tirto.id - Iran menyerang Israel dengan mengirimkan rudal balistik pada Selasa (1/10/2024) malam hari, sebagai tanggapan atas kematian pemimpin Hizbullah di selatan Beirut, Lebanon. Ada beberapa dampak bagi kedua belah pihak akibat penyerangan ini.
Serangan Iran ke Israel Selasa kemarin diiringi dengan turunnya warga Iran ke jalan. Mereka berkumpul di titik-titik tertentu untuk merayakan penyerangan terkait, di tengah situasi peluncuran rudal yang masih berterbangan.
Secara langsung acara demonstrasi untuk mendukung serangan disiarkan melalui stasiun televisi pemerintah Iran. Bukan hanya berkumpul, mereka juga menyanyikan lagu riang dan memuji tentara Iran maupun Hizbullah.
“Saksikan momen-momen yang berdampak, di mana Picasso akan datang untuk mencatat momen-momen ini! Di mana lagi Anda mencari subjek Hollywood, tontonlah ini dan nikmatilah,” ujar pembawa acara bernama Amirhossein Tahmasebi, di Channel 3, seperti dilansir Al Jazeera.
Kendati penyerangan disambut meriah, tetap terdapat kekhawatiran yang timbul di benak masyarakat Iran. Polemik serangan pun jadi banyak menimbulkan sudut pandang baru, mulai dari penanggapan positif maupun negatif.
Di sisi lain, Israel mengalami beberapa dampak akibat peluncuran rudal balistik pihak Iran. Apa saja dampak akibat serangan Iran ke Israel?
Dampak Serangan Iran ke Israel
Serangan Iran terhadap Israel pada Selasa, 1 Oktober 2024, disetujui oleh berbagai pihak berwenang negara yaitu tentara dan Kementerian Pertahanan Iran.
Bahkan, terdapat suatu rekaman video yang menunjukkan Mohammad Bagheri, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, tersenyum melihat rudal jatuh. Begitu pula reaksi yang diperlihatkan Hossein Salami, Panglima IRGC.
Meskipun keberhasilan serangan ini terkesan positif bagi kubu Iran, ada dampak-dampak tertentu yang menyebabkan kerusakan. Bukan hanya itu, pandangan tentang kekhawatiran perang berikutnya juga ikut muncul.
1. Munculnya kekhawatiran dan perspektif positif penduduk Iran
Netanyahu, Perdana Menteri Israel, sempat mengunggah video yang ditujukan untuk masyarakat Iran. Adapun dalam keterangan yang disampaikan pada Senin (30/9/2024) tersebut, mendeskripsikan bahwa Israel bisa menjangkau semua wilayah Timur Tengah.Kemudian Juru Bicara Militer Israel, menggunakan bahasa Farsi menyebutkan bahwa akan ada upaya pembalasan. Namun serangan ini baru dilancarkan sesuai waktu, cara, maupun tempat yang mereka pilih.
Setelah serangan terhadap Israel, seorang perempuan berusia 55 tahun yang tidak ingin disebutkan namanya berbicara mengenai kekhawatirannya.
"Saya sangat takut tadi malam, kami mempertimbangkan untuk berkemas dan meninggalkan kota bersama keluarga kami," ujar perempuan tersebut, disampaikan kepada wartawan Al Jazeera, Rabu (2/10/2024).
Berbanding terbalik, seorang pria bernama Ali (31) asal Teheran mengungkapkan perasaannya yang tidak panik.
“Tetapi ada risiko nyata terjadinya perang dan bom yang menimpa kepala kita, saya harap kita tidak sampai pada titik itu. Berapa banyak orang di seluruh dunia yang harus khawatir tentang hal seperti itu?” ujar Ali, dikutip dari sumber serupa.
Selain itu, muncul pula respons positif dari berbagai bagian masyarakat Iran terkait penyerangan dan potensi penyerangan balasan. Khususnya di media sosial, lebih banyak yang tertawa dan menunjukkan lelucon untuk meringankan beban.
2. Kerusakan yang diterima Israel tidak begitu besar
Penyerangan menggunakan 180 rudal oleh pihak Iran kepada Israel Selasa kemarin hanya mengindikasikan kerusakan kecil. Khususnya untuk puluhan rumah dan fasilitas sipil di daerah padat penduduk Israel.Contoh kerusakannya dapat dipantau dari rudal yang jatuh di depan Markas Besar Dinas Intelijen Luar Negeri Israel dan dekat sebuah sekolah di tengah kota. Situasi itu menimbulkan rusaknya bangunan dan kawah ledakan.
Terdapat pula ratusan rumah yang mengalami kerusakan di daerah Hod Hasharon, berlokasi di utara Tel Aviv. Beberapa dampak tersebut dibuktikan melalui pecahnya pintu, jendela, hingga mobil yang hancur.
“Ini adalah dampak yang sangat kuat dengan risiko besar yang merenggut nyawa manusia,” ungkap pemerintah kota setempat, dikutip dari The Wall Street Journal.
Adapun pangkalan angkatan udara Israel berjuluk Nevatim di Gurun Negev menjadi salah satu lokasi yang mengalami kerusakan. Namun demikian, pihak setempat tak bisa memberikan informasi karena sifatnya rahasia.
Update Situasi Terkini
Situasi terkini, khususnya selama dua pekan terakhir sejak Israel menyerang Iran, ada sebanyak 1.600 orang tewas di Lebanon. Sementara itu, terdapat jutaan lebih orang yang terpaksa meninggalkan kediaman mereka.
Menurut Otoritas Kesehatan Israel, korban dari serangan hanya mengalami luka dan tidak ada korban jiwa. Namun terdapat seorang warga Palestina dari Kota Jericho di Tepi Barat yang tewas akibat terkena pecahan peluru.
Adapun dari sisi Iran, pihaknya juga turut memeringati kubu Zionis seandainya terdapat serangan balasan. Jika ada upaya lempar balik serangan dari pihak Israel, mereka akan membalasnya lebih besar lagi.
"Tindakan yang lebih menghancurkan dan merusak,” tulis keterangan di Al Jazeera.
Iran juga memeringati pihak AS dan sekutu Israel lainnya untuk tidak melakukan respon gegabah. Ancaman untuk penyerangan rudal ke pangkalan AS dan pihak terkait dikumandangkan, khususnya dengan jumlah rudal yang lebih banyak.
Dinukil dari The White House, Joe Biden, Presiden AS, mengatakan ketidakikutsertaannya dalam dukungan serangan Israel berikutnya. Namun tetap akan memberikan sanksi baru, sesuai hasil perundingannya dengan Kelompok 7 Negara.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Dipna Videlia Putsanra