Menuju konten utama

3 Contoh Materi Kultum tentang Sabar yang Menyentuh Hati

Kultum Ramadhan singkat 7 menit bisa diisi materi berbeda setiap harinya. Anda bisa membaca contoh kultum ramadhan tentang sabar di bawah ini.

3 Contoh Materi Kultum tentang Sabar yang Menyentuh Hati
Ramadhan Kareem. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Kultum Ramadhan singkat 7 menit merupakan momen bagi umat muslim untuk merenung dan meresapi makna siam serta perilaku sehari-hari selama bulan puasa.

Materi kultum Ramadhan singkat 7 menit sangat beragam dan biasanya berbeda-beda setiap harinya. Ceramah singkat tersebut acapkali dibawakan menjelang berbuka dan tarawih.

Salah satu materi kultum Ramadhan yang bisa dijadikan referensi ialah tentang sabar. Kultum Ramadhan tentang sabar dapat berisi subtopik bervariasi.

Contoh kultum Ramadhan tentang sabar bisa membahas secara mendalam terkait cara bersabar. Materi kultum Ramadhan tentang sabar juga bisa dibahas bersama dengan topik memaafkan.

Contoh Kultum Ramadhan tentang Sabar

Berikut akan disajikan tiga contoh kultum Ramadhan tentang sabar. Simak selengkapnya di bawah ini.

1. Contoh kultum Ramadhan tentang sabar ke-1

Contoh kultum Ramadhan tentang sabar yang pertama di bawah ini akan membahas spesifik tentang makna sabar. Simak selengkapnya:

Bissmillahirahmaanirrohim.

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

الـحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَـمِيْنَ ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِيْنَ ، نَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا مُـحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْـمَعِيْنَ ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ ، أَمَّا بَعْدُ

Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin, wassholaatu wassalaamu ‘alaa asyroofil anbiyaa-i wal mursaliin, nabiyyinaa wahabiibinaa muhammadin, wa’ala alihi washahbihi aj’ma’iin, wa man tabi’ahum biihsanin ilaa yaumiddin, Amma ba’du.

Bapak Ibu Jamaah Sholat Tarawih yang kami muliakan...

Pertama-tama, mari kita panjatkan puja dan puji syukur kita kepada Allah Swt. karena pada hari ini kita bisa diberi kesempatan untuk selalu istikamah dalam berkumpul pada tempat yang penuh berkah.

Tidak lupa, selawat serta salam selalu kita sampaikan kepada Nabi Muhammad saw. yang telah menuntun umat manusia dari zaman yang penuh kejahiliyahan menuju zaman yang penuh dengan pencerahan, yakni Islam.

Dalam menjalani puasa di bulan Ramadhan, umat manusia terus dilatih untuk menahan dari segala ujian, baik yang berupa larangan maupun perkara yang dapat membatalkan.

Puasa dengan menahan lapar juga termasuk melatih kesabaran agar tetap patuh kepada perintah Allah Swt. hingga datangnya waktu mengakhiri semua ujian tersebut, yakni ketika berbuka puasa.

Tidak hanya secara fisik, umat manusia juga dilatih dengan bersabar dalam menghadapi segala ujian dan tantangan selama bulan yang penuh dengan berkah ini.

Dalam kondisi terik matahari yang panas di siang hari, ujian tidak hanya datang dari tubuh dengan rasa lapar dan dahaga. Sering kali ujian itu datang dari situasi kehidupan yang kita jalani selama seharian penuh.

Jamaah sekalian yang dirahmati Allah Swt,

Sabar berasal dari kata ash-shabru yang bermakna tahan. Oleh karenanya, hendaklah senantiasa untuk tetap tahan dan kuat terhadap kondisi yang sedang dijalani saat ini.

Rasulullah ketika di Makkah pada awal masa Islam termasuk kaum minoritas di tengah dominasi kaum Quraisy. Beserta para pengikutnya, Nabi Muhammad saw. tetap sabar dalam menghadapi segala tindakan yang dilakukan kaum Quraisy kala itu.

Ketika hijrah ke Madinah, hal yang sama juga terjadi. Rasulullah dan para sahabat tetap sabar dan kuat dalam menghadapi segala ancaman maupun tantangan di medan dakwah yang baru.

Dalam surah Al-Baqarah ayat 249, Allah Swt. berfirman:

قَالَ الَّذِيْنَ يَظُنُّوْنَ اَنَّهُمْ مُّلٰقُوا اللّٰهِ ۙ كَمْ مِّنْ فِئَةٍ قَلِيْلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيْرَةً ۢبِاِذْنِ اللّٰهِ ۗ وَاللّٰهُ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ......

Latin: qālallażīna yaẓunnụna annahum mulāqullāhi kam min fi`ating qalīlatin galabat fi`atang kaṡīratam bi`iżnillāh, wallāhu ma'aṣ-ṣābirī

Artinya: "....Orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Allah berfirman: "Betapa banyak kelompok kecil bisa mengalahkan kelompok besar dengan izin Allah" Dan Allah bersama orang-orang yang sabar,".

Selain itu, surah Ali Imran ayat 146 juga selalu mengajarkan kita untuk selalu bersabar terhadap kondisi apapun yang terjadi di kehidupan ini.

وَكَأَيِّن مِّن نَّبِىٍّ قَٰتَلَ مَعَهُۥ رِبِّيُّونَ كَثِيرٌ فَمَا وَهَنُوا۟ لِمَآ أَصَابَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَمَا ضَعُفُوا۟ وَمَا ٱسْتَكَانُوا۟ ۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلصَّٰبِرِينَ

Latin: Wa ka`ayyim min nabiyying qātala ma'ahụ ribbiyyụna kaṡīr, fa mā wahanụ limā aṣābahum fī sabīlillāhi wa mā ḍa'ufụ wa mastakānụ, wallāhu yuḥibbuṣ-ṣābirīn

Artinya: "Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut-Nya yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak [pula] menyerah [kepada musuh]. Allah menyukai orang-orang yang sabar."

Nabi Muhammad saw. juga pernah bersabda dalam salah satu hadisnya: "Puasa adalah separuh kesabaran," (HR At-Tirmidzi dan Ahmad).

Jamaah sekalian yang kami hormati....

Demikianlah kultum singkat hari ini. Apabila ada salah ucap maupun hal-hal yang tidak berkenan, kami mohon maaf sebesar-besarnya.

Undzur ma qola, wa la tandzur man qola

(lihatlah apa yang disampaikan, jangan lihat siapa yang menyampaikan).

Akhirul Kalam, Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

2. Contoh kultum Ramadhan tentang sabar ke-2

Materi kultum Ramadhan tentang sabar kedua berikut akan membahas spesifik tentang jenis sabar. Simak selengkapnya:

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Jemaah kultum Ramadhan yang saya hormati dan semoga selalu dirahmati Allah Swt. Selawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada nabi dan junjungan kita, Nabi Muhammad saw. Semoga kita semua dipertemukan dengan beliau di surga-Nya. Amin.

Di kesempatan kultum ramadhan singkat 7 menit ini, kita akan membahas tentang konsep dasar dan fundamental dalam Islam, yakni sabar. Sabar bukan sekadar menahan diri dari sesuatu. Sabar punya dimensi sangat luas dalam agama kita. Ada tiga macam sabar yang perlu kita pelajari dan amalkan dalam keseharian, yaitu sabar dalam ketaatan kepada Allah, sabar menjauhi maksiat, dan sabar menghadapi takdir Allah yang menyakitkan.

Sabar dalam ketaatan kepada Allah yakni sikap teguh hati untuk tetap berada di jalan takwa meskipun diadang pelbagai ujian dan godaan. Artinya, kita mesti istikamah dalam menjalankan kewajiban-kewajiban agama, seperti salat, puasa, dan ibadah-ibadah lainnya. Sebagai manusia, kita tentu sering dihadapkan pada kondisi lelah, malas, dan cobaan yang berat lainnya, tetapi kita harus sabar dan tetap menjalankan perintah-Nya.

Allah berfirman dalam Ali Imran ayat ke-200.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.”

Kedua, sabar dalam menjauhi maksiat adalah perilaku menahan diri dari segala hal yang dilarang oleh Allah Swt. Kita harus menjaga sabar tersebut meskipun sering kali godaan dan dorongan melanggar aturan-Nya begitu kuat. Ini mencakup pengendalian diri dalam menghadapi hawa nafsu dan godaan setan yang terkutuk. Sabar menjauhkan diri dari maksiat membutuhkan keteguhan, kekuatan hati, juga kesadaran tentang konsekuensi buruk dari perbuatan dosa. Kita perlu memahami bahwa kesabaran menjauhi hal-hal berbau maksiat merupakan bentuk cinta dan takwa kita kepada Allah Swt.

Terakhir, sabar menghadapi takdir dari Allah Swt. meskipun teramat menyakitkan. Tentu kita tahu bahwa tidak semua yang dihadapi dalam hidup ini sesuai dengan keinginan dan harapan. Ada saat-saat ketika kita diuji dengan cobaan yang menyakitkan, seperti kehilangan orang yang kita cintai, kesulitan uang, atau terserang penyakit. Kita mesti bersikap lapang dada dan tetap berserah diri kepada-Nya meskipun hati terasa hancur. Ini adalah ujian atas iman kita kepada-Nya.

Hadis yang diriwayatkan Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu menjelaskan.

مَرَّ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – بِامْرَأَةٍ تَبْكِى عِنْدَ قَبْرٍ فَقَالَ « اتَّقِى اللَّهَ وَاصْبِرِى » . قَالَتْ إِلَيْكَ عَنِّى ، فَإِنَّكَ لَمْ تُصَبْ بِمُصِيبَتِى ، وَلَمْ تَعْرِفْهُ . فَقِيلَ لَهَا إِنَّهُ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – . فَأَتَتْ بَابَ النَّبِىِّ – صلى الله عليه وسلم – فَلَمْ تَجِدْ عِنْدَهُ بَوَّابِينَ فَقَالَتْ لَمْ أَعْرِفْكَ . فَقَالَ « إِنَّمَا الصَّبْرُ عِنْدَ الصَّدْمَةِ الأُولَى»

“Nabi shallallahu alaihi wa sallam pernah melewati seorang wanita yang sedang menangis di sisi kuburan. Lalu beliau shallallahu alaihi wa sallam bersabda, 'Bertakwalah kepada Allah dan bersabarlah.' Kemudian wanita itu berkata, 'Menjauhlah dariku. Sesungguhnya engkau belum pernah merasakan musibahku dan belum mengetahuinya.' Kemudian ada yang mengatakan pada wanita itu bahwa orang yang berkata tadi adalah Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Kemudian wanita tersebut mendatangi pintu (rumah) Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Kemudian dia tidak mendapati seorang yang menghalangi dia masuk pada rumah Nabi shallallahu alaihi wa sallam. Kemudian wanita ini berkata, 'Maaf, sebelumnya aku belum mengenalmu.' Lalu Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, 'Sesungguhnya namanya sabar adalah ketika di awal musibah.'” (HR. Bukhari, no. 1283)

Saudara seiman, hadirin yang datang ke majlis kultum Ramadhan tentang sabar, sikap sabar dalam tiga dimensi tersebut merupakan bagian integral dari kehidupan muslim. Dengan mempraktikkan sabar dalam ketaatan kepada Allah, menjauhi maksiat, dan lapang dada menyikapi takdir Allah yang menyakitkan, kita insyaallah akan mendapatkan keberkahan dan pahala yang besar.

Marilah kita bersama-sama memperkuat sikap sabar dalam diri kita, karena sesungguhnya Allah berada bersama orang-orang yang sabar. Semoga kita semua dapat menjadi hamba yang sabar dan istikamah dalam menjalani kehidupan ini. Amin.

Akhir kata, saya mohon maaf jika ada kata-kata yang tidak seharusnya. Sebagai manusia, saya juga tempatnya salah dan dosa. Semoga Allah Swt. memberkahi dan melindungi kita semua. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

3. Contoh kultum Ramadhan tentang sabar ke-3

Kultum ramadhan tentang sabar yang ketiga di bawah ini akan membahas cara bersabar dan memaafkan orang yang menyakiti kita. Berikut selengkapnya:

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Hadirin sekalian, yang semoga senantiasa dimuliakan oleh Allah Swt, topik ceramah kita pada kesempatan yang berbahagia ini adalah kultum Ramadhan tentang sabar.

Sabar adalah nilai mulia dalam Islam. Sabar amat luas. Sabar dari godaan dalam bentuk ajakan maksiat dari lingkungan sekitar juga sabar dari cemooh orang lain.

Sebab, hadirin yang dimuliakan Allah Swt., memaafkan merupakan tindakan luhur. Sabar dan mau memaafkan hanya mendatangkan kedamaian bagi diri sendiri, melainkan juga sunah yang dianjurkan Nabi Muhammad saw.

Allah Swt. berfirman dalam Al-Quran:

وَلَا يَأْتَلِ أُو۟لُوا۟ ٱلْفَضْلِ مِنكُمْ وَٱلسَّعَةِ أَن يُؤْتُوٓا۟ أُو۟لِى ٱلْقُرْبَىٰ وَٱلْمَسَٰكِينَ وَٱلْمُهَٰجِرِينَ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ ۖ وَلْيَعْفُوا۟ وَلْيَصْفَحُوٓا۟ ۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَن يَغْفِرَ ٱللَّهُ لَكُمْ ۗ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Wa lā ya`tali ulul-faḍli mingkum was-sa'ati ay yu`tū ulil-qurbā wal-masākīna wal-muhājirīna fī sabīlillāhi walya'fụ walyaṣfaḥụ, alā tuḥibbụna ay yagfirallāhu lakum, wallāhu gafụrur raḥīm

Artinya: "Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka [tidak] akan memberi [bantuan] kepada kaum kerabat[nya], orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Memaafkan bukanlah tanda kelemahan, tetapi justru tanda kebesaran hati dan kekuatan iman. Tentu tidak mudah memaafkan. Namun, memang itu yang diajarkan oleh Allah Swt. dan para rasul.

Lalu, bagaimana cara bersabar saat disakiti oleh orang lain?

Dalam kitab Qaa’idah fii Ash-Shabr, Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah menjelaskan beberapa kiat sabar.

Pertama, meyakini bahwa semua telah ditakdirkan Allah Swt. Kedua, yakinlah bahwa musibah dan ujian berupa gangguan dari orang lain merupakan akibat dari dosa kita.

Dalam surat Asy-Syuura ayat 30, Allah berfirman yang artinya:

“Dan apa saja musibah yang menimpa kamu, maka itu adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar [dari kesalahan-kesalahanmu].” (QS. Asy-Syuura: 30)

Ketiga, kita harus yakin bahwa pahala terbaik adalah memaafkan. Keempat, memaafkan dan berbuat baik kepada orang yang menyakiti kita.

Kelima, kita harus meyakini bahwa sikap memaafkan orang lain menjadikan kita semakin mulia dari segi keimanan.

Rasulullah bersabda dalam sebuah hadis, “Memaafkan menjadikan hamba itu makin mulia di sisi Allah.” (HR. Muslim, no. 2588).

Keenam, Allah akan memberikan ampunan kepada orang yang memberi maaf. Ketujuh, pertimbangkanlah bahwa waktu dan tenaga kita akan semakin terkuras hanya untuk membalas dendam.

Saudara muslim setanah air, kita harus ingat bahwa Rasulullah, manusia paling mulia di sisi Allah Swt., tidak pernah membalas demi membela diri. Kemudian, yakinlah bahwa Allah mencintai kita, orang-orang yang sabar dan memaafkan.

Terakhir, kita harus yakin bahwa sikap sabar dan mau memaafkan akan membawa berkah kebaikan dan kemuliaan dari Allah Swt. Ada banyak manfaat dan berkah dari sabar.

Allah Swt. berfirman, yang artinya:

“Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.” (QS. Fussilat: 34-35)

Hadirin yang saya hormati,

Memaafkan bukanlah hal yang mudah, terutama ketika kita benar-benar merasa terluka atau disakiti oleh orang lain. Namun, dengan mengikuti ajaran Islam dan meneladani Nabi Muhammad saw., kita akan mampu melewati kesulitan tersebut.

Marilah kita bersama-sama mengembangkan sikap memaafkan dalam diri kita. Dengan memaafkan, kita tidak hanya mendapatkan kedamaian dalam hati, tetapi juga mendapatkan pahala dan rahmat Allah Swt.

Akhir kata, mari kita jadikan memaafkan sebagai bagian dari ibadah kita dan terus berupaya untuk menjadi hamba yang penuh kasih dan pengampunan. Semoga Allah Swt. senantiasa memberi berkah dan melindungi kita semua. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2024 atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Fadli Nasrudin