Menuju konten utama

Mengenal 13 Rasi Bintang Zodiak, Karakteristik, & Asal-Usulnya

Rasi bintang zodiak menjadi bagian astronomi yang sudah ada sejak ribuan tahun silam. Pelajari tentang rasi bintang zodiak dan sejarahnya di sini.

Mengenal 13 Rasi Bintang Zodiak, Karakteristik, & Asal-Usulnya
Ilustrasi Zodiak. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Rasi bintang zodiak menjadi topik yang menarik untuk dibahas karena berkaitan dengan astronomi yang bersifat ilmiah dan astrologi yang bersifat semu alias pseudosains. Jadi, bagaimana sejarah zodiak dan rasi bintangnya?

Dalam astronomi, konstelasi atau rasi bintang adalah kelompok bintang yang jaraknya berdekatan sehingga terlihat membentuk pola tertentu di langit. Kelompok bintang yang lebih kecil dan menjadi bagian dari rasi bintang disebut sebagai asterisme.

Sejak zaman dulu, pola-pola rasi bintang ini telah diidentifikasi dan diberi nama tertentu. Konsep rasi bintang berasal dari peradaban kuno yang mengamati langit dan mengidentifikasi pola bintang untuk berbagai keperluan, termasuk navigasi dan penentuan musim.

Dalam astronomi modern, rasi bintang bisa menjadi referensi untuk memetakan langit dan mengidentifikasi lokasi benda-benda langit lainnya. International Astronomical Union (IAU) juga sudah resmi mengakui 88 rasi bintang yang mencakup seluruh langit, baik belahan bumi utara maupun selatan.

Lalu, bagaimana dengan zodiak? Menurut laman Britannica, zodiak adalah sebutan untuk sabuk khayal di langit yang terbentang sekitar 9 derajat di kedua sisi ekliptika. Ekliptika sendiri merupakan jalur atau lintasan semu yang tampak dilalui oleh matahari di langit jika dilihat dari bumi.

Rasi bintang zodiak ada berapa? Awalnya orang-orang mengenal adanya 12 rasi bintang zodiak. Namun, fenomena pergeseran sumbu rotasi bumi saat mengorbit matahari akhirnya berpengaruh pada jumlah konstelasi. Ilmu astronomi pun menyatakan bahwa sebenarnya ada 13 rasi bintang di jalur ekliptik yang “dilewati” oleh matahari.

13 Rasi Bintang Zodiak dan Karakteristiknya

Terdapat 13 macam macam zodiak, termasuk Ophiuchus yang sulit diakui dalam astrologi dan mengundang banyak perdebatan. Setiap rasi bintang memiliki karakteristik masing-masing, baik itu pola atau bentuk hingga kondisi bintang di dalamnya.

Berikut 13 rasi bintang zodiak beserta karakteristiknya:

1. Capricorn

Zodiak Capricorn
Zodiak Capricorn. FOTO/iStockphoto

Capricorn adalah rasi bintang zodiak yang terletak di belahan langit selatan. Letaknya berada di antara rasi bintang Aquarius dan Sagitarius. Dalam bahasa Latin, nama Capricorn diartikan sebagai tanduk kambing. Capricorn adalah salah satu rasi bintang paling redup, tapi sedikit lebih terang dari Cancer.

Tiga bintang (Alpha-2 Capricorni, Beta Capricorni, dan Omega Capricorni) membentuk segitiga, sedangkan bagian ‘ekornya’ dibentuk oleh Delta Capricorni atau Deneb Algedi, bintang paling terang di konstelasi ini.

Capricorn memiliki luas 414 derajat persegi, menjadikannya rasi bintang terbesar ke-40. Waktu terbaik untuk mengamati Capricorn adalah selama bulan September, sekitar pukul 21.00, di belahan bumi selatan.

2. Aquarius

Zodiak Aquarius
Zodiak Aquarius. FOTO/iStockphoto

Nama Aquarius berarti pembawa air dalam bahasa Latin. Aquarius adalah salah satu rasi bintang zodiak tertua yang tercatat dalam sejarah. Konstelasi ini pun dinobatkan sebagai rasi bintang terbesar ke-10 dengan luas sekitar 980 derajat persegi.

Rasi bintang ini dapat dilihat pada musim semi di belahan bumi selatan dan saat musim gugur di belahan bumi utara. Waktu terbaik untuk menemukan rasi ini adalah pada bulan Oktober sekitar pukul 21.00. Meski demikian, Aquarius tidak memiliki bintang yang sangat terang sehingga cukup sulit untuk diamati.

Bintang paling terang di konstelasi ini adalah Beta Aquarii atau Sadalsuud, yaitu bintang raksasa kuning langka yang massanya 5 kali matahari. Namun, jaraknya mencapai 600 tahun cahaya dari matahari sehingga akan terlihat redup jika dilihat dari bumi.

3. Pisces

Zodiak Pisces
Zodiak Pisces. FOTO/iStockphoto

Pisces juga dikenal sebagai rasi bintang ikan dan merupakan konstelasi terbesar ke-14 dengan luas 889 derajat persegi. Pisces terletak di timur laut rasi bintang Aquarius dan berbatasan dengan konstelasi lain seperti Pegasus dan Aries.

Seperti halnya Aquarius, rasi bintang Pisces terlihat sangat redup sehingga sulit dilihat dari bumi dengan mata telanjang. Waktu terbaik untuk mengamati rasi bintang zodiak ini adalah pada pukul 21.00 di sekitar tanggal 6-9 November.

Bintang paling terang di konstelasi ini adalah Eta Piscium yang juga dikenal sebagai Alpherg atau Kullat Nunu. Bintang ini merupakan bintang raksasa terang yang berjarak 294 tahun cahaya dari bumi dan memiliki luminositas 316 kali lipat dari matahari.

4. Aries

Zodiak Aries
Zodiak Aries. FOTO/iStockphoto

Aries yang sering disimbolkan dengan domba adalah rasi bintang kuno yang pertama kali didokumentasikan di abad kedua. Meski cukup populer di kalangan rasi bintang, konstelasi ini justru termasuk rasi bintang terkecil ke-11 yang menempati area seluas 441 derajat persegi.

Aries hanya memiliki 6 bintang yang sebagian besarnya terlihat redup. Bintang paling terang di konstelasi ini adalah Hamal atau Alpha Arietis, sebuah bintang ekuinoks kuno berjarak 66 tahun cahaya dari bumi.

Aries terletak di belahan langit utara, tapi cukup sulit untuk menemukannya, terutama jika kita berada di area yang tercemar cahaya. Namun, rasi bintang ini berada di area langit yang agak kosong, sedangkan waktu pengamatan terbaik adalah di bulan Desember.

5. Taurus

Zodiak Taurus
Zodiak Taurus. FOTO/iStockphoto

Taurus yang identik dengan pola banteng merupakan rasi bintang terbesar ke-17 dengan luas 797,2 derajat persegi. Taurus juga sangat populer di kalangan pencinta astronomi karena termasuk rasi bintang yang paling mudah terlihat dari bumi.

Taurus merupakan rasi bintang yang cukup mencolok di belahan bumi utara. Konstelasi ini dapat dilihat di sekitar Desember hingga Januari. Taurus dapat terlihat di belahan bumi utara di antara musim gugur dan musim semi, rasi bintang ini juga tampak di belahan bumi selatan antara musim semi dan musim gugur.

Ciri khas Taurus adalah bentuk V yang dibentuk oleh gugus bintang Hyades. Bintang paling terang di konstelasi ini adalah Aldebaran atau Alpha Tauri yang juga dijuluki sebagai Mata Banteng. Tak hanya di Taurus, Aldebaran juga termasuk dalam 15 bintang paling terang yang dapat dilihat dari bumi.

6. Gemini

Zodiak Gemini
Zodiak Gemini. FOTO/iStockphoto

Gemini berarti kembar dalam bahasa Latin. Gemini memiliki luas 514 derajat persegi di belahan bumi utara dan dinobatkan sebagai rasi bintang terbesar ke-30. Waktu terbaik untuk mengamati konstelasi ini adalah di waktu musim dingin, terutama di bulan Februari.

Dalam mitologi Yunani, Gemini sering dikaitkan dengan saudara kembar bernama Castor dan Pollux. Keduanya juga menjadi nama bintang yang berdampingan dan paling mencolok dalam konstelasi ini.

Namun, Castor sebenarnya bukan bintang tunggal, melainkan sistem enam bintang yang sangat berdekatan sehingga terlihat sebagai satu bintang. Jika diamati lewat teleskop berkekuatan tinggi, kita bisa melihat sebanyak 2-3 dari enam bintang yang membentuk sistem tersebut.

7. Cancer

Zodiak Cancer
Zodiak Cancer. FOTO/iStockphoto

Cancer atau Si Kepiting adalah konstelasi paling redup dari antara rasi bintang zodiak. Akan tetapi, konstelasi ini justru memiliki salah satu gugus bintang paling terang, yaitu Gugus Sarang Lebah.

Gugus Sarang Lebah merupakan rumah bagi sekitar 1.000 bintang dan termasuk yang paling dekat dengan bumi. Jaraknya sekitar 577 tahun cahaya dan bisa dilihat dengan mata telanjang di langit malam yang gelap.

Cancer paling terlihat saat bulan Maret hingga Mei, baik di belahan bumi selatan maupun utara. Mengingat konstelasi ini sangat redup, maka pengamatan sebaiknya dilakukan di area yang gelap dan ketika terjadi bulan baru.

8. Leo

Zodiak Leo
Zodiak Leo. FOTO/iStockphoto

Leo atau Sang Singa termasuk rasi bintang Zodiak yang cukup menonjol di langit malam, bahkan dapat dilihat dari hampir semua lokasi di bumi, kecuali Antartika. Leo merupakan rasi bintang terbesar ke-12 dan menempati area seluas 947 derajat persegi.

Sesuai namanya, konstelasi Leo dikenali karena bentuknya yang mirip dengan singa. Terdapat bintang yang membentuk pola sabit dan dianggap sebagai ‘kepala’ dan ‘surai’, lalu ada pula pola bintang yang menyerupai bagian badan hingga kakinya.

Konstelasi ini memiliki beberapa bintang terang, yaitu Regulus atau Alpha Leonis di bagian paling bawah. Bintang lainnya adalah Al Geiba yang berarti surai singa dan memang terletak di bagian ‘surai’ dari konstelasi ini. Di bagian ‘ekor’, terdapat bintang Denebola yang artinya adalah ekor singa.

9. Virgo

Zodiak Virgo
Zodiak Virgo. FOTO/iStockphoto

Virgo termasuk rasi bintang Zodiak yang artinya perawan dalam bahasa Latin dan terletak di antara Leo dan Libra. Konstelasi ini dikenal paling besar di antara rasi bintang zodiak. Dengan luas mencapai 1.200 derajat persegi, Virgo juga menjadi konstelasi terbesar kedua di langit.

Virgo dapat dilihat selama musim semi dan musim panas di belahan bumi utara, sedangkan di bumi selatan, rasi bintang ini terlihat pada musim gugur hingga musim dingin. Bintang paling terang di konstelasi Virgo adalah bintang biru bernama Spica, tapi mayoritas bintang di rasi ini tergolong redup.

10. Libra

Zodiak Libra
Zodiak Libra. FOTO/iStockphoto

Dalam bahasa Latin, Libra berarti timbangan, satu-satunya rasi bintang zodiak yang namanya merujuk pada benda mati. Konstelasi Libra dapat terlihat selama musim dingin di belahan bumi selatan, tapi lebih mudah dilihat di belahan bumi utara pada akhir musim semi atau awal musim panas (sekitar Juni).

Bintang paling terang di konstelasi ini adalah Zubeneschamali atau Beta Librae, sebuah bintang katai biru yang jaraknya sekitar 160 tahun cahaya dari bumi. Menariknya, konstelasi Libra juga menjadi rumah bagi sejumlah eksoplanet, salah satunya Gliese 581e yang bermassa dua kali lipat bumi.

11. Scorpio

Zodiak Scorpio
Zodiak Scorpio. FOTO/iStockphoto

Scorpio dikenal sebagai rasi bintang zodiak dengan bentuk yang sangat khas menyerupai kalajengking. Scorpio juga merupakan salah satu rasi bintang paling terang dan cukup mudah terlihat dari bumi.

Rasi bintang ini dapat terlihat di bagian bumi selatan maupun utara. Waktu terbaik untuk mengamati konstelasi ini adalah sekitar bulan Juli dan Agustus. Rasi bintang Scorpio diketahui berada di titik tertingginya pada pukul 21.00 pada pertengahan bulan Juli.

Lokasi Scorpio cukup dekat dengan pusat Bima Sakti dan memiliki 18 bintang yang sudah diberi nama. Salah satu bintang di konstelasi ini adalah Antares, bintang merah raksasa yang kerap dianggap sebagai saingan Mars.

12. Ophiuchus

Zodiak Ophiuchus
Zodiak Ophiuchus. FOTO/iStockphoto

Ophiuchus sebenarnya adalah rasi bintang yang cukup besar dengan bentuk berliku, tapi justru menjadi salah satu rasi yang paling tidak dikenal. Rasi bintang Ophiuchus memang menyentuh jalur ekliptik, tapi keberadaannya kurang diakui di dunia astrologi.

Rasi bintang seluas 948 derajat persegi ini dikenal memiliki pola seperti manusia yang membawa ular. Ophiuchus dapat terlihat pada bulan Juli dan berdekatan dengan konstelasi Aquila, Serpens, dan Hercules.

Di konstelasi ini, terdapat bintang katai merah bernama Bintang Barnard yang merupakan bintang terdekat kedua dari bumi (berjarak 6 tahun cahaya). Ophiuchus juga memiliki beberapa gugusan bintang dan menjadi rumah bagi Supernova Kepler.

13. Sagitarius

Zodiak Sagitarius
Zodiak Sagitarius. FOTO/iStockphoto

Sagitarius yang seluas 867 derajat persegi adalah rasi bintang paling besar di bagian bumi selatan. Secara keseluruhan, konstelasi ini menduduki peringkat 15 sebagai rasi bintang terbesar. Sagitarius memiliki banyak bintang terang dan mudah dikenali dari bumi, bahkan dengan mata telanjang.

Sagitarius identik dengan pola centaurus (manusia setengah kuda) dan panah, sedangkan lokasinya berada di pusat galaksi Bima Sakti. Bintang paling terang di konstelasi ini meliputi Delta, Epsilon, Zeta, Sigma, hingga Tau Sagittarii. Waktu terbaik untuk mengamati Sagitarius adalah di bulan Agustus pada pukul 9 malam.

Asal-Usul dan Sejarah Rasi Bintang Zodiak

Ilustrasi Astronomi

Wanita dengan teleskop melihat bintang-bintang. FOTO/iStockphoto

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, zodiak adalah sabuk langit yang membentang di kedua jalur ekliptika atau jalur semu matahari. Rasi bintang zodiak berarti adalah konstelasi yang melewati atau berada di sabuk langit tersebut.

Tidak diketahui pasti kapan manusia mulai memetakan langit, tapi rasi bintang zodiak yang kita kenal sekarang tak lepas dari jasa Claudius Ptolemy, seorang matematikawan yang membuat katalog bintang dan rasi bintang sejak abad kedua.

Akan tetapi, pemetaan langit dan penemuan rasi bintang diyakini sudah lebih dulu dilakukan oleh bangsa-bangsa lain, seperti masyarakat China kuno hingga Mesir. Di sisi lain, konstelasi dengan nama-nama dari mitologi Yunani kuno ini dipercaya merupakan adopsi dari bangsa Babilonia.

Menurut laman Britannica, asal usul zodiak berawal di sekitar tahun 500 SM ketika bangsa Babilonia membagi sabuk zodiak menjadi 12. Setiap bagiannya menempati sekitar 1/12 atau 30 derajat dari keseluruhan lingkaran dan mewakili nama-nama rasi bintang yang melewati ekliptika.

Sebagian besar rasi bintang di sepanjang jalur ekliptika mewakili hewan, seperti kepiting (Cancer), kalajengking (Scorpio), atau ikan (Pisces). Berdasarkan hal ini, orang Yunani kuno pun menyebut zona ini dengan sebutan zōdiakos kyklos yang berarti lingkaran hewan atau ta zōdia yang bermakna hewan-hewan kecil.

Dalam konteks astrologi, rasi bintang zodiak dan posisi matahari sering dikaitkan dengan mitos, peristiwa, hingga kepribadian serta nasib seseorang, tapi tentu saja hal ini tidak berdasarkan sains. Sedangkan dalam astronomi, rasi bintang zodiak terus menjadi objek pengamatan yang relevan untuk menjelajahi angkasa luar.

Baca juga artikel terkait ASTRONOMI atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Edusains
Penulis: Erika Erilia
Editor: Erika Erilia & Yulaika Ramadhani