tirto.id - Pengaruh Islam dalam bidang sosial, budaya, dan pendidikan di Indonesia dapat dilihat dalam kehidupan masyarakatnya sehari-hari. Hal ini membuktikan bahwa nilai-nilai Islam dapat membentuk pola interaksi sosial, kebiasaan, bahkan sistem pendidikan.
Agama Islam diyakini telah masuk ke Indonesia sejak abad ke-7. Meski tidak diketahui secara pasti tentang siapa yang pertama kali menyebarkan atau bagaimana Islam masuk ke Nusantara, terdapat beberapa teori terkait penyebaran Islam di Indonesia.
Setidaknya ada 6 teori yang dikemukakan oleh ahli sejarah tentang masuknya agama Islam ke Tanah Air. Ada teori yang menyebutkan bahwa Islam dibawa oleh orang Persia, sementara teori lain meyakini bahwa Islam dibawa oleh orang Gujarat, Cina, Arab, India, hingga Bangladesh.
Terlepas dari teori masuknya Islam ke Indonesia, pada akhirnya agama ini berhasil menyebar ke berbagai daerah di Tanah Air. Penyebaran ini terjadi melalui perdagangan, pernikahan, kesenian, politik, hingga berdirinya lembaga pendidikan seperti pondok pesantren.
Islam pun berkembang pesat di Indonesia dan membawa banyak perubahan dalam kehidupan masyarakatnya. Pengaruh Islam dalam bidang sosial, budaya, dan pendidikan juga terlihat jelas, terutama karena Islam menjadi agama mayoritas di Indonesia.
Contoh Pengaruh Islam dalam Bidang Sosial
Islam memberikan kontribusi yang sangat besar di aspek sosial kehidupan masyarakat Indonesia. Islam tak hanya mementingkan hubungan antara manusia dengan Tuhannya, tapi juga hubungan sosial antara satu individu dengan individu lainnya. Berikut beberapa contoh pengaruh Islam dalam bidang sosial:
1. Berkurangnya Sistem Kasta
Salah satu pengaruh Islam di Nusantara dapat terlihat dari berkurangnya sistem kasta. Sebelum kedatangan Islam, beberapa wilayah di Indonesia, khususnya yang terpengaruh budaya Hindu-Buddha, mengenal sistem kasta.Sistem ini membagi masyarakat berdasarkan keturunan keluarga sehingga menimbulkan ketimpangan dalam hubungan sosial. Kedatangan Islam membawa ajaran bahwa semua manusia setara di hadapan Allah, tanpa memandang keturunan, suku, atau status ekonomi.
Dalam ajaran Islam, kemuliaan seseorang hanya dinilai dari ketakwaannya, bukan dari status sosial. Meski tidak menghilangkan sepenuhnya, ajaran Islam ini secara bertahap mengikis pengaruh sistem kasta di Tanah Air.
2. Penguatan Solidaritas Sosial
Pengaruh Islam dalam bidang sosial juga terlihat dari semakin kuatnya rasa kepedulian masyarakat. Umat Islam mengenal ajaran zakat, infak, dan sedekah yang pada dasarnya dilakukan bukan hanya wujud kepatuhan terhadap Allah, tapi juga bentuk kepedulian terhadap sesama.Islam juga menanamkan pentingnya silaturahmi dan ukhuwah Islamiyah sebagai dasar hubungan sosial. Konsep ini mendorong umat Islam untuk saling tolong-menolong, menyayangi sesama, dan menjaga hubungan baik dalam masyarakat. Prinsip ini sejalan dengan budaya lokal seperti gotong royong.
Kegiatan seperti membantu tetangga, menyumbang dalam pembangunan fasilitas umum, atau bergotong royong melaksanakan kerja bakti menunjukkan bagaimana nilai Islam dan budaya lokal saling menguatkan untuk menciptakan masyarakat yang harmonis.
3. Munculnya Lembaga Sosial Berbasis Islam
Kehadiran Islam melahirkan berbagai lembaga sosial berbasis nilai-nilai keislaman yang fokus pada kesejahteraan umat. Contohnya adalah lembaga amil zakat seperti BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) dan berbagai Lembaga Amil Zakat (LAZ) lain.Lembaga-lembaga ini mengelola dana umat, baik itu zakat, infak, maupun sedekah, dengan tujuan membantu mereka yang membutuhkan sehingga menciptakan keseimbangan sosial.
Kehadiran lembaga-lembaga sosial ini tak hanya meningkatkan kesejahteraan, tapi juga mendorong dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk selalu peduli terhadap sesama.
4. Perubahan dalam Adat Istiadat dan Tata Cara Bermasyarakat
Salah satu contoh pengaruh Islam dalam bidang sosial dapat dilihat dalam pergaulan, adat istiadat, dan tata cara bermasyarakat. Sebagai contoh, beberapa praktik yang bertentangan dengan Islam mulai ditinggalkan, misalnya menyiapkan sesajen di waktu atau tempat tertentu.Dalam beberapa kegiatan sosial seperti pernikahan, pemakaman, dan kelahiran, sebagian masyarakat juga mulai mengikuti ajaran Islam, salah satu contohnya menggelar pengajian menjelang pernikahan atau syukuran atas kelahiran seorang anak.
5. Nilai Etika Sosial Berdasarkan Islam
Islam mengajarkan sejumlah nilai-nilai positif yang ikut membentuk perilaku masyarakat di Tanah Air, contohnya terkait kejujuran, amanah, tanggung jawab, toleransi, sopan santun, hingga menghormati sesama.Etika ini sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dalam hubungan keluarga, pertemanan, bertetangga, bekerja, atau berorganisasi. Ajaran Islam menekankan bahwa setiap tindakan sosial harus mencerminkan akhlak mulia.
Nilai-nilai etika ini menjadi pedoman moral yang memperkuat hubungan sosial dalam masyarakat. Dengan adanya nilai-nilai ini, masyarakat dapat hidup lebih harmonis dan damai, sesuai dengan ajaran Islam sebagai rahmatan lil ‘alamin (rahmat bagi seluruh alam).
Contoh Pengaruh Islam dalam Bidang Budaya
Di bidang budaya, Islam memberikan kontribusi yang cukup signifikan dengan menyelaraskan ajaran agama dengan tradisi lokal. Banyak tradisi yang sebelumnya berakar pada animisme akhirnya disesuaikan dengan nilai-nilai Islam tanpa menghilangkan unsur kearifan lokal.
Berikut beberapa contoh pengaruh Islam dalam bidang budaya:
1. Adanya Perayaan Bernuansa Islam
Kedatangan Islam di Indonesia membawa tradisi baru yang kemudian berkembang menjadi bagian dari budaya masyarakat. Perayaan-perayaan keagamaan seperti Maulid Nabi, Isra Mi’raj, hingga Tahun Baru Hijriah menjadi salah satu budaya khas di Tanah Air.Acara-acara ini tak hanya diperingati dengan hal-hal yang bernuansa religius, tapi juga melibatkan unsur seni, kuliner, hingga tradisi lokal. Perayaan ini menjadi ajang silaturahmi antar warga sekaligus sebagai sarana dakwah yang menyenangkan dan mudah diterima masyarakat.
2. Akulturasi Seni dan Agama
Islam memberikan warna baru dalam dunia seni di Indonesia melalui akulturasi dengan nilai-nilai religius. Seni musik seperti hadrah dan kasidah berkembang pesat di masyarakat sebagai bentuk ekspresi seni yang bernilai spiritual.Selain seni musik, pengaruh Islam juga terlihat dalam seni rupa, terutama melalui seni kaligrafi. Kaligrafi digunakan untuk menghiasi dinding masjid, rumah, maupun benda-benda dekoratif lainnya. Bentuk seni ini tidak hanya indah secara visual, tapi juga mengandung nilai religius yang mendalam.
3. Munculnya Tradisi Lokal dengan Nilai Keislaman
Islam turut menciptakan sejumlah tradisi lokal yang sampai saat ini masih digelar di tengah masyarakat. Salah satu contohnya adalah sekaten, acara tradisional di Yogyakarta yang digelar untuk memperingati Maulid Nabi.Contoh lain adalah ritual selamatan atau kenduri yang diisi dengan pembacaan doa, tahlil, atau zikir. Nilai-nilai lokal tetap dipertahankan, tapi diberi muatan keislaman sehingga tetap relevan dan diterima masyarakat luas.
Proses ini menunjukkan bagaimana Islam tidak menghapus budaya lokal, melainkan menyelaraskannya dengan nilai-nilai keagamaan.
4. Busana
Pengaruh Islam dalam budaya juga tampak jelas pada cara berpakaian masyarakat Indonesia. Seiring berkembangnya Islam, muncul kesadaran masyarakat akan pentingnya menutup aurat sebagai bagian dari identitas dan ketaatan beragama.Masyarakat Indonesia, terutama perempuan, tak hanya menggunakan pakaian tertutup dalam keseharian. Mereka juga memadukan busana tradisional dengan hijab untuk tetap melestarikan budaya lokal tanpa melanggar syariat Islam.
5. Kuliner
Mengutip laman Universitas An Nur Lampung, Islam juga memengaruhi budaya Indonesia dalam hal makanan. Beberapa makanan seperti sate dan martabak yang sangat populer di Tanah Air diketahui berasal dari Arab.Selain itu, budaya mengonsumsi makanan dan minuman halal juga berkembang di Indonesia karena memang mayoritas masyarakatnya menganut agama Islam.
6. Sistem Kalender
Sistem penanggalan Jawa merupakan contoh adanya pengaruh Islam dalam budaya lokal. Nama-nama bulan pada kalender Jawa diadopsi dari nama bulan di kalender Hijriah, contohnya Suro yang diambil dari Asyura (10 Muharram), Rejeb dari kata Rajab, atau Pasa yang berarti puasa dan merujuk pada bulan Ramadhan.Contoh Pengaruh Islam dalam Bidang Pendidikan
Bidang pendidikan menjadi salah satu area yang ikut dipengaruhi oleh Islam di Indonesia. Seiring dengan berkembangnya Islam di Tanah Air, makin banyak pula sekolah atau perguruan tinggi yang menggunakan ajaran Islam sebagai fondasinya.
Berikut contoh pengaruh Islam dalam bidang pendidikan yang terlihat di Indonesia:
1. Lahirnya Lembaga Pendidikan Berbasis Islam
Kedatangan Islam di Indonesia membawa sistem pendidikan baru yang berbasis pada ajaran Al-Qur’an dan hadis. Lembaga pendidikan seperti pesantren, madrasah, dan sekolah-sekolah swasta berbasis Islam mulai bermunculan sebagai tempat belajar untuk memperdalam ilmu agama.Di tingkat universitas, terdapat beberapa perguruan tinggi Islam yang juga populer di Indonesia, mulai dari Universitas Islam Negeri (UIN), Institut Agama Islam Negeri (IAIN ), hingga Universitas Islam Indonesia (UII).
Tentunya tak hanya ilmu agama yang dipelajari, semua lembaga pendidikan ini juga mengajarkan ilmu-ilmu formal lain sehingga lulusannya siap bersaing secara global.
Keberadaan lembaga pendidikan ini menunjukkan bahwa agama Islam tidak hanya sebagai pelengkap, tapi juga menjadi pilar penting dalam sistem pendidikan nasional.
2. Kurikulum Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab
Pengaruh Islam di Indonesia, khususnya di bidang pendidikan, juga dapat terlihat dari kurikulum pelajaran. Pendidikan Agama Islam (PAI) menjadi salah satu mata pelajaran yang diberikan di berbagai jenjang pendidikan.Materinya mencakup akidah, akhlak, fikih, sejarah Islam, hingga tentang Al-Qur’an dan Hadis. Tujuan utamanya adalah memberikan pemahaman yang benar tentang agama Islam sekaligus membentuk generasi muda yang beriman dan berakhlak mulia.
Tak hanya mapel PAI, bahasa Arab juga diajarkan sebagai bagian penting dalam pendidikan Islam, terutama di madrasah, pesantren, dan sekolah berbasis Islam. Bahasa Arab dipandang sebagai salah satu kunci untuk memahami Al-Qur’an dan hadis yang merupakan sumber ajaran Islam.
3. Pembentukan Karakter dengan Nilai Islam
Pendidikan Islam tidak hanya mementingkan aspek keilmuan, tapi juga menekankan pentingnya pembentukan karakter. Nilai-nilai seperti kejujuran, rasa amanah, disiplin, tanggung jawab, dan sopan santun diajarkan secara konsisten kepada anak-anak sejak dini.Pembentukan karakter ini tak hanya diajarkan secara formal di sekolah, tapi juga di lingkungan keluarga maupun masyarakat melalui pembiasaan dan keteladanan dari orang tua. Misalnya, anak diajarkan disiplin lewat shalat lima waktu atau diajarkan tentang nilai-nilai kesabaran lewat puasa.
Dengan demikian, pengaruh Islam dalam pendidikan tidak hanya membekali siswa dengan ilmu, tapi juga membentuk pribadi yang unggul secara etika sosial.
Demikian penjelasan tentang contoh pengaruh Islam dalam bidang sosial, budaya, dan pendidikan di Indonesia. Contoh-contoh tersebut menunjukkan bahwa Islam memberikan kontribusi besar pada kehidupan masyarakat. Islam pun tak hanya berfokus pada aspek spiritual, tapi juga berperan membentuk peradaban yang lebih maju, harmonis, dan beradab.
Penulis: Erika Erilia
Editor: Erika Erilia & Yulaika Ramadhani