Menuju konten utama
Pendidikan Geografi

Pengertian Bumi Sebagai Planet: Penjelasan Rotasi & Revolusinya

Bumi adalah planet tempat tinggal manusia serta berbagai makhluk hidup lainnya. Berikut penjelasan tentang Bumi, rotasi, revolusi, dan berbagai akibatnya.

Pengertian Bumi Sebagai Planet: Penjelasan Rotasi & Revolusinya
Ilustrasi Bumi yang mengalami rotasi dan revolusi. Adapun pengertian bumi adalah planet tempat tinggal makhluk hidup. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Pengertian bumi adalah tempat tinggal manusia serta berbagai makhluk hidup lainnya. Dalam tata surya, Bumi adalah planet ketiga dari matahari setelah Merkurius dan Venus.

Bumi sebagai planet di tata surya yang berpusatkan matahari hingga saat ini menjadi satu-satunya lingkungan hidup. Benda langit yang berisi kehidupan ini mengalami dua macam gerak, yaitu rotasi dan revolusi.

Rotasi bumi merujuk pada putaran bumi pada poros, sementara revolusi merupakan berputarnya bumi mengelilingi matahari. Berikut penjelasan tentang bumi, rotasi, dan revolusi yang dialaminya.

Pengertian Bumi Sebagai Planet

Dalam susunan tata surya, Bumi sebagai planet berputar mengikuti orbit mengelilingi matahari. Ketika pertama kali terbentuk, Bumi masih homogen atau seragam, tanpa punya benua, maupun samudra.

Mengutip modul Geografi Kelas X (2020), unsur yang ada di dalamnya terdiri dari silikon, oksida besi, magma dan sebagian kecil berupa unsur kimia lainnya. Pada awal pembentukan planet bumi relatif dingin, kemudian suhunya meningkat seperti sekarang.

Sejumlah ahli memberikan penjelasan dengan mengajukan tiga faktor penyebab naiknya suhu di Bumi, yaitu karena adanya akresi, kompresi dan disintegrasi atau penguraian unsur-unsur radioaktif.

Akresi adalah penambahan panas karena bumi dihujani oleh benda-benda angkasa. Energi dari benda-benda angkasa tersebut berubah menjadi panas. Kompresi adalah proses pemadatan Bumi karena gaya gravitasi.

Bagian dalam bumi menerima tekanan yang lebih besar dibanding bagian luarnya. Tingginya suhu pada bagian inti Bumi mengakibatkan unsur besi mencair.

Sedangkan disintegrasi adalah proses penguraian unsur-unsur radioaktif seperti uranium, thorium dan potasium, di mana pada saat proses penguraian diiringi dengan proses pelepasan panas.

Rotasi Bumi

Pengertian rotasi Bumi perlu diketahui peserta didik, mengingat fenomena ini mempengaruhi sejumlah hal di permukaannya. Pada dasarnya, rotasi ini berarti perputaran bumi di pusat atau titik utamanya.

Berikut penjelasan mengenai rotasi Bumi dan akibatnya.

Penjelasan Rotasi Bumi

Dinukil dari Bumi Tempat Kita Hidup (2017), Rotasi Bumi adalah perputaran bumi pada sumbunya. Dengan arah putaran dari barat ke timur, rotasi Bumi berlangsung kira-kira 23 jam 56 menit 4 detik.

Waktu untuk satu kali rotasi disebut juga kala rotasi, yang secara umum dituturkan dengan istilah satu hari. Sehubungan dengan periode perputaran tersebut, waktu satu hari dibulatkan menjadi 24 jam.

Akibat dari Rotasi Bumi

Ada berbagai macam fenomena di permukaan Bumi maupun bentang alam lainnya yang muncul akibat rotasi bumi. Sebut di antaranya perbedaan waktu siang dan malam, gerak semu matahari, dan sebagainya.

Berikut ini sejumlah akibat dari rotasi Bumi.

1. Perbedaan Waktu di Bumi

Perbedaan waktu antara satu tempat dengan tempat lain berdasarkan garis bujur tempat tersebut. Sekali rotasi bumi lamanya 24 jam, setiap tempat di permukaan bumi telah berputar sebesar 360° bujur. Dengan demikian, setiap 15° atau kelipatannya disebut bujur standar.

Waktu bujur standar disebut waktu lokal, yang masing-masing berselisih 1 jam dengan waktu lokal berikutnya. Oleh karena itu, di permukaan bumi terdapat 24 waktu lokal.

2. Batas Penanggalan Internasional

Karena penghitungan waktu didasarkan pada garis bujur, yaitu bujur barat dan bujur timur, maka ditetapkan batas penanggalan internasional, yaitu pada bujur 180° yang terletak di Samudra Pasifik.

Akibatnya apabila di belahan timur bujur 180° (bujur timur) tanggal 15 maka di belahan barat bujur 180° (bujur barat) masih tanggal 14, seolah- olah melompat satu hari.

3. Adanya Pergantian Siang dan Malam

Bagian bumi yang menerima sinar matahari dinamakan siang dan bagian bumi yang tidak menerima sinar, disebut malam. Siang dan malam bergantian di setiap tempat, seperti halnya pergantian waktu atau jam.

4. Adanya Pergerakan Semu Matahari

Matahari seakan bergerak dari timur ke barat, demikian juga dengan benda-benda langit lainnya, mereka bergerak melawan rotasi bumi dari barat ke timur.

5. Terjadinya Pemampatan pada Kedua Kutub Bumi

Karena bumi berputar pada porosnya, maka bagian ekuator berputar lebih cepat bila dibandingkan bagian kutub. Hal ini menyebabkan pada bagian kutub memampat, sedangkan bagian ekuator menonjol.

6. Adanya Pembelokkan Arah Angin

Arah angin dari lintang tinggi yang menuju khatulistiwa akan berbelok karena pengaruh perputaran bumi. Sesuai dengan hukum Buys Ballot, angin yang datang dari utara sesampai di lintang 23 ½° membelok ke kanan dan yang datang dari selatan membelok ke kiri.

Angin yang datang dari utara menjadi angin Pasat Timur Laut dan yang datang dari selatan menjadi angin Pasat Tenggara.

Revolusi Bumi

Pengertian revolusi Bumi merujuk pada pergerakan planet Bumi ketika melintasi orbit. Adapun orbit tersebut memiliki pusat utama berupa matahari, di mana bintang itu dikelilingi berbagai planet lain.

Berikut penjelasan mengenai revolusi Bumi dan akibatnya.

Penjelasan Revolusi Bumi

Revolusi bumi adalah peristiwa bergeraknya bumi mengelilingi matahari. Waktu yang diperlukan bumi untuk satu kali revolusi disebut kala revolusi. Kala revolusi bumi adalah 365¼ hari atau selanjutnya disebut 1 tahun.

Dalam waktu satu tahun tersebut bumi bergerak mengelilingi matahari sambil melakukan rotasi. Sehingga posisi bumi berubah dalam lintasannya. Lintasan revolusi bumi berbentuk elip, matahari terletak pada salah satu titik fokusnya.

Akibat dari Revolusi Bumi

Terdapat berbagai macam akibat yang muncul karena adanya revolusi Bumi atau gerak tahunan Bumi. Misal perbedaan lamanya waktu siang dan malam, semu tahunan matahari, dan sebagainya.

Berikut ini sejumlah akibat dari revolusi Bumi.

1. Perbedaan Lama Siang dan Malam

Kombinasi antara revolusi bumi serta kemiringan sumbu bumi terhadap bidang ekliptika yang besarnya 23½°, menimbulkan beberapa gejala alam yang diamati berulang setiap tahunnya.

Gejala alam itu misalnya pada 23 September sampai dengan 22 Desember panjang siang di belahan bumi utara lebih pendek bila dibandingkan panjang siang di belahan bumi selatan.

Sehingga bagi umat muslim yang menjalankan puasa di daerah lintang tinggi, sering mengalami puasa lebih lama karena matahari beredar lebih dari 12 jam.

2. Gerak Semu Tahunan Matahari

Akibat revolusi bumi, pada waktu tertentu matahari berada di belahan bumi utara, dan waktu yang lain matahari berada di belahan bumi selatan. Dalam bola langit, lintasan gerak semu matahari itu disebut ekliptika.

3. Perubahan Musim

Akibat dari revolusi bumi yang lain adalah terjadinya perubahan musim. Belahan bumi utara dan selatan atau daerah lintang tinggi, mengalami empat musim. Empat musim itu adalah musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin.

4. Perubahan Kenampakan Rasi Bintang

Akibat adanya revolusi bumi, bintang-bintang yang tampak dari bumi selalu berubah. Perubahan gugusan atau rasi bintang inilah yang kemudian digunakan sebagai tanda zodiak.

5. Tahun Kabisat

Hitungan kalender masehi didasarkan pada kala revolusi bumi, di mana satu tahun ditempuh dalam waktu 365¼ hari.

Untuk memudahkan penanggalan, maka setiap tahun lamanya hari adalah 365, sedangkan pada tahun ke 4, sisa ¼ hari dijumlahkan menjadi 1 hari, yang diletakkan pada tanggal 29 Februari. Inilah yang disebut tahun kabisat, atau yang disebut juga dengan istilah tahun kelipatan 4.

Baca juga artikel terkait BUMI atau tulisan lainnya dari Maria Ulfa

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Maria Ulfa
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Yuda Prinada