tirto.id - Kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha menjadi salah satu cerita paling populer dalam Islam. Tak sekedar karangan belaka, kisah Zulaikha dan Nabi Yusuf bahkan termuat dalam Surah Yusuf.
Lantas, bagaimana kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha dalam Al-Qur'an? Adakah kisah nabi yusuf difitnah Zulaikha? Siapa yang menyelamatkan Nabi Yusuf dari sumur?
Nabi Yusuf As termasuk nabi yang kisahnya lengkap diceritakan dalam Al-Qur'an. Nabi yang terkenal atas kesalihan dan ketampanannya ini merupakan keturunan dari Nabi Yakub bin Ishak bin Ibrahim.
Kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha
Diceritakan 11 saudara meminta kepada sang ayah, Nabi Yakub untuk mengajak anak bungsu, Yusuf pergi. Namun, para saudara justru mencelakai Yusuf dengan memasukkan ke dalam sumur. Hal ini mereka lakukan supaya kasih sayang Nabi Yakub tidak terpusat kepada Nabi Yusuf.
"Maka, ketika mereka membawanya serta sepakat memasukkannya ke dasar sumur, [mereka pun melaksanakan kesepakatan itu]. Kami wahyukan kepadanya, 'Engkau kelak pasti akan menceritakan perbuatan mereka ini kepada mereka, sedangkan mereka tidak menyadari,'" (QS. Yusuf [12]: 15).
Yusuf yang terjebak dalam sumur, kemudian ditemukan oleh sekelompok rombongan kafilah yang hendak pergi ke Mesir. Yusuf diselamatkan dengan cara diangkat melalui timba yang dimasukkan ke sumur.
"Datanglah sekelompok musafir. Mereka menyuruh seorang pengambil air, lalu dia menurunkan timbanya. Dia berkata, 'Oh, senangnya! Ini ada seorang anak muda.' Kemudian mereka menyembunyikannya sebagai barang dagangan. Allah Maha Mengetahui apa yang mereka kerjakan," (QS. Yusuf [12]: 19).
Setelah Nabi Yusuf diangkat, kemudian mereka menyembunyikannya dengan maksud akan menjadikannya sebagai barang dagangan.
"Mereka menjualnya [Yusuf] dengan harga murah, [yaitu] beberapa dirham saja sebab mereka tidak tertarik kepadanya," (QS. Yusuf [12]: 20).
Seperti dikutip laman Muhammadiyah, gerombolan musafir tersebut kemudian membawa Yusuf ke Mesir dan menjualnya sebagai budak dengan harga murah. Nabi Yusuf dibeli salah seorang al-Aziz, bangsawan Mesir.
"Orang Mesir yang membelinya berkata kepada istrinya, 'Berikanlah kepadanya tempat [dan layanan] yang baik. Mudah-mudahan dia bermanfaat bagi kita atau kita pungut dia sebagai anak.' Demikianlah, [kelak setelah dewasa,] Kami memberikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di negeri [Mesir] dan agar Kami mengajarkan kepadanya takwil mimpi. Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti," (QS. Yusuf [12]: 21).
Setelah Nabi Yusuf tumbuh dan berkembang, aura ketampanannya semakin memancar. Hal ini membuat istri majikan Yusuf yang bernama Zulaikha tak tahan untuk menggodanya.
"Ketika dia telah cukup dewasa, Kami berikan kepadanya kearifan dan ilmu. Demikianlah, Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik," (QS. Yusuf [12]: 22).
Zulaikha adalah seorang perempuan cantik, sangat dimuliakan oleh seluruh penghuni istana, dia juga berbudi tinggi, berakhlak mulia, bersih dari sifat-sifat congkak dan sombong, menjauhi segala hal yang akan menjatuhkan derajatnya.
Tetapi setelah Yusuf tinggal di istana sebagai salah seorang keluarganya, istri al-Aziz mulai tertarik kepadanya karena akhlak dan ketampanannya. Zulaikha menggoda dengan cara masuk ke kamar Nabi Yusuf, dan menutup pintu kamarnya.
"Perempuan, yang dia [Yusuf] tinggal di rumahnya, menggodanya. Dia menutup rapat semua pintu, lalu berkata, 'Marilah mendekat kepadaku.' Yusuf berkata, 'Aku berlindung kepada Allah. Sesungguhnya dia [suamimu] adalah tuanku. Dia telah memperlakukanku dengan baik. Sesungguhnya orang-orang zalim tidak akan beruntung,'"(QS. Yusuf [12]: 23).
Yusuf sebagai seorang yang jujur dan berakhlak mulia sangat terkejut mendengar rayuan dan ajakan itu, apalagi yang mengajaknya itu adalah istri majikannya sendiri yang telah memberinya tempat berteduh dan memperlakukannya seperti anaknya sendiri.
Selain itu, bila ia mematuhi ajakannya, berarti ia telah melakukan maksiat yang sangat dimurkai Allah.
Karena Nabi Yusuf menolak dan memilih pergi, Zulaikha pun menggoda dengan menarik bajunya dari belakang hingga robek.
"Keduanya berlomba menuju pintu dan perempuan itu menarik bajunya [Yusuf] dari belakang hingga koyak dan keduanya mendapati suami perempuan itu di depan pintu. Dia [perempuan itu] berkata, 'Apakah balasan terhadap orang yang bermaksud buruk terhadap istrimu selain dipenjarakan atau [dihukum dengan] siksa yang pedih?” (QS. Yusuf [12]: 23).
Lalu Zulaikha mengadu kepada suaminya dan menyebut bahwa Yusuflah yang telah menggodanya. Namun, karena adanya seorang saksi serta bukti menunjukkan bukan Yusuf yang menggoda Zulaikha, maka Yusuf tak jadi dihukum.
"Maka, ketika melihat bajunya [Yusuf] koyak di bagian belakang, dia [suami perempuan itu] berkata, “Sesungguhnya ini adalah tipu dayamu [hai kaum wanita]. Tipu dayamu benar-benar hebat. Wahai Yusuf, lupakanlah ini dan [wahai istriku,] mohonlah ampunan atas dosamu karena sesungguhnya engkau termasuk orang-orang yang bersalah,'" (QS. Yusuf [12]: 28-29).
Meskipun telah selesai, kejadian pemaksaan Yusuf tetap menyebar serta diketahui seantero Mesir. Keadaan itu membuat Zulaikha merasa geram dan berniat menjelaskan kepada semua orang tentang alasan mengapa dirinya jatuh cinta dan menggoda Nabi Yusuf As.
"Para wanita di kota itu berkata, 'Istri al-Aziz menggoda pelayannya untuk menaklukkannya. Pelayannya benar-benar membuatnya mabuk cinta. Kami benar-benar memandangnya dalam kesesatan yang nyata,'" (QS. Yusuf [12]: 30).
Zulaikha berpikir keras bagaimana cara agar alasannya bisa dimaklumi orang-orang yang telah menyudutkannya dan membuktikan dia tidak sepenuhnya bersalah, namun Yusuf juga salah karena dia terlalu tampan.
Hingga suatu hari, Zulaikha mengundang banyak perempuan ke rumahnya untuk jamuan makan.
Diceritakan ketika Nabi Yusuf berjalan di depan mereka, para tamu perempuan itu sangat takjub dengan ketampanan Yusuf.
Hal ini membuat hati dan pikiran mereka menjadi sangat kagum, hingga terlena dengan pesona Yusuf sampai para tamu perempuan itu secara tak sadar mengiris-ngiris jarinya.
Pada akhirnya, Zulaikha berhasil menepis pendapat orang-orang di sekitarnya dengan membuktikan bahwa setiap perempuan yang memandang Nabi Yusuf As juga pasti akan jatuh cinta juga padanya.
"Maka, ketika dia [istri al-Aziz] mendengar cercaan mereka, dia mengundang wanita-wanita itu dan menyediakan tempat duduk bagi mereka. Dia memberikan sebuah pisau kepada setiap wanita [untuk memotong-motong makanan]. Dia berkata (kepada Yusuf), 'Keluarlah [tampakkanlah dirimu] kepada mereka.' Ketika wanita-wanita itu melihatnya, mereka sangat terpesona [dengan ketampanannya] dan mereka [tanpa sadar] melukai tangannya sendiri seraya berkata, 'Maha Sempurna Allah. Ini bukanlah manusia. Ini benar-benar seorang malaikat yang mulia,'" (QS. Yusuf [12]: 31).
Hikmah yang Bisa Dipetik dari Cerita Nabi Yusuf dan Zulaikha
Ada banyak ibrah atau hikmah dari kisah cinta Nabi Yusuf dan Zulaikha dalam Al-Qur'an, salah satunya adalah keteguhan iman. Berikut ini beberapa hikmah lain dari kisah Zulaikha dan Nabi Yusuf:
- Pentingnya berpikir sebelum bertindak.
- Tidak memfitnah orang lain.
- Berkata jujur.
- Mudah memaafkan.
- Tidak boleh berprasangka buruk.
- Jangan berbuat zalim kepada orang lain.
- Menghindari perbuatan zina.
- Menjaga pandangan.
- Pentingnya memohon perlindungan kepada Allah Swt.
Editor: Iswara N Raditya
Penyelaras: Syamsul Dwi Maarif