tirto.id - Dalil tentang ihsan dapat ditemukan dalam Al-Qur'an dan hadis. Apa ayat Al-Qur'an yang mengandung perintah ihsan dan ciri-cirinya?
Arti ihsan dalam Bahasa Arab yang artinya baik dan berbuat baik. Ihsan terlihat saat beribadah dengan ikhlas, baik ibadah khusus maupun umum.
Sikap Ihsan perlu tertanam di dalam hati dan diimplementasikan dengan perbuatan terpuji. Macamnya dapat berupa ihsan kepada Allah SWT, ihsan kepada manusia dan ihsan kepada makhluk. Manfaat ihsan yaitu mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Pengertian Ihsan dalam Islam
Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas XII (2015), kata “ihsan” berasal dari kata kerja (fi’il) “Hasuna-yahsunu-Hasanan”, artinya baik, dan berbuat baik bersal dari kalimat “Ahsan-Yuhsinu-Ihsanan”.
Secara etimologi (asal-usul kata), ihsan adalah lawan kata “is’ah” (berbuat kejelekan). Secara mandiri “ihsan” memiliki arti kebaikan, membaguskan, lebih indah, kesenangan. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ihsan bermakna baik.
Menurut istilah dari percakapan Nabi Muhammad SAW dan malaikat Jibril dijelaskan, “… Rasulullah saw bersabda: ‘Kamu beribadah kepada Allah, seolah-olah kamu melihat-Nya, jika kamu tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Ia melihatmu.”
Dengan demikian, ihsan adalah beribadah kepada Allah SWT dengan seolah melihat-Nya. Apabila tidak mampu, maka seseorang membayangkan Allah SWT melihat perbuatannya. Ihsan menunjukkan peribadahan tersebut dilakukan dengan ikhlas, baik ibadah khusus maupun umum.
Ciri-Ciri Ihsan
Orang yang ihsan akan menjalankan peribadahan kepada Allah sesuai tuntunan yang benar. Ia melakukan totalitas saat beribadah, termasuk dengan menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya. Ada beberapa ciri ihsan yang bisa tampak dalam diri seorang mukmin antara lain:
- Seorang muslim mampu menahan marahnya saat hal tersebut mampu dilakukan.
- Ia menafkahkan sebagian hartanya (infak) dalam keadaan sempit atau lapang demi mencari rida Allah SWT.
- Memiliki sikap amanah dan jujur.
- Seorang muslim dapat memaafkan kesalahan orang yang telah menzaliminya untuk tujuan kebaikan.
- Ia senantiasa menjaga ibadah kepada Allah SWT dan mengerjakan ibadah sunnah demi rida Allah.
Dalil dan Macam-Macam Ihsan beserta Contohnya
Dalil tentang ihsan ditemukan dalam surah Al Baqarah ayat 83. Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk berperilaku ihsan.
وَاِذْ اَخَذْنَا مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ لَا تَعْبُدُوْنَ اِلَّا اللّٰهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَقُوْلُوْا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَّاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَۗ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْكُمْ وَاَنْتُمْ مُّعْرِضُوْنَ
Artinya :
“Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil, 'Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertuturkatalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat.' Tetapi kemudian kamu berpaling (mengingkari), kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu (masih menjadi) pembangkang.”
Dikutip dari laman Yayasan Amal Jariyah Indonesia oleh Andi Muh. Akhyar, macam-macam ihsan yaitu ihsan kepada Allah SWT, manusia, dan makhluk hidup. Berikut dalil Al-Qur'an serta hadits tentang ihsan dan artinya, termasuk contohnya:
1. Ihsan kepada Allah
Ihsan kepada Allah adalah menyembah (beribadah) dengan sebaik-baiknya dan menghindari segala larangan-Nya.Dalam hadits Rasulullah SAW bersabda:
“Hendaklah kamu menyembah Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, dan jika engkau tak dapat melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu”.
Contoh ihsan kepada allah kepada Allah seperti shalat, puasa, dan ibadah mahdah (ibadah murni) lainnya. Ada pun ibadah ghairu mahdah (ibadah sosial) misalnya belajar, mengajar, bekerja, makan, tidur, dan sebagainya.
2. Ihsan kepada Manusia
Dalam Q.S al-Qashash ayat 77, Allah SWT berfirman:وَابْتَغِ فِيْمَآ اٰتٰىكَ اللّٰهُ الدَّارَ الْاٰخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيْبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَاَحْسِنْ كَمَآ اَحْسَنَ اللّٰهُ اِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِى الْاَرْضِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِيْنَ
Artinya: “…dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan.”
Dalil tentang ihsan ini dilakukan kepada sesama makhluk Allah SWT, meliputi seluruh alam raya ciptaan-Nya. Penjelasan konkrit terkait ihsan kepada manusia sebagai berikut :
a. Ihsan kepada orang tua
Perbuatan ihsan setelah kepada Allah SWT yaitu kepada kedua orang tua.
Berbuat baik kepada orang tua ialah mengasihi, memelihara, menjaga, dan memenuhi semua keinginan selama tidak melanggar syariat Islam.
Dalil tantang ihsan kepada orang tua sebagai berikut:
وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ الرَّحْمَةِ وَقُلْ رَّبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيٰنِيْ صَغِيْرًاۗ
”Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, “Wahai Tuhanku! Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil.”(Q.S Al Isra: 24)
b. Ihsan kepada kerabat karib
Dikutip dari skripsi Konsep Ihsan Dalam Al-Qur’an Perspektif Tasawuf oleh Darmawan Dwi Pamungkas (2019), ihsan kepada kerabat yaitu berbuat baik dan peduli kepada mereka.
Dalil tentang Ihsan kepada kerabat sebagai berikut :
اِنَّ اللّٰهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاۤئِ ذِى الْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ الْفَحْشَاۤءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
“Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” (Q.S An-Nahl: 90)
c. Ihsan kepada anak yatim
Rasulullah SAW bersabda, “Aku dan orang yang memelihara anak yatim di surga kelak akan seperti ini…(seraya menunjukkan jari telunjuk jari tengahnya)". (HR Bukhari, Abu Dawud dan at-Timidzi)
Ihsan tentang ihsan kepada anak yatim merupakan anjuran Rasulullah SAW. Dengan cara memelihara dan mendidik anak yatim dalam kebutuhanya.
d. Ihsan kepada fakir miskin
Rasulullah SAW bersabda,”Orang-orang yang menolong janda dan orang miskin, seperti orang yang berjuang di jalan Allah.” (HR. Muslim dari Abu Hurairah).
Berbuat ihsan kepada fakir miskin dapat dilakukan kapan pun, berupa uang, makanan, baju dan lainnya.
e. Ihsan kepada tetangga
Rasulullah saw bersabda:
“Tidak beriman kepadaku barangsiapa yang kenyang pada suatu malam, sedangkan tetangganya kelaparan, padahal ia mengetahuinya.”(HR. at-Tabrani).
Berbuat ihsan kepada tetangga dapat melalui berbagai hal. Seperti memberi makan, sering bertegur sapa, memberikan bantuan, dan masih banyak lainnya.
f. Ihsan kepada tamu
Dalam Islam, memuliakan tamu merupakan tindakan yang disunahkan. Contoh memuliakan tamu adalah dengan menghormati, menjamunya, menjaga barang-barangnya, dan menunjukkan jalan.
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah memuliakan tamunya.” (HR. Jama’ah, kecuali Nasa’i)
3. Ihsan kepada mahluk
a. Ihsan kepada binatangDalil tentang ihsan ini berupa kasih sayang kepada hewan. Contoh perbuatannya seperti memberi makan, tempat tinggal, dan melindungi. Apabila menyembelih hewan, seorang muslim harus menggunakan cara yang benar dan baik supaya tidak menyiksanya.
Sebuah hadis menyebutkan:
“…Maka apabila kamu membunuh hendaklah membunuh dengan cara yang baik, dan jika kamu menyembelih maka sembelihlah dengan cara yang baik dan hendaklah menajamkan pisaunya dan menyenangkan hewan sembelihannya”. (H.R. Muslim).
b. Ihsan kepada alam sekitar
Manusia diciptakan sebagai khalifah di bumi. Untuk menjaga kelestariaan alam, manusia sebaiknya bertanggung jawab dalam perbuatannya.
Contoh tindakannya seperti tidak membuang sampah sembarangan, menanam pohon di lahan gundul, dan kegiatan lainnya.
Dikutip dari laman NU Online oleh Alhafiz Kurniawan (2020), Kerusakan di darat dan lautan tidak lain terjadi karena perbuatan manusia.
Dampak dari kerusakan ini kemudian berimbas kepada bukan hanya pelaku kerusakan, tetapi juga kepada semuanya.
Kerusakan di darat dan laut merupakan ulah manusia. Dampaknya berimbas kepada semua yang ada pada alam, tak terkecuali orang yang tak bersalah.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an :
ظَهَرَ ٱلْفَسَادُ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِى ٱلنَّاسِ لِيُذِيقَهُم بَعْضَ ٱلَّذِى عَمِلُوا۟ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Artinya, “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (dampak) perbuatan mereka. Semoga mereka kembali (ke jalan yang benar).” (Surat Ar-Rum ayat 41).
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Ibnu Azis & Ilham Choirul Anwar