tirto.id - Masuknya Islam ke benua Eropa dimulai dari penaklukan kawasan semenanjung Iberia di awal abad kedelapan.
Kawasan Iberia ini terdiri dari Andalusia (Spanyol), Portugal, Andora, Gibraltar, dan sedikit daerah Prancis.
Penaklukan kawasan Iberia ini dilakukan di masa dinasti Umayyah. Wilayah kecil dari Eropa ini sempat mencicipi masa keemasan Islam.
Namun, pada abad ke-15, semenanjung Iberia diambil alih lagi melalui perang Salib. Sejak saat itu, umat Islam terusir dari wilayah Iberia.
Kendati demikian, ajaran Islam sudah meninggalkan jejak yang cukup signifikan di sebagian wilayah Eropa.
Dalam buku Islam: The Key Concepts (2007) yang ditulis Oliver Leaman dan Kecia Ali, penduduk muslim di benua Eropa tergolong banyak, bahkan di Bosnia-Herzegovina dan Albania, Islam adalah agama mayoritas yang dianut penduduknya.
Perkembangan Islam di Benua Eropa
Dalam uraian "Rahmat Islam bagi Alam Semesta" yang diterbitkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dijelaskan mengenai perkembangan Islam di beberapa wilayah di benua Eropa sebagai berikut:
1. Andalusia (Spanyol)
Penaklukan Andalusia amat terkenal dengan kisah kepahlawanan Tariq bin Ziyad. Kendati diragukan kesahihannya, Tariq dikabarkan menggebukan semangat prajuritnya dengan membakar kapal perang mereka.
Alhasil, para prajurit muslim bertempur dengan gigih dan berhasil merebut Andalusia.
Sejak itulah, singgungan Islam dengan benua Eropa dimulai dengan intens. Terlebih lagi, usai jatuhnya dinasti Umayyah di Timur Tengah, salah seorang keturunan bani Umayyah, Abdur Rahman kabur ke Andalusia.
Di Andalusia, Abdur Rahman mendirikan dinasti Umayyah yang bertahan selama 265 tahun, sejak 756-1065 M. Dinasti Umayyah di Andalusia ini merupakan saingan dinasti Abbasiyah di kawasan Timur Tengah.
Di masa kejayaan Islam di Andalusia, lahir banyak ilmuan terkemuka, seperti Abdur Rabbi, Ali ibnu Hazm, Al-Khatib, Ibnu Khaldun, Al-Bakri, Al-Idrisi, Ibnu Rusyd, Ibnu Batuta, dan lain sebagainya.
Di masa itu, Andalusia menjadi pusat peradaban dan kebudayaan. Banyak pelajar dan mahasiswa dari pelosok dunia menuntut ilmu di Granada, Cordova, Seville, dan Toledo.
2. Rusia
Sebagaimana Andalusia, wilayah Rusia juga jatuh ke tangan umat Islam di bawah kekuasaan dinasti Umayyah.
Panglima Qutaibah bin Muslim berhasil menjebol pertahanan Rusia di masa kekhalifahan Walid bin Abdul Malik.
Setelah itu, banyak penduduk Rusia yang menyambut dakwah Islam. Mulai dari 86-91 H, semua wilayah Rusia dikuasai Islam, bahkan pengaruhnya mencapai perbatasan Cina.
Peninggalan Qutaibah bin Muslim yang bisa dilihat hingga sekarang adalah Masjid Jami Qutaibah di Bukhara. Qutaibah bin Muslim juga yang pertama kali mengizinkan penerjemahan Alquran ke bahasa setempat.
Hingga saat ini, jumlah penduduk muslim di Rusia tergolong besar. Diperkirakan sebanyak 18 persen dari total penduduknya atau 25 juta warga Rusia beragama Islam.
Melihat perkembangannya yang pesat, diprediksi pada 2050, Rusia akan menjadi negara Islam terbesar di benua Eropa.
3. Inggris
Terdapat sejumlah organisasi Islam di Inggris yang membantu penduduk muslim di sana. Sebagai misal, organisasi Majelis Islam Eropa (The Islamic Council of Europe) berada di Inggris.
Organisasi ini berfungsi sebagai pengawas kebudayaan Eropa. Ada juga Persatuan Organisasi Islam Inggris (The Union of Moslem Organization), serta Islamic Fondation dan Moslem Institute yang begerak di bidang penelitian.
Umat Islam di Inggris berjumlah sekitar 1,5 juta penduduk. Islam adalah agama terbanyak kedua yang dianut penduduknya, setelah Kristen.
Selain dari penduduk Inggris, sebagian besar pemeluk agama Islam berasal atau keturunan Arab, Turki, Mesir, Cyprus, Malaysia, dan lain sebagainya.
Pada 1985, di Stradford Inggris juga pernah terpilih walikota pertama beragama Islam yang bernama Muhammad Ajeeb. Hal ini menandakan bahwa Inggris termasuk agama yang cukup toleran terhadap Islam.
4. Prancis
Umat Islam di Prancis tergolong banyak, bahkan agama terbanyak kedua yang dianut penduduknya setelah Kristen.
Selain dari warga asli Prancis, sebagian besar penganut Islam adalah warga imigran dari Afrika Barat, Timur Tengah, dan lain sebagainya.
Saat ini, populasi muslim di Prancis sekitar tiga hingga empat juta penduduk, berkontribusi pada 5,6% dari total penduduk Prancis.
Terdapat banyak kontroversi mengenai keadaan muslim di Prancis, mulai dari kasus penayangan karikatur Nabi Muhammad di majalah Charlie Hebdo, kasus terorisme, hingga fobia Islam.
Baru-baru ini, organisasi Islam Prancis, Le Conseil Français du Culte Musulman (CFCM) menandatangani Piagam Nilai Republik yang menolak radikalisasi Islam untuk menyesuaikan ajarannya dengan nilai-nilai sekuler Prancis.
Perempuan muslim di Prancis juga memperoleh diskriminasi melalui larangan memakai cadar dan burqa di tempat publik.
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Dhita Koesno