Masuk tirto.id
tirto.id - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, ingin agar India dan Pakistan segera menghentikan konflik dan menyelesaikan masalah yang terjadi. Dalam pernyataannya, Trump mengaku memiliki hubungan baik dengan kedua negara tersebut dan siap menengahi jika dibutuhkan.
"Saya ingin melihatnya berhenti dan jika saya dapat melakukan sesuatu untuk membantu, saya akan berada di sana," katanya kepada wartawan di Ruang Oval dikutip melalui Reuters pada Kamis (8/5/2025).
Di sisi lain, Presiden PBB, Recep Tayyip Erdogan, menyampaikan solidaritasnya melalui panggilan telepon kepada Perdana Menteri Pakistan, Shehbaz Sharif, setelah negara tersebut diserang oleh India dengan Rudal.
Selama panggilan telepon tersebut, Erdogan mengatakan bahwa Turki mendukung apa yang disebutnya "kebijakan tenang dan terkendali" Pakistan dalam krisis tersebut.
Erdogan juga mengatakan bahwa ia menganggap seruan Islamabad untuk melakukan penyelidikan atas serangan militan Islam yang memicu krisis itu adalah tepat.
"Erdogan menyatakan bahwa Turki siap melakukan apa pun yang dapat dilakukannya untuk mencegah meningkatnya ketegangan, dan bahwa kontak diplomatiknya dalam hal itu akan terus berlanjut," kata Kantor Kepresiden Turki.
Turki sebelumnya mengutuk serangan India dan meminta kedua belah pihak untuk bertindak dengan akal sehat. Kementerian Luar Negeri Turki mengatakan tindakan militer terbaru oleh India menimbulkan risiko perang habis-habisan.
Lebih lanjut, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga memberi respons terhadap ketegangan yang terjadi antara dua negara ini. Juru bicara Sekjen PBB, Antonio Guterres, mengaku sangat prihatin dan berharap kedua negara dapat menahan diri satu sama lain.
"Sekretaris Jenderal sangat prihatin dengan operasi militer India di sepanjang Garis Kontrol dan perbatasan internasional. la menyerukan agar kedua negara menahan diri secara maksimal. Dunia tidak mampu menanggung konfrontasi militer antara India dan Pakistan,” ujarnya.
Penulis: Rahma Dwi Safitri
Editor: Andrian Pratama Taher
