Menuju konten utama
Pendidikan Agama Islam

Perilaku Ihsan dalam Islam: Pengertian, Hikmah dan Manfaatnya

Pengertian ihsan, pengertian iman islam dan ihsan, hikmah dan manfaat ihsan, pengertian ihsan menurut bahasa dan istilah, pengertian ihsan dalam islam.

Perilaku Ihsan dalam Islam: Pengertian, Hikmah dan Manfaatnya
Ilustrasi Shalat. foto/istockphoto

tirto.id - Seluruh umat Muslim wajib mengetahui perilaku ihsan sebagai pengalaman syariat serta memahami batasan-batasan dalam hidup agar sesuai dengan yang diperintahkan Allah SWT.

Sikap demikian dapat mengantarkan manusia mencapai kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Hal ini bisa tercapai apabila dalam jiwa manusia tertanam iman, Islam, dan ihsan.

Iman, Islam, dan ihsan memiliki keterkaitan. Iman tertanam dalam hati dan Islam terlihat dari amal perbuatan. Sementara ihsan meliputi keduanya, tertanam di hati serta seluruh amal perbuatan.

Ihsan dibuktikan dalam wujud amal perbuatan yang dilakukan seluruh anggota tubuh.

Sejalan dengan iman dan Islam yang menuntut untuk dikerjakan sebaik mungkin, maka dalam penerapannya, ketiganya tidak bisa dipisahkan.

Pengertian Ihsan

Tiga tingkatan dalam syariat Islam, yaitu iman, Islam, dan ihsan seperti sabda Rasulullah SAW:

Hendaklah engkah beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Kalaupun engkau tidak melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu”. (H.R. Muslim No. 8)

Secara etimologi, kata ihsan berasal dari kata kerja (fi’il) Hasuna-Yahsunu-Hasanan yang berarti baik.

Kemudian, di depannya ditambah hamzah menjadi Ahsana-Yuhsina-Ihsanan yang artinya, memperbaiki atau berbuat baik.

Maka, pengertian ihsan ialah beribadah dengan ikhlas, baik yang berupa ibadah-ibadah tertentu seperti salat dan puasa, juga kegiatan sosial.

Perihal ihsan juga disampaikan melalui firman Allah Swt:

Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil, “Janganlah kamu menyembah selain Allah Swt. dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertuturkatalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah salat, dan tunaikanlah zakat.” Tetapi Kemudian kamu berpaling (mengingkari), kecuali sebagian kecil dari kamu dan kamu (masih menjadi) pembangkang.” (Q.S Al Baqarah: 83)

Ada beberapa perilaku ihsan yang diungkapkan dalam ayat tersebut. Pertama, Bani Israil yang berjanji tidak akan menyembah sesuatu selain Allah SWT, tentu janji itu harus mereka penuhi dengan sikap yang mantap.

Kedua, perintah berbuat baik kepada orang tua, kerabat, dan orang lain yang membutuhkan seperti yatim dan fakir miskin. Allah SWT juga menyampaikan perintah melaksanakan salat dan menunaikan zakat.

Ketiga, memperlihatkan bahwa Bani Israil ingkar dan tidak patuh terhadap perintah Allah SWT.

Ihsan adalah akhlak, hasil dari ibadah serta muamalah. Seorang Muslim hendaknya mencapai tingkat ihsan apabila ia telah mengerjakan ibadah dengan sebaik-baiknya.

Contoh perbuatan ihsan, di antaranya menunaikan salat lima waktu, membayar zakat, bersikap baik kepada orang tua (birrul walidain), sabar dalam menghadapi seseorang atau hal yang menggangunya, dan beramal.

Hikmah dan Manfaat Ihsan

Sebagai umat Muslim, penting untuk memahami hikmah dan manfaat dari perilaku ihsan. Hal tersebut dapat menjadi pendorong seseorang mencapai tingkatan ketiga dalam syariat Islam, yaitu ihsan.

Dasar dari ibadah-ibadah dalam Islam lainnya, yang semestinya telah tertanam di dalam diri manusia, yaitu kesadaran dalam membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.

Hikmah dan manfaat ihsan ialah sebagai berikut:

1) Sebagai pendorong

Ihsan terhadap Allah SWT ialah mendorong manusia dalam menghargai hidupnya, juga beribadah dan beramal saleh.

2) Sebagai penyalur

Ihsan terhadap Allah SWT yakni berkembangnya kemampuan serta apa pun yang dimiliki manusia di dalam dirinya dalam kehidupan sehari-hari. Menyadari pengawasan dari Allah SWT sehingga tidak melupakan tuntunan agama Islam.

3) Sebagai pengendalian

Ihsan, ada dalam diri manusia dan mampu mengendalikan itikad serta perilaku buruk manusia yang dilarang dalam Islam.

4) Sebagai penyesuaian

Manusia adalah makhluk istimewa yang Allah SWT ciptakan. Atas rahmat yang dilimpahkan-Nya, manusia wajib menyadari dirinya sebagai makhluk tak berdaya di hadapan Allah SWT. Sebab, tidak ada kekuatan lain yang melebihi Allah SWT, pencipta alam dan seisinya.

Dapat digarisbawahi, hikmah dan manfaat ihsan ialah manusia mengakui keberadaan sang pencipta. Allah SWT menciptakan menusia untuk menjadi khalifah di bumi.

Maka, manusia hendaknya melaksanakan segala perintah-Nya agar terlepas dari kesesatan di dunia.

Baca juga artikel terkait AGAMA ISLAM atau tulisan lainnya dari Rizka Alifa Rahmadhani

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Rizka Alifa Rahmadhani
Penulis: Rizka Alifa Rahmadhani
Editor: Dhita Koesno