Menuju konten utama

5 Persiapan Peserta Aksi Demo agar Aman, Apa yang Perlu Diingat?

Peserta aksi demo sebaiknya melakukan persiapan agar tetap aman, seperti membawa perlengkapan, mengamankan data diri, dan manajemen situasi darurat.

5 Persiapan Peserta Aksi Demo agar Aman, Apa yang Perlu Diingat?
Ilustrasi Demonstrasi. foto/istockphoto

tirto.id - Aksi demo besar-besaran akan berlangsung di sejumlah kota mulai 22 hingga 23 Agustus 2024. Demo berlangsung untuk memprotes hasil sidang Badan Legislasi (Baleg) yang menganulir putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas suara pencalonan kepala daerah.

Demo diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat, mulai dari mahasiswa, aktivis, dan sebagainya. Sebelum turun ke jalan, peserta sebaiknya melakukan sejumlah persiapan agar tetap aman selama demonstrasi berlangsung.

Demo besar yang berlangsung 22 Agustus 2024 akan berlangsung gedung DPR RI, Senayan, Jakarta. Sementara itu, aksi di luar Jakarta digelar di depan kantor DPRD serta landmark kota, seperti Malioboro di Yogyakarta dan Tugu Pahlawan di Surabaya.

Sementara itu, aksi demo pada 23 Agustus 2024, dijadwalkan berlangsung di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pusat, di Jakarta.

Peserta yang terlibat aksi demo diimbau untuk waspada selama berunjuk rasa. Meskipun tidak mutlak, ada banyak kemungkinan dan skenario yang bisa mengubah situasi demo jadi membahayakan keselamatan peserta.

Ini termasuk kemunculan provokator, demo tandingan, intimidasi, peretasan perangkat, hingga aksi represif dari aparat. Adanya risiko-risiko tersebut perlu diwaspadai setiap peserta yang mengikuti aksi demo.

Tentu sebelum menghadapi risiko tersebut ada baiknya untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin. Pastikan persiapan sudah cukup untuk mengakomodasi diri sendiri sehingga tetap aman dan bisa menjalankan seluruh rangkaian aksi dengan lancar.

Daftar Perlengkapan dan Persiapan Unjuk Rasa

Salah satu persiapan yang perlu dilakukan oleh peserta sebelum melakukan unjuk rasa adalah membawa perlengkapan. Menurut gerakan global Amnesty International Indonesia, perlengkapan dan persiapan unjuk rasa meliputi pakaian, peralatan pelindung, hingga obat-obatan.

Selain itu, peserta juga harus mempersiapkan keamanan data diri dengan menerapkan pengaturan khusus di ponsel hingga penggunaan platform media sosial yang aman. Berikut ini beberapa perlengkapan dan persiapan sebelum unjuk rasa:

1. Menggunakan pakaian yang nyaman

  • Pakai kaus berlengan panjang dengan bahan ringan.
  • Pakai celana berbahan nyaman, seperti celana training, celana cargo, dan sebagainya. Hindari penggunaan celana jeans atau celana berbahan ketat.
  • Pakai sepatu nyaman untuk mobilitas dan berlari. Jika mengenakan sepatu tali, pastikan tali diikat dengan kencang.
  • Bagi yang mengenakan jilbab, pertimbangkan penggunaan jilbab instan tanpa tambahan peniti atau jarum.

2. Membawa perlengkapan pelindung diri

  • Bawa pelindung kepala, bisa berupa helm, helm sepeda, helm rafting, atau helm proyek.
  • Bawa kacamata goggle, kacamata renang, kacamata lab, atau kacamata sejenis yang bisa melindungi mata dari peluru karet atau gas air mata.
  • Bawa masker gas untuk melindungi diri dari gas air mata.
  • Bawa penutup wajah seperti scarf, masker, atau buff untuk melindungi wajah.

3. Mengatur keamanan data ponsel dan komunikasi

  • Aktifkan fitur screen lock, namun matikan fitur kunci biometrik seperti fingerprint dan face-recognation. Ini dilakukan agar ponsel tak bisa dibuka paksa.
  • Back-up seluruh data penting dari ponsel, termasuk kontak, SMS, media, dan aplikasi pesan dengan fitur cloud.
  • Gunakan fitur SMS untuk berkomunikasi atau aplikasi berbagai pesan yang aman dan terenskripsi, seperti Signal.
  • Isi pulsa dan data internet ponsel.
  • Pastikan setiap aplikasi ponsel yang digunakan sudah dalam versi terbaru.
  • Pastikan penyimpanan HP masih tersedia, jika penyimpanan sudah habis, pasang memori eksternal.
  • Pastikan baterai terisi penuh dan bawa powerbank.
  • Atur agar ponsel memiliki shortcut ke fitur-fitur darurat yang bisa ditekan secara rahasia, seperti shortcut untuk alat perekam, kamera, telepon, atau pesan.
  • Matikan flash dan bunyi shutter kamera agar tak menyita perhatian ketika digunakan.
  • Samarkan nama kontak dan identitas keluarga atau orang-orang terdekat di ponsel.
  • Setel dan aktifkan fitur "find your phone" tautkan ke ponsel beberapa orang terdekat, baik orang yang ada di rumah maupun orang yang ikut aksi.
  • Saat darurat, aktifkan mode pesawat atau matikan fitur lokasi agar tidak terlacak.
  • Bagi pengguna iPhone, manfaatkan fungsi tombol darurat SOS.

4. Membawa obat-obatan dan makanan

  • Perban steril.
  • Antiseptik.
  • Plester luka.
  • Obat tetes mata.
  • Obat-obatan pribadi, seperti obat alergi, pereda nyeri, obat maag, obat diare, dan sebagainya.
  • Larutan air garam untuk mencuci wajah jika terkena gas air mata.
  • Handsanitizer dan tisu basah.
  • Makanan praktis, seperti roti, sosis siap makan, nasi kepal, dan sebagainya.
  • Botol minum dan air minum yang cukup.

5. Menyimpan nomor darurat dan kontak penting

  • Nomor keluarga atau orang terdekat yang ikut maupun tidak ikut aksi.
  • Nomor lembaga bantuan hukum, seperti nomor Tim Advokasi untuk Demokrasi, yaitu 0888-0133-8290.
  • Nomor ambulans, yaitu 112 atau 119
  • Nomor rumah sakit terdekat.

Tindakan yang Harus Diingat Peserta Demo

Selain membawa perlengkapan, ada beberapa tindakan yang harus diingat oleh peserta demo untuk tetap aman. Masih menurut Amnesty berikut ini tindakan yang harus diingat peserta demo saat mengikuti aksi unjuk rasa:

1. Perencanaan sebelum aksi

  • Bagi peran tim sebelum demo, tentukan siapa yang bertanggung jawab sebagai koordinator, penanggung jawab medis, komunikator, dan pengamat situasi.
  • Tentukan titik lokasi berkumpul, pusat aksi, dan rute evakuasi.
  • Pastikan setiap anggota tim berkomunikasi lewat platform yang disetujui, misalnya lewat aplikasi Signal.
  • Tentukan titik lokasi pertemuan darurat jika terjadi situasi darurat yang menyebabkan setiap anggota tim terpisah.
  • Simpan kontak darurat berupa bantuan medis atau bantuan hukum.

2. Tindakan saat aksi

  • Hindari terprovokasi dengan oknum-oknum tidak dikenal.
  • Hindari terprovokasi dengan demo tandingan.
  • Gunakan peralatan pengamanan sebelum peristiwa darurat terjadi.
  • Perhatikan sekeliling, waspadai pihak-pihak yang ingin melakukan tindakan berbahaya.
  • Lakukan aksi demo sesuai perencanaan.
  • Jaga anggota tim satu sama lain.

3. Tindakan saat terjadi situasi darurat

  • Jika petugas menyemprotkan gas air mata, gunakan alat pelindung mata, hidung, dan mulut. Hindari mengusap mata, karena efek gas akan semakin parah. Cuci wajah dengan larutan air garam atau kenakan obat tetes mata. Kumur-kumur dengan air dan minum yang banyak.
  • Jika terjadi kericuhan, evakuasi diri dan cari tempat berlindung di tempat umum. Membaurlah bersama orang-orang lainnya.
  • Jika ditangkap, pastikan untuk menghubungi dan mendapat pendampingan dari kuasa hukum. Ikuti pemeriksaan dengan kooperatif dan minta dibebaskan jika melewati 1x24 jam. Peserta demo berhak diperiksa tanpa intimidasi, kekerasan, pelecehan, atau tekanan.
  • Saling melindungi antar peserta demo dengan membuat rantai manusia, barikade, atau border.

Baca juga artikel terkait PUTUSAN MK atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Aktual dan Tren
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Iswara N Raditya