Menuju konten utama

Isu Munculnya Ophiuchus Zodiak Baru ke-13 Ternyata Tidak Benar

NASA membantah menemukan zodiak baru ke-13 ophiuchus. Nama zodiak itu sudah ada sejak era Babilonia tapi tidak dipakai. NASA menyatakan mereka mempelajari astronomi, bukan astrologi.

Isu Munculnya Ophiuchus Zodiak Baru ke-13 Ternyata Tidak Benar
Ilustrasi Zodiak. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Munculnya zodiak ke-13 Ophiuchus masih kontroversial. Sebelumnya publik mengenal ada 12 zodiak. Namun, belakangan beredar isu bahwa Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) telah mengumumkan adanya zodiak baru bermana ophiuchus.

Seperti Apa Karakter Ophiuchus ?

Opiuchus merupakan zodiak yang berada di antara perbintangan scorpio dengan sagitarius. Pasalnya zodiak ini memiliki karakter yang hampir mirip dengan dua bintang yang mengapitnya.

Laporan antaranews.com melaporkan, rasi bintang yang lahir pada tanggal 30 November-17 Desember dinyatakan dengan lambang sebagai seorang pembawa ular. Zodiak ini memiliki karakter yang terbuka terhadap perubahan, visioner, dan memiliki rasa humor. Namun, sisi lain dari ophiuchus memiliki daya seksual tinggi, temperamen dan arogan.

Fakta Kemunculan Ophiuchus

Kabar munculnya zodiak baru di antara 12 rasi bintang masih beredar, kendati telah muncul sejak tahun 2016. Belakangan isu ini kembali viral lagi pada Juni 2020.

Belakangan diketahui, kabar itu ternyata tidak benar. Kantor berita AFP melaporkan bahwa kabar NASA telah menciptakan ophiuchus sebagai zodiak baru ke-13 adalah tidak benar. Nyatanya NASA tidak menemukan ophiuchus sebagai bintang baru melainkan zodiak tersebut telah ada sedari dulu bersamaan dengan ditemukannya 12 bintang lainnya.

NASA pun angkat bicara perihal perkara ini. Melalui akun resmi Twitter pada 17 Juli 2020, NASA menyatakan bahwa mereka tidak mengubah atau bahkan menciptakan zodiak baru. Hal ini diungkap dengan dasar bahwa sejarah kemunculan ophiuchus telah ada sejak dulu.

“Kami tidak mengubah zodiak. Bangsa Babylonia telah menemukan rasi bintang 3000 tahun yang lalu, mereka memilih untuk meninggalkan zodiak ke-13,” jelas NASA melalui akun Twitter .

Pasalnya sejak 3000 tahun silam bangsa Banylonia telah menemukan adanya 13 rasi bintang. 12 di antaranya seperti yang telah diketauhi dan yang ke-13 diberi nama ophiuchus. Faktanya, sejarah mengatakan bahwa Babylonia memilih "menghapus" zodiak tersebut agar sesuai dengan kalender 12 bulan. Oleh sebab itu zodiak ke-13 tidak dipakai agar tidak merusak penanggalan.

NASA mengklarifikasi bahwa mereka tidak mempelajari astrologi, melainkan astronomi. Keduanya berbeda. Tidak seorang pun dapat membuktikan bahwa astrologi dapat digunakan untuk memprediksi masa depan termasuk apa yang akan terjadi.

“Astronomi adalah studi ilmiah mengenai segala hal di luar angkasa. Astrologi adalah hal yang lain, itu adalah keyakinan bahwa posisi bintang dan planet dapat memengaruhi hal ikhwal manusia. Astrologi tidak dianggap sebagai ilmu sains,” tulis NASA.

Walaupun tidak digunakan seperti kedua belas zodiak lainnya, ophiuchus tetap diklaim sebagai salah satu rasi bintang (zodiak). Namun, zodiak ini tidak digunakan bahkan hingga saat ini. Oleh karena itu berita bahwa NASA menciptakan temuan baru berupa zodiak adalah hoaks dan telah diklarifikasi sendiri oleh pihak NASA bahwa temuan tersebut telah ada sejak ribuan tahun silam.

Baca juga artikel terkait ZODIAK atau tulisan lainnya dari Wulandari

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Wulandari
Penulis: Wulandari
Editor: Agung DH