Menuju konten utama
Naskah Khotbah Jumat

Khutbah Jumat: Meneladani Sikap Kepahlawanan Rasulullah SAW

Khutbah Jumat singkat terbaru pekan ini bertema tentang nilai-nilai kepahlawanan Nabi Muhammad SAW bagi umat Islam.

Khutbah Jumat: Meneladani Sikap Kepahlawanan Rasulullah SAW
Ilustasi Muhammad. foto/IStockphoto

tirto.id - Khutbah Jumat singkat bertemakan tentang meneladani sikap kepahlawanan Rasulullah SAW.

Bismillaahirrahmaanirrahiim,

Assalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh..

الحَمْدُ للهِ الَّذِيْ خَلَقَ الزّمَانَ وَفَضَّلَ بَعْضَهُ عَلَى بَعْضٍ فَخَصَّ بَعْضُ الشُّهُوْرِ وَالأَيَّامِ وَالَليَالِي بِمَزَايَا وَفَضَائِلَ يُعَظَّمُ فِيْهَا الأَجْرُ والحَسَنَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِي بِقَوْلِهِ وَفِعْلِهِ إِلَى الرَّشَادِ. اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ علَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمّدٍ وَعَلَى آلِه وأصْحَابِهِ هُدَاةِ الأَنَامِ في أَنْحَاءِ البِلاَدِ. أمَّا بعْدُ

Alhamdulilah pada kesempatan Jumat 11 November 2022 yang berbahagia ini, kita kembali dipertemukan insya Allah dalam keadaan sehat walafiat baik jasmani maupun rohani, sehingga bisa berkumpu dalam majelis khotbah dan salat Jumat.

Tema khotbah Jumat kali ini, masih mengambil tema seputar kepahlawanan, karena kita baru saja memperingati Hari Pahlawan setiap tanggal 10 November.

Contoh Khutbah Jumat Singkat Terbaru

Hadirin jamaah Jumat rahimakumullah,

Berbicara mengenai pahlawan, jika kita melihat artinya adalah mereka yang telah berkontribusi dan berjasa besar bagi banyak orang dalam memperjuangkan negara dan bangsa ini dengan segenap jiwa raganya dari tangan-tangan penjajah.

Sementara secara Islam, pahlawan merupakan orang yang berani memperjuangkan Islam sampai ia menang atau mati.

Kontribusi para pahlawan bangsa dan perjuangan yang telah mereka lakukan, jangan sampai kita lupakan, salah satu caranya dengan mengingat sejarah Hari Pahlawan ini.

Tujuan mengingat sejarah hari kepahlawanan ini untuk menunjukkan bahwa peristiwa tersebut dapat dianggap sebagai momen penting yang bisa membangkitkan kembali semangat keIslaman kita dan juga semangat kebangsaan agar terus bergelora dalam setiap jiwa raga dan sanubari kita yang juga merupakan anak bangsa.

Wujud kecintaan kita terhadap seseorang atau peristiwa itu juga bisa ditunjukkan dengan sikap kita yang selalu mengingat atau menyebut namanya.

Kemudian kecintaan kita terhadap Tanah Air ini selayaknya kita implementasikan dalam karya nyata dengan mengisi kemerdekaan yang telah diperjuangkan para pahlawan bangsa melalui pengorbanan harta, jiwa, dan raga.

Kita sebagai umat Islam, tentulah mengetahui siapa pahlawan sejati bagi umat muslim di seluruh penjuru dunia ini, dialah manusia paling mulia yang diciptakan Allah SWT, baginda Rasulullah Muhammad salallaahu 'alaihi wasallam.

Karenanya kecintaan kita kepada Rasulullah Muhammad SAW perlu kita buktikan dalam kehidupan melalui bacaan shalawat dan salam kita, baik ketika shalat maupun di luar shalat.

Sebagai umat Islam, perasaan malu seharusnya muncul dengan sendirinya bila kita yang mengaku sebagai pengikut Rasulullah namun namanya jarang kita sebut karena kecintaan kita kepadanya belum berada di puncak kecintaan.

Hadirin kaum muslimin jamaah Jumat yang dirahmati Allah,

Perjuangan dan nilai kepahlawanan yang ditunjukkan Rasulullah SAW kepada umatnya ini bahkan dibawa terus hingga menjelang ajal beliau.

Rasulullah masih saja mengingat kita sebagai umatnya, yang hingga akhir hayatnya kalimat yang meluncur dari bibirnya "Ummati, ummati, ummati"

Rasulullah merupakan sosok mulia, keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran; pejuang yang gagah berani, termasuk pengorbanan beliau dalam mengemban risalah Islam.

Semua sudah beliau rasakan, dari teraniaya sampau terusir di Makkah, hingga bisa menaklukkan jazirah Arab.

Ada begitu banyak ayat di Al-Qur'an yang menunjukkan keteladanan Nabi Muhammad, sikap pemberani, pengorbanan dan semua sifat-sifat mulianya.

Salah satu ayat di Al-Qur'an menyebutkan tentang sikap mulianya terdapat dalam surah Al-Qalam ayat 4.

Allah SWT berfirman:

وَاِنَّكَ لَعَلٰى خُلُقٍ عَظِيۡمٍ

Wa innaka la'alaa khuluqin 'aziim

Artinya: "Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur. (QS. Al-Qalam: 4).

Ayat ini menjelaskan bahwa Nabi Muhammad adalah orang yang benar-benar berbudi pekerti yang luhur. Budi pekerti luhur ini ada dan terbentuk karena didikan akhlak Al-Qur’an yang sumbernya berasal dari Allah SWT.

Ayat ini juga memperkuat alasan yang dikemukakan ayat di atas dengan menyatakan bahwa pahala yang tidak terputus itu diperoleh Rasulullah saw sebagai buah dari akhlak beliau yang mulia.

Pernyataan bahwa Nabi Muhammad mempunyai akhlak yang agung merupakan pujian Allah kepada beliau, yang jarang diberikan-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang lain.

Hadirin kaum muslimin jamaah Jumat rahimakumullah,

Secara tidak langsung, ayat ini juga menyatakan bahwa tuduhan-tuduhan orang musyrik bahwa Nabi Muhammad adalah orang gila merupakan tuduhan yang tidak beralasan sedikit pun, karena semakin baik budi pekerti seseorang semakin jauh ia dari penyakit gila.

Sebaliknya semakin buruk budi pekerti seseorang, semakin dekat ia kepada penyakit gila. Nabi Muhammad SAW adalah seorang yang berakhlak agung, sehingga jauh dari perbuatan gila.

Ayat ini menggambarkan tugas Rasulullah SAW sebagai seorang yang berakhlak mulia. Beliau diberi tugas menyampaikan agama Allah kepada manusia agar dengan menganut agama itu mereka mempunyai akhlak yang mulia pula.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

"Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak mulia (dari manusia)." (HR. Ahmad dari Abu Hurairah)

Kemudian dari riwayat Umar bin Al Khaththab, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda:

"Maukah kalian aku beritahu pemimpin kalian yang terbaik dan pemimpin kalian yang terburuk?

Pemimpin yang terbaik adalah mereka yang kalian cintai, dan mereka mencintai kalian, kalian mendoakan kebaikan kepada mereka, dan mereka pun mendoakan kebaikan kepada kalian,

Sedangkan pemimpin kalian yang terburuk adalah mereka yang kalian benci, dan mereka pun membenci kalian, kalian melaknat mereka, dan mereka pun melaknat kalian." (HR. Tirmidzi No. 2190)

Hadirin yang dirahmati Allah, demikianlah Rasulullah yang memiliki sifat agung, pemimpin dan pahlawan bagi umat Islam yang selalu mendoakan pengikutnya, mencintai umatnya, dan dicintai pula oleh umatnya.

Semoga apa yang disampaikan kali ini dapat diambil hikmahnya dan kita semua termasuk orang-orang yang selalu mencintai Rasulullah dengan terus mengucapkan salawat hingga ajal menjemput..Wallahu'alam.

Wabillaahi taufik walhidayah, wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabaraatuh.

Baca juga artikel terkait KHUTBAH JUMAT SINGKAT atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Pendidikan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Addi M Idhom