tirto.id - Bumi merupakan satu di antara planet yang ada di susunan tata surya. Berdasarkan pada buku Geografi Paket C "Bumi Tempat Kita Hidup", para ahli astronomi dan geologi menyatakan bahwa bumi telah terbentuk sekitar 4.500 juta tahun yang lalu.
Terbentuknya bumi didasari atas penelaahan paleontologi dan stratigrafi. Saat awal terbentuk, bumi masih berupa bola pijar yang panas dengan suhu permukaan mencapai 4.000 derajat celcius. Sebab, perputaran serta adanya gas yang menyelubungi bumi, suhu panas tersebut menyebabkan terjadinya penguapan.
Secara berangsur-angsur, bagian permukaan bumi mulai mendingin. Proses pendinginan akhirnya membuat bagian luar bumi membeku dan membentuk lapisan kerak bumi atau litosfer. Namun bagian dalam bumi hingga saat ini masih dalam keadaan panas serta berpijar.
Selain membentuk kerak bumi, pendinginan massa bumi juga mengakibatkan penguapan yang sangat besar di angkas. Proses ini terjadi dalam waktu jutaan tahun hingga terjadi akumulasi uap serta gas dengan jumlah besar. Pada saat itulah mulai terbentuk atmosfer bumi.
Uap air yang terkumpul di atmosfer dalam waktu jutaan tahun akhirnya dijatuhkan sebagai hujan untuk pertama kalinya di bumi dengan intensitas yang tinggi dan waktu yang lama. Air hujan tersebut akhirnya mengisi cekungan di muka bumi dan membentuk perairan laut dan samudra.
Saat awal turun hujan yang lebat serta menutup seluruh permukaan bumi, bagian luar planet menjadi relatif dingin. Namun setelah penyerapan serta penguapan, suhu bumi meningkat hingga mencapai suhu bumi saat ini. Meningkatnya suhu bumi disebabkan oleh akresi, kompresi serta disintegrasi.
Proses pembentukan lapisan bumi setelah terjadi pendinginan terbagi menjadi tiga, antara lain:
- Tahap saat bumi merupakan planet homogeni atau belum terjadi diferensiasi dan zonafikasi
- Proses diferensiasi atau pemilahan, saat material yang berat tenggelam menuju pusat bumi, sedangkan material yang lebih ringan bergerak ke permukaan
- Proses zonafikasi, yaitu tahap ketika bumi terbagi menjadi beberapa zona atau lapisan.
Bentuk bumi yang tidak rata ini akhirnya menyebabkan adanya daerah yang tinggi dan rendah. Hingga akhirnya menyebabkan terakumulasinya air ke daerah yang rendah dan menyebabkan tempat yang tinggi menjadi daratan serta daerah yang rendah menjadi samudra.
Lapisan luar bumi terus bergerak yang menyebabkan daratan serta samudra juga ikut bergerak, yang akhirnya membentuk suatu relief keseimbangan.
Setidaknya terdapat lima teori yang menjelaskan bagaimana benua dapat terbentuk, antara lain:
- Teori Konstraksi
Hal ini menyebabkan adanya proses pengerutan pada permukaan bumi. Bagian yang menonjol menjadi daratan serta yang berbentuk lekukan terisi oleh air dan menjadi lautan.
- Teori Laurasio-Gondwana
Dua benua tersebut terpecah dan tertarik ke ekuator. Hingga akhirnya Gondwana terpecah menjadi Amerika Serikat, Afrika serta Autralia. Sedangkan Laurasia terpecah menjadi Asia, Eropa, dan Amerika Utara.
- Teori Pergeseran Benua
- Teori Pemekaran Samudra
- Di samudra Atlantik, Hindia serta Pasifik selatan, terdapat igir tengah samudra yang memanjang dan bersambung-sambung yang terbuat dari tumpukan lava
- Di sepanjang tepi benua terdapat palung laut yang memanjang sejajar jalur pegunungan di atas benua
- Jarak antara Eropa dan Amerika semakin bertambah.
- Teori Lempeng Tektonik
Penulis: Endah Murniaseh
Editor: Nur Hidayah Perwitasari