Menuju konten utama
Pendidikan Agama Islam

Kisah Teladan Nabi Yusuf As: Menjaga Hawa Nafsu dari Maksiat

Kisah Nabi Yusuf As, doa Nabi Yusuf, cerita Nabi Yusuf, mukjizat Nabi Yusuf, kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha.

Kisah Teladan Nabi Yusuf As: Menjaga Hawa Nafsu dari Maksiat
Ilustrasi Nabi. tirto.id/Fuad

tirto.id - Nabi Yusuf As merupakan putra kandung Nabi Yakub dari istri yang bernama Rehel, salah satu putri Laban. Sedangkan Nabi Yakub sendiri adalah putra Nabi Ishaq As.

Jika dilanjutkan, Nabi Ishaq ialah putra Nabi Ibrahim As. Artinya, bisa disimpulkan bahwa Nabi Yusuf As masih keturunan langsung Nabi Ibrahim yang memiliki julukan sebagai Abulanbiya, yakni bapak dari pada nabi.

Berdasarkan riwayat nasab secara singkat di atas, maka bisa dipastikan bahwa Nabi Ibrahim As memang benar-benar menjadi salah satu contoh terbaik dalam mendidik anak hingga mampu menghasilkan sejumlah keturunan yang kelak diutus untuk menjadi seorang nabi.

Terkait kisah Nabi Yusuf As, sejumlah teladan juga layak menjadi contoh bagi umat manusia saat ini. Salah satu di antaranya adalah menjaga hawa nafsu dari perbuatan maksiat.

Kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha

Pada saat masih muda, Nabi Yusuf As yang tampan itu mulai mendapatkan godaan dari seorang istri pejabat yang bernama Zulaikha.

Dituliskan dalam artikel dengan judul "Belajar dari Kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha" oleh Muhammad Ishom melalui laman NU Online, Zulaikha mulai berani untuk menawarkan segala kelebihan dan wewenang plus sejumlah fasilitas.

Pantaslah seorang Zulaikha bersikap demikian lantaran melihat Yusuf yang tampan. Selain dirinya adalah istri pejabat, ia juga merupakan majikan.

Di dalam keluarga tersebut, sang nabi kala itu masih sebagai seorang pembantu.

Atas perbuatan yang dilakukan majikan perempuan, Nabi Yusuf As bukannya menerima.

Namun, ia justru menolaknya meskipun segala kemewahan sebenarnya bisa saja didapat andai mau menerima ajakan wanita yang juga berparas sangat cantik tersebut.

Peristiwa di atas dapat diketahui melalui Al-Quran surah Yusuf ayat 32:

قَالَتْ فَذَٰلِكُنَّ ٱلَّذِى لُمْتُنَّنِى فِيهِ ۖ وَلَقَدْ رَٰوَدتُّهُۥ عَن نَّفْسِهِۦ فَٱسْتَعْصَمَ ۖ وَلَئِن لَّمْ يَفْعَلْ مَآ ءَامُرُهُۥ لَيُسْجَنَنَّ وَلَيَكُونًا مِّنَ ٱلصَّٰغِرِينَ

Artinya:"Wanita itu berkata: "Itulah dia orang yang kamu cela aku karena (tertarik) kepadanya, dan sesungguhnya aku telah menggoda dia untuk menundukkan dirinya (kepadaku) akan tetapi dia menolak. Dan sesungguhnya jika dia tidak mentaati apa yang aku perintahkan kepadanya, niscaya dia akan dipenjarakan dan dia akan termasuk golongan orang-orang yang hina".

Dalam cerita lain, dijelaskan bahwa Zulaikha bahkan sempat menarik baju Nabi Yusuf dari belakang hingga robek. Tujuannya adalah untuk diajak berbuat maksiat.

Akan tetapi, seperti dikutip dari laman resmi Muhammadiyah, sang nabi yang memiliki kemurnian akidah dan keteguhan dalam beragama itu tetap menolaknya. Ia berujar, "Aku berlindung kepada Allah".

Kendati Zulaikha pernah melaporkan kasus tersebut kepada suaminya dengan tuduhan bahwa Yusuf yang menggoda, namun hal itu akhirnya tidak pernah terbukti.

Kisah Nabi Yusuf dan Zulaikha ini tentang ia yang menggoda Nabi Yusuf As bisa diambil hikmahnya bagi umat manusia pada zaman sekarang.

Kala mendapatkan ajakan dari seseorang untuk berbuat maksiat, maka selayaknya ditolak lantaran hal tersebut merupakan perilaku yang buruk dan tercela.

Baca juga artikel terkait AGAMA ISLAM atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Dhita Koesno