tirto.id - Dalam Islam, tolong-menolong merupakan perbuatan yang sangat dianjurkan. Hal ini dijelaskan di Al-Qur'an dan hadits. Lantas, apa saja manfaat dan keutamaan tolong-menolong?
Manusia adalah zoon politicon. Itu merupakan istilah yang dipakai Aristoteles (384-322 SM) untuk menyebut bahwa manusia adalah makhluk sosial. Karenanya, seseorang akan hidup dan saling membutuhkan orang lain.
Tolong menolong dalam masyarakat mesti terus dihadirkan sebagai hal alamiah dan selayaknya terus dibudayakan. Dalam Islam, tolong menolong juga dijelaskan beberapa kali dalam dalil dan hadis Nabi Muhammad saw.
Allah Swt. berfirman dalam surah Al-Maidah ayat 2 dan memerintahkan umatnya untuk tolong-menolong. Berikut penggalannya:
“... Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat siksaan-Nya.” (Q.S Al-Maidah: 2)
Di surah yang lain, yakni Al-Hadid ayat 18, Allah Swt. berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) bagi mereka, dan mereka akan mendapat pahala yang mulia.” (Q.S Al-Hadid: 18)
Manfaat dan Keutamaan Tolong Menolong sesuai Dalil dan Hadits
Berikut manfaat tolong menolong
1. Dilapangkan satu kesusahannya di hari kiamat.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah saw. bersabda: “Dari Abu Hurairah radliyallahu anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang melapangkan satu kesusahan dunia dari seorang Mukmin, maka Allah melapangkan darinya satu kesusahan di hari Kiamat...” (HR Muslim)
2. Dimudahkan kesulitannya di dunia dan akhirat.
Lanjutan penggalan hadis riwayat Muslim, yang telah disebutkan di atas, juga menerangkan bahwa orang yang gemar menolong akan dimudahkan urusannya di dunia dan akhirat.
Berikut redaksi lengkapnya:
"...Barangsiapa yang memberi kemudahan orang yang kesulitan [utang], maka Allah akan memberi kemudahan baginya di dunia dan akhirat. Siapa yang menutup aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya di dunia dan di akhirat. Siapa saja yang menolong saudaranya, maka Allah akan menolongnya sebagaimana ia menolong saudaraya. Barangsiapa yang menempuh perjalanan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah akan mudahkan baginya jalan menuju surga. Tidaklah berkumpul sekelompok orang di salah satu rumah Allah [masjid] untuk membaca Kitabullah dan saling mempelajarinya di antara mereka, melainkan akan turun kepada mereka ketenangan, rahmat meliputinya, para malaikat mengelilinginya, dan Allah menyanjung namanya kepada Malaikat yang ada di sisi-Nya. Barangsiapa yang lambat amalnya, maka tidak akan bisa dikejar oleh nasabnya [garis keturunannya yang mulia].” (HR. Muslim)
3. Mendapatkan kecintaan Allah Swt.
Hal ini dijelaskan dalam hadis riwayat ath-Thabrani, bahwa Rasulullah saw. pernah bersabda:
“Orang yang paling dicintai Allah adalah yang paling bermanfaat untuk orang lain. Dan perbuatan yang paling dicintai Allah adalah memberi kegembiraan seorang mukmin, menghilangkan salah satu kesusahannya, membayarkan hutangnya, atau menghilangkan rasa laparnya. Dan aku berjalan bersama saudaraku untuk memenuhi kebutuhannya itu lebih aku cintai daripada beri’tikaf di masjid Nabawi selama sebulan.” (HR ath-Thabrani)
4. Menciptakan kepedulian sosial
Kepedulian sosial dapat tercipta apabila masing-masing dari kita senang membantu orang lain.
5. Menularkan kebaikan
Ketika kita bersedia membantu orang lain, hal tersebut secara tidak langsung dapat menumbuhkan dan mempengaruhi rasa kebaikan antar sesama dari kita.
6. Menciptakan persaudaraan dan persatuan
Saling tolong menolong dapat memberikan rasa saling membutuhkan sehingga terciptalah persatuan, meskipun pihak-pihak yang terlibat memiliki identitas, agama, suku dan ras yang berbeda.
Penulis: Mohamad Ichsanudin Adnan
Editor: Fadli Nasrudin