Menuju konten utama
Pendidikan Agama Islam

Kisah Nabi Luth Lengkap: Azab Bagi Kaum Penyuka Sesama Jenis

Berikut kisah Nabi Luth dalam Al Quran lengkap yang membahas tentang Kaum Sodom. Simak kelengkapan bahasan artikel untuk melihat hikmah di balik kisahnya.

Kisah Nabi Luth Lengkap: Azab Bagi Kaum Penyuka Sesama Jenis
Ilustrasi Nabi. tirto.id/Fuad

tirto.id - Kisah Nabi Luth dalam Al Quran tertulis secara lengkap untuk menggambarkan adanya azab bagi kelompok penyuka sesama jenis, yakni Kaum Sodom. Allah SWT menghujani Kaum Sodom dengan banjir batu hingga mereka musnah.

Adapun garis keturunan terdahulu Nabi Luth As berkaitan langsung dengan nabi lain, yaitu Nabi Nuh AS. Bukan hanya berhubungan dengan Nuh, Nabi Luth juga masih termasuk sebagai keponakan Nabi Ibrahim AS.

Ayah Nabi Luth yang bernama Haran bin Tareh merupakan saudara Nabi Ibrahim AS. Secara lengkap, nasab Nabi Luth AS. adalah Luth bin Haran bin Azara bin Nahur bin Suruj bin Ra'u bin Falij bin 'Abir bin Syalih bin Arfahsad bin Syam bin Nuh.

Kisah Nabi Luth Lengkap

Dinukil dari laman Universitas An Nur Lampung, dakwah Nabi Luth terjadi di timur laut dari Israel menuju Yordania. Daerah itu bernama Ibukota Sodom, berlokasi di sebelah utara Basin dan dekat Laut Mati.

Adapun kisah Nabi Luth dan Kaum Sodom dilatarbelakangi oleh berbagai sifat buruk dari kaum yang tinggal di daerah tersebut. Perbuatan negatif yang disorot adalah hubungan seks sesama jenis antara pria atau homoseks.

Kemudian, Allah SWT mengutus Nabi Luth As untuk mengajak mereka kembali ke jalur kebenaran. Bukannya menuruti, para Kaum Sodom justru berani untuk menentang perintah yang dibawa Nabi Luth AS.

Dalam surah Al-A'raf ayat 80, Allah SWT berfirman:

وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِۦٓ أَتَأْتُونَ ٱلْفَٰحِشَةَ مَا سَبَقَكُم بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِّنَ ٱلْعَٰلَمِينَ

Artinya:

"Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: ‘Mengapa kamu mengerjakan perbuatan keji itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorang pun (di dunia ini) sebelum kamu?’.”

Menurut catatan sejarah, perbuatan homoseks yang dilakukan Kaum Sodom kala itu memang menjadi awal mula adanya hubungan sesama kaum pria. Pada zaman sebelumnya, belum ada perbuatan seorang pria yang melakukan hubungan dengan sesamanya.

Kemudian Allah SWT berfirman melalui surah Asy-Syu’ara ayat 165-166:

اَتَأْتُوْنَ الذُّكْرَانَ مِنَ الْعٰلَمِيْنَۙ وَتَذَرُوْنَ مَا خَلَقَ لَكُمْ رَبُّكُمْ مِّنْ اَزْوَاجِكُمْۗ بَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ عَادُوْنَ

Artinya:

"Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia, Dan kamu tinggalkan isteri-isteri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas."

Nabi Luth yang diutus Allah untuk berdakwah di antara mereka pun mulai menjalankan tugasnya. Namun, usaha Nabi Luth justru berakhir dengan kegagalan lantaran banyak kaum yang menolak untuk berhenti melakukan perbuatan homoseks.

Bahkan, tidak mau beriman kepada Allah SWT. Penolakan itu dideskripsikan dalam Al Quran Surat Asy Syu’ara ayat 167-168 berikut:

قَالُوْا لَىِٕنْ لَّمْ تَنْتَهِ يٰلُوْطُ لَتَكُوْنَنَّ مِنَ الْمُخْرَجِيْنَ قَالَ ِانِّيْ لِعَمَلِكُمْ مِّنَ الْقَالِيْنَۗ

Artinya:

“Mereka menjawab, ‘Wahai Luth! Jika engkau tidak berhenti, engkau termasuk orang-orang yang terusir’. Dia (Luth) berkata, ‘aku sungguh benci kepada perbuatanmu’.”

Pada suatu ketika, Kaum Sodom ini pun mulai berani untuk memberikan ancamannya terhadap dakwah yang diajarkan Nabi Luth As.

Dalam surah Al-'Ankabut ayat 29, disebutkan:

اَىِٕنَّكُمْ لَتَأْتُوْنَ الرِّجَالَ وَتَقْطَعُوْنَ السَّبِيْلَ ەۙ وَتَأْتُوْنَ فِيْ نَادِيْكُمُ الْمُنْكَرَۗ فَمَا كَانَ جَوَابَ قَوْمِهٖٓ اِلَّآ اَنْ قَالُوا ائْتِنَا بِعَذَابِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتَ مِنَ الصّٰدِقِيْنَ

Artinya:

"’Datangkanlah kepada kami azab Allah, jika kamu termasuk orang-orang yang benar’. Demikian jawaban yang diutarakan kaum tersebut terhadap ajakan sang nabi."

Melihat upaya yang dilakukan Nabi Luth selalu saja gagal, Allah SWT lalu mengutus dua orang malaikat untuk membuktikan kebenarannya. Bukannya diterima, kaum tersebut malah meminta keduanya untuk dijadikan sebagai pasangan.

Mengutip sumber serupa, malaikat datang ke Sodom dengan cara bertemu terlebih dahulu dengan kedua anak Nabi Luth. Berwujud rupa layaknya pemuda tampan, mereka meminta untuk tinggal di rumah nabi.

Kendati sempat ditolak karena Nabi Luth merasa tidak bisa menjamin keselamatan mereka sebagai tamu, akhirnya pemuda tetap diterima. Namun demikian, para Kaum Sodom mengetahui informasi tersebut.

Adapun informasi ini disebarkan oleh istri Nabi Luth. Kabar ini membuat rumah Nabi Luth dikerumuni orang-orang Sodom, sehingga rumahnya sempat mengalami kegaduhan.

Mereka yang datang ditolak oleh Nabi Luth, namun dipersilakan oleh dua jelmaan malaikat yang menyamar. Ketika Kaum Sodom hendak menyosor para malaikat, mereka semua tiba-tiba dijadiikan buta.

Setelah itu, malaikat pun memberikan arahan kepada Nabi Luth untuk pergi bersama para putri beserta pengikutnya, kecuali istri. Adapun sikap buruk yang telah dilakukan oleh Kaum Sodom ini, akhirnya Allah SWT membuktikan kekuasaannya.

Melalui surah Hud Ayat 81, Allah SWT berfirman:

قَالُوْا يٰلُوْطُ اِنَّا رُسُلُ رَبِّكَ لَنْ يَّصِلُوْٓا اِلَيْكَ فَاَسْرِ بِاَهْلِكَ بِقِطْعٍ مِّنَ الَّيْلِ وَلَا يَلْتَفِتْ مِنْكُمْ اَحَدٌ اِلَّا امْرَاَتَكَۗ اِنَّهٗ مُصِيْبُهَا مَآ اَصَابَهُمْۗ اِنَّ مَوْعِدَهُمُ الصُّبْحُۗ اَلَيْسَ الصُّبْحُ بِقَرِيْبٍ

Artinya:

"Hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorang pun di antara kamu yang tertinggal, kecuali isterimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh; bukankah subuh itu sudah dekat?"

Dua ayat berikutnya menceritakan yang terjadi terhadap kaum sesama jenis kala itu. Yakni:

فَلَمَّا جَاۤءَ اَمْرُنَا جَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَاَمْطَرْنَا عَلَيْهَا حِجَارَةً مِّنْ سِجِّيْلٍ مَّنْضُوْدٍ مُسَوَّمَةً عِنْدَ رَبِّكَۗ وَمَا هِيَ مِنَ الظّٰلِمِيْنَ بِبَعِيْدٍࣖ

Artinya:

"Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim."

Demikian akhir dari kisah Nabi Luth dan Kaum Sodom kala itu. Akibat berani mengingkari perintah untuk tidak melakukan hubungan sesama jenis, Allah SWT menghujani mereka dengan bebatuan api hingga musnah.

Hikmah dari Kisah Nabi Luth

Dari kisah Nabi Luth dalam Al Quran yang membahas tentang Kaum Sodom yang menormalkan hubungan sesama jenis, kita dapat memeroleh beberapa pembelajaran atau hikmah. Berikut sejumlah hikmah yang dapat kita temukan dari kisah Nabi Luth AS.

1. Pentingnya Membenarkan Sesuatu yang Salah

Berdasarkan kisah Nabi Luth dan Kaum Sodom, kita dapat melihat bagaimana upaya membenarkan sesuatu yang salah menjadi kewajiban bagi seorang nabi. Perilaku ini sekiranya patut dicontoh agar tidak terjadi keburukan pada masa mendatang.

Oleh sebab itu, sesuatu yang salah harus diluruskan terlebih dahulu agar tidak muncul pengaruh buruk darinya. Adapun kebenaran harus tetap dipertahankan dan ditegakkan, sehingga manusia tidak menyeleweng dari fitrah yang seharusnya.

2. Ikuti Perintah dan Jauhi Larangan-Nya

Dijelaskan dalam beberapa ayat yang terlampir di atas mengenai perintah Allah SWT, disampaikan lewat Nabi Luth, yang harus diikuti. Namun demikian, Kaum Sodom keras kepala dan tidak mengindahkan berbagai perintah tersebut.

Larangan pun sudah disampaikan oleh Nabi Luth secara langsung, namun tidak mendapatkan hasil yang sesuai. Oleh sebab itu, Kaum Sodom mendapatkan dampak negatif dari apa yang diingkarinya berupa azab pemusnahan.

3. Dilarang Menyukai Sesama Jenis

Jelas disampaikan melalui Surat Asy Syu’ara ayat 165 dan 166 yang membahas bahwa perbuatan menyukai sesama jenis itu dilarang. Kaum Sodom melakukan perbuatan yang dilarang ini dan meninggalkan para istrinya.

Mereka yang melanggar larangan tersebut dikategorikan Allah SWT sebagai “orang-orang yang melampaui batas”. Agar pemikiran yang bertentangan dengan prinsip Islam ini tidak mengakar, maka Kaum Sodom ditiadakan.

4. Tidak Boleh Berkhianat

Berbicara tentang penghkianatan, kita dapat melihat sosok istri Nabi Luth yang ternyata mengkhianati suaminya sendiri. Dalam Surat At-Tahrim ayat 10, orang yang seperti ini dikategorikan sebagai manusia kufur.

Melalui ayat tersebut, dijelaskan bahwa mereka yang berkhianat terhadap suami, meskipun suami mereka adalah Nabi yang mendapat mukjizat, tetap akan dimasukkan ke neraka. Oleh sebab itu, perhatikan sikap Anda baik-baik supaya tidak menjadi kategori orang yang berkhianat dan kufur.

Baca juga artikel terkait AGAMA ISLAM atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Yulaika Ramadhani, Yuda Prinada & Yuda Prinada