tirto.id - Menteri Luar Negeri, Sugiono, mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto, telah mengajukan pertemuan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, jauh sebelum negara tersebut mengumumkan kenaikan tarif impor.
"Kita sudah melayangkan permintaan pertemuan dengan Presiden Trump jauh sebelum kenaikan tarif," kata Sugiono di Ankara, Turki, Kamis (10/4/2025) waktu setempat.
Oleh karenanya, dia menjelaskan bahwa pertemuan itu diagendakan untuk membahas hubungan bilateral kedua negara, dan juga kenaikan tarif impor yang kemudian ditangguhkan oleh Donald Trump.
"Ya dengan perkembangan ini, saya kira itu juga akan dibicarakan," ucap Sugiono.
Dirinya belum bisa memastikan walau surat permohonan pertemuan dengan Donal Trump telah diajukan sejak lama. Dia menyerahkan sepenuhnya hal itu kepada pemerintah Amerika Serikat dan juga Donald Trump.
"Tergantung kapan diterimanya," kata dia.
Saat ini, Presiden Prabowo menunjuk Menteri Koordinator bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, untuk menjadi perwakilan Indonesia dalam berdiskusi soal bea tarif ekspor ke Amerika Serikat.
Airlangga menyatakan pemerintah Amerika Serikat sudah menerima surat terkait negosiasi kebijakan tarif impor timbal balik dari Indonesia. Diketahui, Indonesia merupakan salah satu negara yang terkena kebijakan tersebut sebesar 32 persen.
Dalam merespons surat itu, kata Airlangga, Amerika Serikat menyatakan pihaknya siap melanjutkan diskusi dengan Indonesia untuk membahas isu-isu terkait secara mendalam. Menurut Airlangga, Indonesia mengirim surat tersebut melalui Kantor Perwakilan Dagang AS (United States Trade Representative/USTR) dan Sekretaris Perdagangan/Menteri Perdagangan AS (US Secretary of Commerce).
“Indonesia dari kedutaan sudah bicara dengan USTR (perwakilan departemen perdagangan AS) Pak Presiden, kami laporkan surat Indonesia sudah dikirim, dan sudah diterima oleh Amerika melalui Duta Besar (AS di) Indonesia,” ucap Airlangga di Menara Mandiri, Jakarta, Selasa (8/4/2025).
Penulis: Irfan Amin
Editor: Fransiskus Adryanto Pratama