tirto.id - Ketika orang lain berbuat kebaikan kepada kita, Islam mengajarkan untuk membalas kebaikan itu dengan hal serupa.
Jika tidak bisa, setidaknya ia mengucapkan terima kasih dan mendoakan si pemberi kebaikan tersebut.
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:
“Barangsiapa yang berbuat kepada kalian maka balaslah. Jika ia tidak mendapati sesuatu untuk membalasnya, maka doakanlah sampai kalian melihat bahwa kalian sudah membalasnya,” (HR. Abu Daud).
Ungkapan doa dan terima kasih itu dapat disampaikan dengan bacaan apa pun, asalkan dalam bentuk permohonan kebaikan kepada Allah SWT.
Nabi Muhammad bahkan menegaskan bahwasanya ungkapan terima kasih kepada sesama menunjukkan ungkapan syukur kepada Allah SWT, sebagaimana sabda Rasulullah SAW.
“Tidak dikatakan bersyukur pada Allah, siapa yang tidak tahu berterima kasih kepada sesama manusia,” (H.R. Tirmidzi dan Abu Daud).
Di setiap bahasa, terdapat ungkapan terima kasihnya sendiri-sendiri, misalnya matur suwun (bahasa Jawa), thank you (bahasa Inggris), terima kasih (bahasa Indonesia), ataupun syukron (bahasa Arab).
Semua ungkapan di atas memiliki makna dan semangat yang sama. Namun, sebagaimana dilansir laman Kemdikbud, terdapat ungkapan terima kasih yang diteladankan oleh Rasulullah SAW kepada umatnya.
Ungkapan khusus ini bernilai pahala sunah karena dianggap sebagai permohonan doa terbaik, yaitu ungkapan jazakallah, sebagai berikut:
جَزَاكَ اللَّهُ خَيْرًا
Bacaan latinnya: "Jazakallahu khairan"
Artinya: "Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan yang agung."
Jawaban Jazakallah atau Ungkapan Terima Kasih:
Ucapan jazakallah disampaikan ketika ada orang lain berbuat baik kepada kita. Pernyataan tersebut adalah doa bagi si pemberi kebaikan.
Karena itu, ia dapat dijawab dengan bacaan "Amin" atau "Semoga Allah mengabulkan doamu."
Pada saat bersamaan, terdapat juga teladan dari Rasulullah SAW untuk menjawab pernyataan jazakallah dengan bacaan berikut ini:
فَجَزَاكَ اللهُ خَيْرًا
Bacaan latinnya: "Fajazakallahu khairan"
Artinya: "Maka semoga padamu juga kebaikan dari Allah SWT"
Dalil kesunahan mengucapkan jazakallah ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW:
"Jika seseorang berkata kepada saudaranya “jazaakallah khairan” [Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan], maka ia telah memujinya dengan setinggi-tingginya," (H.R. Thabrani).
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Dhita Koesno