tirto.id - India menyerang Pakistan pada Rabu, 7 Mei 2025. India menyebut ini sebagai serangan balasan karena penyerangan kelompok teroris yang menyebabkan tewasnya 26 turis Hindu di Kashmir pada April lalu.
Serangan yang dilakukan India adalah dengan menembakkan rudal di enam titik di wilayah perbatasan Kashmir yang dikuasai Pakistan. Mereka menyebut jika serangan itu ditujukan pada para teroris, bukan kepada Pakistan.
Seperti diberitakan AP News (7/5/2025), akibat serangan tersebut, 8 orang meninggal dunia. Letnan Jenderal Ahmed Sharif, juru bicara militer Pakistan, lima warga sipil tewas di Ahmedpur Timur di provinsi Punjab dan tiga orang tewas di lokasi lain. Selain menewaskan 8 orang, sebanyak 38 orang juga terluka akibat serangan ini.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif merespon tegas serangan India terhadap Pakistan ini. Dan saat ini Pakistan sedang mempersiapkan balasan bahkan mengindikasikan jika mereka siap jika harus terjadi perang.
"Pakistan memiliki sepenuhnya hak untuk memberikan respons tegas terhadap tindakan perang yang dipaksakan oleh India, dan respons yang kuat memang sedang diberikan." tegasnya.
“Bangsa Pakistan dan Angkatan Bersenjata Pakistan tahu betul cara menghadapi musuh. Kami tidak akan pernah membiarkan musuh berhasil dalam tujuan jahatnya." lanjutnya tegas.
Awal Konflik Penyebab Serangan India ke Pakistan
Pada 23 April 2025, sekelompok orang menyerang para wisatawan di kota Pahalgam, wilayah Pegunungan Himalaya. Ini merupakan wilayah Kashmir yang dikuasai oleh India.
Akibat serangan tersebut, sebanyak 26 orang tewas dan 17 lainnya terluka. Kepolisian India masih melakukan penyelidikan mengenai siapa yang bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Awalnya, kelompok teroris Lashkar-e-Taiba yang mengatakan jika mereka yang telah melakukan serangan tersebut. Namun mereka kemudian membantahnya.
Menurut Reuters (7/5/2025), saat ini India telah mengantongi daftar tersangka dalam serangan tersebut. Dua tersangka di antaranya adalah warga negara Pakistan. Meskipun begitu, India belum merinci identitas orang-orang yang menjadi tersangka.
India dan Pakistan memang telah lama berkonflik. Keduanya dulunya adalah satu wilayah yang diputuskan untuk dipecah menjadi dua negara. India sebagai negara dengan mayoritas agama Hindu, sedangkan Pakistan menjadi negara dengan sebagian besar warganya beragama Islam.
Kashmir yang menjadi perbatasan dua negara itu, awalnya tidak ingin bergabung di salah satu negara. Meskipun penduduknya mayoritas Islam, namun penguasa Kashmir saat itu sebenarnya condong ke India.
Sikap tidak tegas penguasa Kashmir ini yang menjadikan dua negara tersebut berkonflik untuk memperebutkan wilayah Kashmir. PBB lalu turun tangan dengan membagi wilayah Kashmir menjadi dua, Kashmir wilayah India dan Kashmir wilayah Pakistan.
India dan Pakistan adalah negara Asia yang mempunyai kekuatan nuklir. Ancaman terjadinya perang di antara keduanya tentu bisa menjadi ancaman bagi stabilitas dunia.
Penulis: Prihatini Wahyuningtyas
Editor: Dipna Videlia Putsanra
Masuk tirto.id


































