Menuju konten utama

Bahlil Sebut Konflik India-Pakistan Tak Ganggu Ekspor Batu Bara

Berdasarkan data BPS, Cina, Amerika Serikat, dan India merupakan negara tujuan ekspor terbesar Indonesia.

Bahlil Sebut Konflik India-Pakistan Tak Ganggu Ekspor Batu Bara
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, pada Rabu (9/4/2025). tirto.id/Rahma

tirto.id - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, memastikan bahwa konflik antara India dengan Pakistan tidak mengganggu kinerja perdagangan, terutama ekspor batu bara Indonesia. India sendiri diketahui sebagai pembeli terbesar batu bara RI dalam beberapa tahun terakhir.

“Nggak ada masalah (konflik India-Pakistan),” ucap Bahlil ketika ditemui di Kementerian ESDM seperti dilansir Antara, Kamis (8/5/2025).

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Cina, Amerika Serikat, dan India merupakan negara tujuan ekspor terbesar Indonesia, dan batu bara merupakan produk unggulan ekspor Indonesia.

Nilai ekspor batu bara Indonesia pada 2023 berada di angka 34,5 miliar dolar AS. India menempati urutan pertama dalam daftar pasar batu bara RI dengan volume menembus 108,07 juta ton atau melandai 0,79 persen. Pun secara nilai, ekspor batu bara ke India menembus 6,25 miliar dolar AS pada 2024 atau setara dengan Rp102,34 triliun atau jeblok 13,93 persen.

“Nah, pasti mereka (India) butuh batu bara kita, kan? Nggak ada masalah,” tutur Bahlil.

Selain tidak menemukan kemungkinan terganggunya ekspor batu bara Indonesia, konflik India dengan Pakistan juga diyakini tidak akan mengganggu pengiriman minyak mentah. “Nggak ada masalah. Kalau kami melihat dari sini, belum ada terganggu apa-apa,” kata dia.

Untuk diketahui, hubungan India dan Pakistan saat ini tengah memanas setelah terjadi serangan mematikan oleh kelompok bersenjata terhadap 26 turis di Pahalgam Kashmir, India pada Selasa (22/4/2025). India menuding ada keterlibatan Pakistan dalam serangan tersebut.

India kemudian menutup pos perbatasan darat utama dengan Pakistan, menghentikan sementara perjanjian pembagian air Sungai Indus, mengusir diplomat Pakistan, membatalkan visa bagi warga Pakistan, dan memperketat pengawasan terhadap media.

Juru bicara militer Pakistan, Letjen Ahmed Sharif Chaudhry, mengatakan kepada stasiun penyiaran lokal Geo News bahwa India telah menembakkan rudal ke kota Bahawalpur, Muridke, Bagh, Muzaffarabad, dan Kotli dari wilayah udaranya sendiri.

Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif mengatakan bahwa pihaknya akan memberikan “balasan setimpal” pada India yang telah menyerang kota-kota Pakistan dengan rudal, dan menyebut tindakan India tersebut “serangan pengecut” dan “aksi perang”.

Sementara itu, Kedubes India di Jakarta melalui siaran pers menyampaikan bahwa serangan rudal yang dilakukan India ke Pakistan tersebut hanya menyerang kamp-kamp teroris yang sudah dikenal yang dijadikan target.

“Tidak ada sasaran sipil, ekonomi, maupun militer Pakistan yang diserang. Hanya kamp-kamp teroris yang sudah dikenal yang menjadi target,” menurut pernyataan tersebut.

Baca juga artikel terkait KONFLIK INDIA PAKISTAN

tirto.id - Insider
Sumber: Antara
Editor: Dwi Aditya Putra