Ciri-ciri Planet Jupiter, Jumlah Satelit, dan Potensi Kehidupan

Kontributor: Hery Setiawan, tirto.id - 29 Agu 2022 20:46 WIB | Diperbarui 30 Agu 2022 14:42 WIB
Dibaca Normal 3 menit
Berikut fakta tentang ciri-ciri Planet Jupiter, jumlah satelitnya, dan potensi kehidupan bagi manusia.
tirto.id - Jupiter adalah planet terbesar di tata surya dengan diameter ekuator sekitar 143.000 km (88.900 mil). Ukuran Planet Jupiter 11 kali lebih besar daripada bumi. Perbandingan ukuran Planet Jupiter dengan Bumi sama seperti bola basket dengan buah anggur.

Jupiter juga mempunyai massa 318 kali lebih besar dari massa Bumi. Volume Jupiter diperkirakan 1300 kali lebih jumbo daripada volume Bumi.

Jarak rata-rata dari Jupiter ke matahari sekitar 778 juta km (484 juta mil), dengan waktu revolusi 11,9 tahun dan periode rotasi 9 jam 55 menit. Durasi tersebut membuat Jupiter jadi planet dengan waktu rotasi tercepat di tata surya. Akibat rotasinya yang cepat itu, Jupiter berbentuk bulat pepat dengan tonjolan di sekitar khatulistiwanya.


Jika dilihat dari Bumi, Jupiter merupakan benda langit tercerah keempat setelah Matahari, Bulan, dan Planet Venus. Karena itulah keberadaan Jupiter telah diketahui oleh orang-orang masa kuno sebelum abad masehi datang.

Planet Jupiter merupakan planet yang berada pada urutan kelima dari matahari. Selain itu, Jupiter juga termasuk salah satu planet luar di tata surya. Merkurius, Venus, Bumi, serta Mars merupakan kelompok planet dalam di tata surya karena berada di antara sabuk asteroid dan matahari. Adapun Jupiter, Saturnurs dan Neptunus dikategorikan sebagai planet luar.

Ciri-Ciri Planet Jupiter

Sebagaimana Saturnus dan Neptunus, Planet Jupiter juga disebut sebagai planet jovian atau planet gas raksasa. Sebab, mayoritas komponen 3 planet itu berupa gas.

Prof. Dr. Suryadi Siregar dalam Fisika Tata Surya (2017:31) menjelaskan bahwa berdasarkan fisik, planet-planet di tata surya kita bisa dibagi menjadi 2 golongan. Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars masuk dalam golongan pertama sebagai planet terrestrial. Meski berukuran kecil, keempat planet itu memiliki kerapatan massa tinggi sehingga permukaannya padat yang berupa bebatuan.

Kemudian, golongan kedua yang disebut planet gas raksasa (planet jovian) adalah Jupiter, Uranus, dan Neptunus. Tiga planet itu sama-sama jauh dari matahari (planet luar) dan memiliki kerapatan massa yang rendah. Mayoritas materinya berupa hidrogen dan helium.

Berikut ini ciri-ciri Planet Jupiter seperti dikutip dari Encyclopedia Britannica:

1. Jupiter Tidak Memiliki Permukaan Padat


Jupiter sebagai planet gas raksasa tidak memiliki permukaan padat yang nyata. Planet ini sebagian besar terdiri dari hidrogen dan helium yang berputar-putar.

Inti Jupiter diperkirakan berupa materi padat dengan massa 10-15 kali massa Bumi. Inti tersebut diselimuti lapisan tebal dari cairan hydrogen metalik. Suhu serta tekanan di bagian dalam Jupiter menyebabkan hydrogen itu berbentuk cair (bukan gas) sehingga bisa berperan sebagai konduktor listrik yang menjadi sumber medan magnetik planet tersebut. Lapisan itu kemungkinan besar juga mengandung helium dan jejak es.

Sementara itu, lapisan luar Planet Jupiter sebagian besar terdiri dari molekul hidrogen dan helium, yang wujudnya cair di dalam tetapi berupa gas di luar. Diperkirakan atmosfer Planet Jupiter terdiri atas 80% hidrogen, 14% helium, serta metana, air, amonia, dan "batu" dalam jumlah minim.

2. Jupiter Memiliki Cincin

Tak hanya Saturnus, Planet Jupiter juga memiliki cincin. Namun, tidak seperti cincin Saturnus yang mengandung es sehingga tampak cemerlang, cincin Jupiter sangat redup dan terbuat dari debu.

3. Suhu dan Tekanan Planet Jupiter Tinggi

Suhu inti Jupiter diperkirakan mendekati 25.000 K (44.500 °F / 24.700 °C). Jupiter memancarkan energi setara dua kali lebih banyak daripada yang diterimanya dari matahari. Tingginya suhu serta tekanan di dalam Jupiter dapat menghancurkan pesawat ruang angkasa yang mendekati planet ini.

4. Jupiter Memiliki Warna yang Tampak Berlapis-Lapis

Jika diamati, Planet Jupiter memiliki variasi warna, mulai dari kuning kecokelatan yang tampaknya menjadi ciri lapisan utama, cokelat, biru-abu-abu, hingga bintik merah besar yang terkenal. Variasi warna tersebut merupakan lapisan awan yang mengandung gas.

Planet Jupiter memiliki 3 lapisan awan berbeda di langitnya, yang jika digabungkan membentang sekitar 44 mil (71 kilometer). Awan bagian atas terbuat dari amonia, lapisan tengah tersusun dari kristal amonium hidrosulfida, dan lapisan terdalam terbuat dari es dan uap air.

Adapun bintik merah raksasa di Planet Jupiter merupakan badai raksasa bertekanan tinggi yang telah terbentuk selama lebih dari 300 tahun. Bintik ini bisa bertahan hingga beratus-ratus tahun karena Jupiter tidak memiliki permukaan padat yang bisa memperlambat angin.

Jumlah Satelit Planet Jupiter dan Fakta 4 Bulan Terbesar

Jupiter membentuk semacam miniatur tata surya lantaran memiliki empat bulan besar dan banyak bulan yang lebih kecil. Hingga kini, setidaknya sudah dideteksi 79 satelit Jupiter. Jumlah ini adalah yang terbanyak di tata surya kita.

Sebanyak 53 bulan yang mengelilingi Jupiter telah dikonfirmasi sementara 26 bulan lainnya belum memiliki nama. Empat satelit terbesar milik Jupiter (Io, Europa, Ganymede, Callisto) pertama kali diamati oleh astronom Galileo Galilei pada tahun 1610 menggunakan teleskop versi awal. Keempat bulan ini sekarang dikenal sebagai satelit Galilea.

Dikutip dari situs resmi NASA (Badan Antarariksa Nasional Amerika Serikat), informasi mengenai empat satelit terbesar Jupiter dapat disimak di bawah ini.

1. Io

Dilihat melalui teleskop dari Bumi, Io tampak berwarna oranye kemerahan. Terdapat 9 gunung api di bulan ini yang diketahui saat dua pesawat ruang angkasa Voyager megamatinya pada 1979.

Lava yang muncul dari 9 gunung itu sangat panas, sekitar 1.900 K (3.000 °F, 1.630 °C). Suhu itu menyerupai suhu lava di masa awal pembentukan bumi. Hal ini menjadikan Io sebagai objek paling aktif secara tektonik di tata surya.

2. Europa

Permukaan Europa sebagian besar terdiri dari air es, dan ada kemungkinan menutupi lautan air atau es cair di bawahnya. Europa diperkirakan memiliki air dua kali lebih banyak daripada Bumi. Satelit ini membuat penasaran para ahli astrobiologi karena potensinya jadi "zona layak huni."

3. Ganymede

Ganymede adalah bulan terbesar di tata surya, bahkan lebih besar dari planet Merkurius. Satelit Jupiter ini juga merupakan satu-satunya bulan yang diketahui menghasilkan medan magnet secara internal.

4. Callisto

Permukaan satelit ini didominasi oleh kawah tumbukan, sehingga tidak ada dataran halus. Callisto juga memiliki medan magnet yang lemah.

Potensi Kehidupan di Jupiter

Apakah manusia bisa tinggal di Planet Jupiter? Jawabanya adalah tidak. Kembali mengutip info di laman resmi NASA, kondisi alam Jupiter tidak mendukung untuk kehidupan seperti di bumi.

Sebagai planet gas raksasa yang memiliki suhu dan tekanan ekstrem, alam Jupiter jelas tidak bisa menjadi ruang kehidupan. Apalagi, badai berkecamuk sepanjang waktu di planet ini.

Meskipun demikian, potensi kehidupan diduga ada di salah satu satelit Jupiter, yakni Europa. Bulan ini merupakan salah satu tempat yang paling memungkinkan untuk menemukan kehidupan selain di Bumi.

Europa memiliki lautan luas yang berada tepat di bawah kerak esnya. Europa diperkirakan memiliki lebih banyak air daripada jumlah keseluruhan air dari semua samudra yang ada di Bumi. Perairan ini pun terlindungi dari radiasi luar angkasa dan hujan asteroid karena tertutup lapisan permukaan es yang tebal.

Baca juga artikel terkait TATA SURYA atau tulisan menarik lainnya Hery Setiawan
(tirto.id - Sosial Budaya)

Kontributor: Hery Setiawan
Penulis: Hery Setiawan
Editor: Addi M Idhom

DarkLight