tirto.id - Israel melancarkan serangan ke wilayah Latakia, Suriah, pada Kamis (3/10/2024). Serangan itu meledakkan area Pangkalan Udara Khmeimim yang dioperasikan oleh Rusia di Suriah.
Berdasarkan laporan kantor berita Suriah, Levant 24, serangan Israel menghantam gudang Pangkalan Udara Khmeimim. Selain itu, bandara sipil Latakia yang berada di dekat lokasi serangan juga rusak parah.
Serangan Israel ke Suriah diduga menargetkan perwira tinggi Iran serta pesawat bantuan kemanusiaan Iran untuk Lebanon dan Suriah. Menurut laporan The War Zone (TWZ), terdapat seorang komandan terkemuka dari Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), yang gugur di serangan Israel di pangkalan udara Rusia kemarin.
Kebenaran informasi soal komandan Iran yang tewas masih belum bisa dikonfirmasi. Kendati demikian, kejadian serangan Israel ke pangkalan udara Rusia meningkatkan kekhawatiran publik terkait risiko perluasan skala perang.
Peristiwa serangan Pangkalan Udara Khmeimim digunakan Ukraina, yang sedang berperang dengan Rusia, sebagai bahan propaganda. Melalui sebuah unggahan di X, Pusat Komunikasi Strategis dan Keamanan Informasi Ukraina, mengatakan bahwa serangan ini membuktikan bahwa ancaman garis merah Rusia "hanyalah dongeng."
"Sebuah serangan yang terdiri dari 30 rudal yang tidak dapat dihentikan oleh pertahanan udara Rusia," tulis akun X @StratcomCentre, Kamis (3/10/2024).
Hal serupa juga disampaikan oleh media Inggris, Express, yang menyebut bahwa tindakan Israel adalah sebuah "penghinaan bagi Putin."
Kronologi Israel Bom Pangkalan Udara Rusia di Suriah
Kronologi Israel bom pangkalan udara Rusia di Suriah terjadi pada Kamis (3/10/2024), dini hari. Masih menurut Levant 24, pengeboman Israel berlangsung mulai pukul 03.55 hingga 04.41 waktu setempat.
Serangan dikirimkan lewat laut. Kapal angkatan laut Israel meluncurkan sekitar 30 rudal ke area bandara Latakia dan Pangkalan Udara Khmeimim. Serangan itu menyebabkan kebakaran besar di area pangkalan udara Latakia.
Belakangan, dikonfirmasi bahwa gudang penyimpanan Pangkalan Udara Khmeimim milik Rusia dan bandara sipil Lantakia hancur. Beberapa bangunan di sekitar wilayah serangan juga rusak parah.
Namun, menara navigasi dan landasan pacu pangkalan udara tidak terdampak serangan. Israel tak hanya menargetkan gudang Rusia, tetapi beberapa titik militer di Provinsi Latakia.
Serangan Israel dijatuhkan setelah pesawat bantuan Iran mendarat di area bandara. Melansir Bulgarian Military, pesawat bantuan Iran telah mendarat di pangkalan udara tersebut selama dua hari terakhir.
Selain itu, satu jam sebelum serangan, pesawat Iran Qassem Fars Airlines mendarat di Latakia. Pesawat tersebut membawa bantuan kemanusiaan untuk warga Lebanon dan Suriah. Israel mengklaim bahwa Iran turut menyerahkan senjata untuk tentara Hizbullah melalui pengiriman itu.
Serangan di gudang Pangkalan Udara Khmeimim mendapat respons pasif dari militer Rusia. Usai serangan tersebut, pesawat Rusia tampak berpatroli di langit Lantakia.
Mengenal Pangkalan Udara Rusia di Suriah
Pangkalan Udara Khmeimim adalah pangkalan udara milik Rusia yang didirikan di Latakia, Suriah, pada 2015. Menurut TWZ, pangkalan udara itu didirikan sebagai pusat utama intervensi militer Kremlin di Suriah.
Pendirian pangkalan udara tersebut memakan waktu selama dua tahun. Pada 2017, Rusia menandatangani kontrak sewa jangka panjang dengan Pemerintah Suriah untuk operasional pangkalan udara tersebut.
Rusia juga menandatangani beberapa kesepakatan besar terkait akses ke pelabuhan Tartus dan fasilitas-fasilitas militer lainnya. Kontrak militer Rusia dan Suriah tersebut berlaku efektif selama 49 tahun.
Pendirian Pangkalan Udara Khmeimim sekaligus merupakan upaya politik Rusia untuk mencegah runtuhnya rezim Bashar Al Assad. Pangkalan udara ini juga menjadi hadiah simbolis untuk Moskow usai membebaskan Assad.
Saat ini, pangkalan udara tersebut menjadi satu-satunya lapangan udara milik Rusia yang berfungsi di Mediterania.
Editor: Iswara N Raditya