan & faktanya pada uraian berikut.

Perbandingan Kekuatan Militer India dan Pakistan & Faktanya
Anggota pasukan keamanan India berpatroli di sebuah jalan yang ditinggalkan saat pemberlakuan pembatasan setelah pemerintah mencabut status khusus untuk Kashmir, di Srinagar, Jumat (9/8/2019). ANTARA FOTO/REUTERS/Danish Ismail/wsj/cfo

tirto.id - Tensi hubungan India dan Pakistan kembali memanas setelah terjadi serangan mematikan oleh kelompok bersenjata terhadap 26 turis di Pahalgam Kashmir, India pada Selasa (22/4/2025). Simak perbandingan kekuatan militer India dan Pakistan & faktanya berikut ini.

Sejarah panjang perang India-Pakistan untuk memperebutkan wilayah Kashmir kembali meletup. Pada Sabtu (26/4/2025) polisi India melaporkan telah menahan 175 orang dari berbagai wilayah Distrik Anantnag, Kashmir yang dikelola India.

Penahanan terjadi setelah serangan yang menewaskan 26 orang oleh sekelompok bersenjata tak dikenal.

Berkaitan dengan serangan tersebut, India menuding keterlibatan lintas batas hingga kemudian menutup pos perbatasan darat utama dengan Pakistan.

Tak hanya itu, India menangguhkan perjanjian pembagian air Sungai Indus, mengusir diplomat Pakistan, membatalkan visa bagi warga Pakistan, dan memperketat pengawasan terhadap media.

Tudingan India dibantah oleh otoritas Pakistan. Sebagai respons balasan, diplomat India di Pakistan diusir, visa untuk warga India ditangguhkan, wilayah udara Pakistan ditutup, serta menghentikan transaksi perdagangan dengan India.

Perbandingan Militer Pakistan dengan India

India sebagai negara dengan jumlah penduduk kedua terbanyak di dunia, memiliki kekuatan militer yang lebih unggul dibandingkan Pakistan. Berdasarkan data yang dirilis oleh Global Firepower Index, kekuatan militer India berada di peringkat keempat sementara Pakistan berada di posisi ke-12.

Selain itu, India berada di peringkat 5 negara teratas dengan kekuatan armada pesawat tempur tertinggi. Tercatat, India memiliki total 2.229 pesawat militer.

Sementara, Pakistan berada di nomor 7 dalam daftar negara memiliki kekuatan armada pesawat tempur tertinggi dengan 1.399 pesawat.

Berdasarkan data, peralatan angkatan bersenjata India sebagian besar berasal Rusia dan Soviet, serta beberapa senjata kecil yang berasal dari Barat dan diproduksi di dalam negeri.

Mengingat Pakistan memiliki status Sekutu Non-NATO (MNNA) dengan AS, pemasok senjata utama Pakistan berasal dari China. Selain itu, Pakistan juga memiliki industri pertahanan dalam negeri.

Secara lebih rinci, berikut ini perbandingan kekuatan militer India vs Pakistan yang dilansir dari laman Global Fire Power:

A. Perbandingan Kekuatan Personel India vs Pakistan

1. Total populasi

India: 1.409.128.296 penduduk (peringkat 2)

Pakistan: 252.363.571 penduduk (peringkat 5)

2. Personel aktif

India : 1.455.550 personel (peringkat 2)

Pakistan: 654.000 personel (peringkat 7)

3. Personel cadangan

India: 1.155.000 personel (peringkat 7)

Pakistan: 550.000 personel (peringkat 13)

4. Pasukan paramiliter

India: 2.527.000 pasukan (peringkat 2)

Pakistan: 500.000 pasukan (peringkat 6)

B. Perbandingan keuangan India vs Pakistan

1. Anggaran pertahanan

India: $75.000.000.000 USD (peringkat 4)

Pakistan: $7.640.000.000 USD (peringkat 38)

2. Daya beli

India: $13.104.000.000.000 USD (peringkat 3)

Pakistan: $1.347.000.000.000 (peringkat 25)

C. Perbandingan kekuatan udara India vs Pakistan

1. Pesawat

India: 2.229 pesawat (peringkat 4)

Pakistan: 1.399 pesawat (peringkat 7)

2. Pesawat tempur

India: 513 pesawat (peringkat 4)

Pakistan: 328 pesawat (peringkat 6)

3. Serangan khusus udara

India: 130 serangan (peringkat 4)

Pakistan: 90 serangan (peringkat 7)

4. Tanker udara

India: 6 tanker (peringkat 11)

Pakistan: 4 tanker (peringkat 13)

5. Helikopter tempur

India: 899 helikopter (peringkat 4)

Pakistan: 373 helikopter (peringkat 10)

6. Bandara

India: 311 helikopter (peringkat 20)

Pakistan: 116 helikopter (peringkat 43)

D. Perbandingan kekuatan darat India vs Pakistan

1. Tank

India: 4.201 tank (peringkat 5)

Pakistan: 2.627 tank (peringkat 7)

2. Artileri tarik

India: 3.975 artileri (peringkat 3)

Pakistan: 2.629 artileri (peringkat 4)

3. Peluncur roket bergerak

India: 264 peluncur roket (peringkat 18)

Pakistan: 600 peluncur roket (peringkat 6)

E. Perbandingan kekuatan laut India vs Pakistan

1. Kekuatan armada

India: 293 armada (peringkat 6)

Pakistan: 121 armada (peringkat 27)

2. Kapal selam

India: 18 kapal (peringkat 7)

Pakistan: 8 (peringkat 11)

3. Kapal Perusak

India: 13 kapal (peringkat 4)

Pakistan: 0 (peringkat 145)

4. Kapal Patroli

India: 135 kapal (peringkat 8)

Pakistan: 69 (peringkat 16)

4. Pelabuhan & Terminal

India: 56 kapal (peringkat 13)

Pakistan: 3 (peringkat 43)

F. Perbandingan sumber daya alam India vs Pakistan

1. Produksi minyak

India: 795.000 bbl (peringkat 23)

Pakistan: 101.000 bbl (peringkat 43)

2. Cadangan minyak

India: 4.605.000.000 bbl (peringkat 22)

Pakistan: 540.000.000 bbl (peringkat 41)

3. Produksi gas alam

India: 33.170.000.000 bbl (peringkat 23)

Pakistan: 6.937.000.000 bbl (peringkat 21)

4. Luas Area

India: 3.287.263 km (peringkat 7)

Pakistan: 796.095km (peringkat 35)

5. Perbatasan Bersama

India: 13.888 km (peringkat 131)

Pakistan: 7,257 km (peringkat 122)

Fakta-fakta Konflik Kashmir

Konflik India dan Pakistan bermula saat keduanya memperoleh kemerdekaan pada tahun 1947. Berdasarkan Indian Independence Act, wilayah bekas jajahan Inggris tersebut dibagi menjadi dua: India yang penduduknya mayoritas Hindu dan Pakistan yang mayoritas penduduknya muslim.

Kerajaan-kerajaan kecil seperti Jammu dan Kashmir yang berada di wilayah tersebut diberi pilihan untuk bergabung dengan India atau Pakistan.

Maharaja Hari Singh, seorang penguasa Kashmir memilih untuk tidak bergabung dengan salah satu negara demi mempertahankan kemerdekaan Kashmir.

Seiring berjalannya waktu, Hari Singh menandatangani perjanjian sementara dengan Pakistan untuk melanjutkan layanan transportasi.

Namun, setelah invasi oleh pasukan bersenjata dari Pakistan, Hari Singh memilih bergabung dengan India. Hal ini memicu Perang India-Pakistan pertama pada tahun 1947-1948.

Melihat banyaknya kerusuhan yang terjadi, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) turun tangan untuk merundingkan gencatan senjata. Gencatan senjata tersebut disepakati bersama antara India dan Pakistan pada Januari 1949.

Menghimpun berbagai sumber, konflik India-Pakistan kembali terjadi saat tentara Pakistan mencoba merebut Kashmir dengan paksa tetapi gagal, tepatnya pada tahun 1965.

Akibatnya, Dewan Keamanan mengeluarkan resolusi untuk mengakhiri pertempuran dan melarang pasokan senjata ke kedua belah pihak.

Pada tahun 1972, India dan Pakistan menandatangani Perjanjian Shimla untuk mewujudkan perdamaian antar keduanya, tepatnya setelah Perang Kemerdekaan Bangladesh.

Dalam perjanjian tersebut, disepakati garis kontrol sebagian wilayah Kashmir dikuasai India dan sebagian wilayah Kashmir lainnya dikuasai Pakistan.

Di tengah perebutan wilayah tersebut, China mengklaim menguasai 20 persen wilayah Kashmir, yaitu bagian timur laut wilayah yang disebut Aksai Chin.

Pada tahun 1989, pemberontakan bersenjata kembali terjadi di wilayah Lembah Kashmir yang dikelola India. Hal ini dipicu oleh keinginan sekelompok orang yang menciptakan negara merdeka berdasarkan tuntutan penentuan nasib sendiri.

Terjadinya konflik tersebut juga berakar dari ketidakpuasan atas pemilihan parlemen yang diselenggarakan oleh pemerintah India.

Menanggapi hal tersebut, pada tahun 1990 India memberlakukan pemerintahan langsung. Hal ini memperburuk situasi, mengakibatkan serangan kekerasan terhadap penduduk Hindu.

Tercatat, 100.000 umat Hindu Kashmir melarikan diri dari lembah tersebut untuk menyelamatkan diri.

Pada tahun 1999, Konflik Kargil meletus ketika India melancarkan serangan udara terhadap pasukan yang didukung Pakistan yang telah menyusup ke Kashmir yang dikuasai India.

Pakistan menolak untuk mengaku bertanggung jawab atas penyusupan tersebut, tetapi terpaksa menarik kembali pasukannya di bawah tekanan dari Amerika Serikat. Pakistan juga diskors dari Persemakmuran.

Setelah bertahun-tahun relatif damai, ketegangan kembali terjadi ketika pasukan bersenjata menyerang pangkalan militer India di Uri pada 2016. Serangan ini menewaskan 18 tentara.

Di tahun yang sama, tentara India membunuh Burhan Wani, seorang komandan kelompok separatis Hizbul Mujaheedin yang berusia 21 tahun.

Kasus ini menyebabkan protes besar-besaran yang mengakibatkan jam malam dan penguncian di sebagian besar wilayah tersebut.

Tentara India menggunakan senapan angin untuk membubarkan massa yang mengakibatkan ratusan orang buta.

Baru baru ini, serangan mematikan oleh kelompok bersenjata menewaskan 26 turis, India menuduh keterlibatan Pakistan dan kontak senjata kembali terjadi.

Baca juga artikel terkait KONFLIK INDIA PAKISTAN atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Edusains
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Sarah Rahma Agustin & Beni Jo