tirto.id - Dering telepon berbunyi nyaring. Milea yang saat itu tengah berkumpul dengan ayah dan ibunya, tanpa pikir panjang, bergegas menyambar telepon. Dia tahu yang menelepon rumahnya pada malam itu adalah Dilan, teman satu sekolahnya yang baru-baru ini gencar mendekatinya.
"Di mana?" Milea bertanya.
"Siapa?" Dilan malah bertanya balik.
Dilan memang licin. Dengan cara itu, dia mengulur waktu agar bisa berbincang lebih panjang dengan pujaan hatinya. Namun, panglima tempur XTC itu akhirnya menjawab, "Aku di Mars."
Milea senyum-senyum kecil. Dia pikir Dilan sedang berkelakar, tetapi ternyata tidak. Mars yang dimaksud Dilan adalah nama sebuah jalan di kompleks Margahayu Raya, Kota Bandung.
Jarak antara rumah Milea yang terletak di Jalan Buah Batu, Bandung ke Mars rumah Dilan pun tidak jauh-jauh amat. Waktu tempuhnya tidak sampai 15 menit jika Milea menggunakan sepeda motor dan jalanan tidak macet. Apabila Milea ingin berjalan kaki bersama Dilan, waktu tempuhnya sekitar 1 jam 15 menit.
Namun, bagaimana jika Dilan benar-benar tinggal di Planet Mars? Berapa waktu yang dibutuhkan Milea untuk bisa sampai ke rumah Dilan?
Mari Pergi ke Mars
Hal pertama yang perlu diperhatikan adalah menghitung jarak dari Bumi ke Mars. Kedua planet itu selalu bergerak mengelilingi matahari dalam orbitnya masing-masing. Akibatnya, jarak antara Bumi dan Mars pun bervariasi.
Nola Taylor Redd, dalam laporan berjudul "How Long Does It Take to Get Mars?" mengatakan secara teori, jarak terdekat Bumi-Mars sebesar 54,6 juta km, sedangkan jarak terjauh Bumi-Mars sebesar 401 juta km. Jarak rata-rata adalah 225 juta km.
Angka-angka di atas adalah jarak yang diperhitungkan secara teoretik. Adapun rekor jarak terdekat Bumi-Mars yang direkam sejarah terjadi pada 2003, yakni 56 juta km.
Tidak ada angkutan kota, motor Honda klasik, pun mobil jip—seperti yang kerap digunakan Milea dan Dilan—yang dapat digunakan untuk mencapai Mars dari Bumi. Kendaraan yang dapat digunakan untuk menempuh perjalanan dari Bumi ke Mars tidak lain adalah pesawat luar angkasa.
National Aeronautics and Space Administration (NASA) memiliki dua pesawat luar angkasa tercepat, yakni New Horizons dan Juno. Redd menghitung waktu tempuh dengan asumsi kendaraan yang digunakan adalah New Horizons, pesawat luar angkasa untuk mengintai planet Pluto. Pada 2006, tercatat laju tinggal landasnya sebesar 58 ribu km/jam.
Redd mengatakan, jika perjalanan dilakukan New Horizons melalui rute garis lurus, ia akan menempuh jarak rata-rata Bumi-Mars dalam 162 hari. Pada jarak teoretis yang paling dekat, diperlukan waktu tempuh selama 39 hari. Untuk jarak terdekat faktual, perlu 41 hari. Namun, itu perhitungan yang terlalu menyederhanakan masalah.
Peneliti NASA David P. Stern dalam "Flight to Mars: How Long? Along what Path?" menyebutkan pesawat rawan ditarik balik gravitasi Bumi. Sedangkan Redd mengatakan perjalanan juga harus memperhitungkan efisiensi bahan bakar.
Oleh karena itu, Stern menyarankan agar mencari rute lain sehingga pesawat luar angkasa diluncurkan dari Bumi melalui lintasan garis elips menuju Mars dan tiba di orbit planet merah itu bertepatan dengan kedatangan Mars sendiri di lokasi yang sama. Cara seperti itu lazim disebut Hohmann Transfer Orbit. Kata Hohmann merujuk pada ilmuwan Jerman Wolfgang Hohmann yang mengusulkan cara itu pertama kali pada 1925.
Dari Bumi ke Mars, Sebuah Perjalanan Lintas-orbit
Secara lebih rinci, Profesor David P. Stern menghitung waktu yang dibutuhkan pesawat luar angka menempuh skema Hohmann Transfer Orbit menggunakan rumusan Hukum Kepler tentang gerak planet di Tata Surya. Menurut perhitungannya, Mars dapat dicapai dengan waktu 0,709 tahun atau 8,5 bulan.
Waktu berangkatnya pun tak bisa sembarangan. Menurut perhitungan yang dilakukan Stern, dengan mengasumsikan orbit Bumi dan Mars berbentuk lingkaran, keberangkatan menuju planet merah seharusnya dilakukan saat sudut antara posisi Mars yang dituju dan posisi Mars saat peluncuran sebesar 135,555°.
Meski terdengar rumit, misi ke Mars sudah berkali-kali dilakukan. Bahkan, perjalanan komersial ke planet merah pun sudah dibuka. Melalui pesawat luar angkasa yang dibuat SpaceX, inovator sekaligus pebisnis asal Amerika Serkat (AS) Elon Musk berencana mengirim manusia pertama ke Mars pada 2025. Setiap pesawat SpaceX didesain untuk menampung 100 penumpang dalam perjalanan ke Mars, yang direncanakan bisa berangkat setiap 26 bulan—menunggu saat Bumi dan Mars berada pada posisi yang tepat untuk berangkat.
Tiket setiap penumpang dibanderol dengan harga mencapai 500 ribu dollar AS. Phys.org mencatat, Musk mengatakan sistem transportasi luar angkasanya tersebut mampu membawa penumpang SpaceX dari Bumi ke Mars dalam waktu 80 hari pada awal tahap pengembangannya. Musk bahkan bertekad mempersingkat waktu tempuhnya menjadi 30 hari saja.
Jika benar Dilan tinggal di planet Mars dan Milea hendak berkunjung ke sana, mengingat waktu dan kocek yang bakal dikeluarkan, apakah Dilan akan berkata, "Jangan Milea. Itu berat. Kamu enggak akan kuat. Biar aku saja"?
Penulis: Husein Abdulsalam
Editor: Maulida Sri Handayani