tirto.id - Air adalah sumber kehidupan yang tak tergantikan, salah satunya digunakan untuk diminum atau dikonsumsi. Dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa menggunakan air dari berbagai sumber yang berbeda, mulai dari mata air pegunungan, sumur bor, hingga PDAM. Lalu, apa bedanya?
Banyak orang bertanya-tanya tentang perbedaan sumber air ini setelah Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi melakukan sidak ke pabrik AQUA. Sidak ini menimbulkan kesalahpahaman bahwa perusahaan tersebut tidak menggunakan sumber mata air pegunungan, tapi air sumur bor biasa.
Terkait masalah ini, pihak AQUA sudah memberikan penjelasan bahwa sumber air yang mereka gunakan berasal dari akuifer dalam di kawasan pegunungan, dan semuanya melalui proses kajian ilmiah yang ketat.
Meski demikian, pertanyaan tentang perbedaan air sumur bor, mata air pegunungan, hingga air PDAM masih muncul di benak masyarakat. Di Indonesia, menggunakan air sumur bor dan PDAM untuk kebutuhan sehari-hari sudah menjadi hal yang lumrah, baik yang tinggal di desa maupun kota.
Walaupun sama-sama layak digunakan, air dari sumur bor, mata air pegunungan, dan PDAM tentunya memiliki perbedaan, baik dari segi kualitas hingga kemudahan aksesnya. Jadi, sumber air mana yang paling bagus dan kayak untuk digunakan? Simak penjelasannya di bawah ini.
Air Sumur Bor: Umum di Rumah Tangga, tapi Perlu Perawatan Ekstra

Air sumur bor menjadi salah satu sumber air yang umum digunakan oleh masyarakat Indonesia. Air sumur ini biasanya diperoleh dengan cara mengebor tanah hingga mencapai lapisan air bawah tanah yang cukup dalam.
Banyak orang memilih sumur bor karena dianggap lebih praktis dan dapat diandalkan, terutama di daerah yang belum terjangkau layanan PDAM. Namun, kualitas air sumur bor bisa berbeda-beda di setiap wilayah sehingga tidak semuanya layak untuk digunakan secara langsung.
Ciri dan Asal Air Sumur Bor
Sumur bor adalah sumber air yang diperoleh dengan cara mengebor tanah menggunakan peralatan khusus hingga mencapai lapisan air bawah tanah. Jika sudah mencapai sumber air bawah tanah, nantinya akan dipasang pompa dan peralatan lain agar air naik ke permukaan.Sumur bor bisa didapatkan dengan dua cara, yaitu secara manual dan menggunakan mesin. Namun, di zaman sekarang, mayoritas masyarakat Indonesia sudah memilih menggunakan mesin bor khusus untuk pembuatan sumur.
Dalam proses pembuatan sumur bor, umumnya digunakan dua teknik, yaitu rotary drilling dan percussion drilling. Metode rotary drilling bekerja dengan cara memutar mata bor secara terus-menerus untuk menembus lapisan tanah hingga kedalaman tertentu.
Sementara itu, percussion drilling dilakukan dengan prinsip hentakan, jadi alat bor akan dihantamkan ke permukaan tanah secara berulang-ulang. Selama proses pengeboran, material tanah akan dikeluarkan ke permukaan agar sehingga tercipta lubang sumur.
Pengeboran ini dilakukan hingga mencapai lapisan tanah yang mengandung air, yang biasanya ditandai dengan keluarnya air dari dinding lubang. Kedalaman sumur bor bisa bervariasi, tergantung kondisi tanah dan sumber air, mulai dari sekitar belasan hingga lebih dari seratus meter.
Jika sudah mencapai sumber air, dipasang pipa casing untuk mencegah dinding lubang/sumur runtuh. Setelah itu, barulah dipasang mesin pompa listrik untuk mengangkat air ke permukaan.
Secara kasat mata, ciri fisik air sumur bor tidak berbeda dengan sumber air lainnya dan cenderung jernih. Namun, ciri fisik ini sangat bergantung pada wilayah sumur itu sendiri.
Di beberapa daerah, air sumur bor bisa saja terlihat keruh, berbau, atau memiliki rasa tak sedap karena terkontaminasi oleh kotoran maupun zat kimia lain yang ada di dalam tanah.
Kelebihan dan Kekurangan Air Sumur Bor
Air sumur bor termasuk sangat umum digunakan karena memiliki sederet kelebihan, tapi tak bisa dipungkiri jika sumber air yang satu ini juga memiliki kekurangan.A. Kelebihan Air Sumur Bor
- Ketersediaan Air yang Melimpah dan Lebih Stabil
- Kualitas Air Cenderung Lebih Baik dan Higienis
- Hemat Biaya
- Dapat Digunakan untuk Berbagai Keperluan
B. Kekurangan Air Sumur Bor
- Biaya Pembuatan Awal yang Cukup Mahal
- Risiko Kandungan Mineral atau Logam Berat Berlebih
- Kemungkinan Terjadi Penurunan Tanah
- Risiko Kontaminasi jika Pengeboran Terlalu Dangkal

Tips Menjaga Kualitas Air Sumur Bor
Air sumur bor memang memiliki beberapa kekurangan, salah satunya terkait kualitas. Namun, hal ini bisa diatasi dengan beberapa tips berikut:- Lakukan Uji Kualitas Air Secara Berkala
- Pastikan Lokasi Sumur Jauh dari Sumber Pencemar
- Gunakan Penutup Sumur yang Rapat
- Rawat dan Bersihkan Pompa Secara Teratur
- Gunakan Sistem Filtrasi
- Kontrol Penggunaan Air Tanah
- Perhatikan Perubahan Warna, Rasa, dan Bau Air
Air Mata Air Pegunungan: Alami dan Menyegarkan

Air dari mata air pegunungan dikenal sebagai salah satu sumber air paling murni dan menyegarkan. Dibandingkan dengan air sumur bor, air dari mata air pegunungan dianggap memiliki kualitas yang jauh lebih baik.
Sumber dan Proses Alami Air Pegunungan
Mengutip laporan karya Muhammad Sadiqul Iman yang berjudul Mata Air dan Pembentukannya, mata air didefinisikan sebagai titik keluarnya air tanah ke permukaan bumi secara alami.Mata air terbentuk ketika permukaan muka air tanah (akuifer) bertemu dengan permukaan tanah, sehingga air mengalir keluar tanpa bantuan alat. Sumber utama air yang membentuk mata air berasal dari air hujan yang meresap ke dalam tanah melalui proses infiltrasi.
Air tersebut kemudian bergerak ke bawah dan tertahan di atas lapisan batuan kedap air (impermeabel), sehingga terkumpul menjadi air tanah.
Ketika tekanan air di lapisan bawah meningkat dan menemukan celah atau rekahan pada batuan, air akan terdorong keluar ke permukaan dan membentuk mata air. Proses ini mirip dengan sistem sumur artesis ketika air keluar akibat adanya tekanan alami dari bawah tanah.
Selain berasal dari air hujan, beberapa mata air juga bisa terbentuk dari lelehan salju atau sumber air tanah dalam. Berdasarkan karakteristiknya, mata air bisa bersifat musiman (ephemeral) atau muncul hanya saat musim hujan, bisa juga atau permanen (perennial) yang mengalir sepanjang tahun.
Selain itu, jenis mata air juga beragam tergantung kondisi geologinya. Misalnya, mata air rembesan yang keluar dari lereng, mata air umbul yang muncul dari daratan, serta jenis khusus seperti mata air depresi, kontak, rekahan, dan pelarutan.
Setiap jenis mata air memiliki mekanisme keluarnya air yang berbeda, hal ini tergantung pada struktur tanah dan batuan di sekitarnya.
Kandungan Mineral Alami yang Menguntungkan
Air yang berasal dari mata air umumnya memiliki kualitas yang baik karena telah melalui proses penyaringan alami oleh lapisan tanah dan bebatuan. Inilah sebabnya mata air pegunungan sering digunakan sebagai sumber air minum, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah pegunungan.Air dari mata air pegunungan umumnya bebas dari kontaminasi zat-zat kimia berbahaya. Air jenis ini juga diketahui memiliki beberapa kandungan mineral yang menguntungkan. Contohnya kalsium, kalium, magnesium, zat besi, hingga seng.
Dikutip dari skripsi berjudul Analisis Kualitas Air (Mn, Cu, Zn, F⁻, dan Cl⁻) pada Mata Air Pegunungan Desa Sadar, Kabupaten Bone karya M. Ilham, air murni ini juga bisa mengandung mineral lain seperti mangan, tembaga, fluorida, hingga klorin.
Semua mineral ini bisa menguntungkan bagi kesehatan manusia, seperti memperkuat tulang dan gigi, mendukung kesehatan jantung, berperan dalam pembentukan sel darah, kekebalan tubuh, dan masih banyak lagi.

Keterbatasan dan Tantangan Distribusi
Mata air pegunungan menjadi sumber air yang layak, aman, dan menyehatkan untuk dikonsumsi. Sayangnya, dalam praktiknya terdapat berbagai keterbatasan dan tantangan teknis maupun lingkungan yang harus dihadapi agar distribusinya merata.- Kondisi Geografis dan Topografi yang Sulit
Selain itu, medan berbukit menyulitkan pemasangan dan perawatan jaringan pipa yang rawan bocor, longsor, atau tersumbat oleh endapan.
- Fluktuasi Debit Air Akibat Perubahan Musim
Sementara itu, pada musim hujan, debit air bisa meningkat hingga menyebabkan kelebihan aliran dan merusak saluran distribusi. Ketidakstabilan debit ini menjadi tantangan utama dalam menjaga pasokan air yang konsisten.
- Kerusakan Ekosistem Hulu
Upaya konservasi hutan dan daerah tangkapan air mutlak diperlukan agar mata air tetap berfungsi dengan baik sepanjang tahun.
- Risiko Kontaminasi dalam Distribusi
Oleh karena itu, sistem distribusi harus diawasi dengan baik melalui pemeliharaan rutin dan pemeriksaan kualitas air secara berkala.
- Kendala Pembiayaan dan Pengelolaan
Selain itu, pengelolaan sumber air sering kali melibatkan berbagai pihak, mulai dari pemerintah daerah hingga masyarakat lokal sehingga koordinasi dan transparansi menjadi faktor penting agar tidak terjadi konflik kepemilikan atau pemanfaatan air.
Air PDAM: Praktis dan Terstandarisasi

Air PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) merupakan salah satu sumber air yang banyak digunakan masyarakat karena sifatnya yang praktis dan telah melalui proses pengolahan terstandarisasi.
Berbeda dengan air sumur bor yang bergantung pada kondisi tanah, air PDAM diolah melalui sistem filtrasi dan desinfeksi yang diawasi oleh instansi terkait untuk memastikan kualitasnya layak konsumsi.
Layanan ini juga memberikan kemudahan bagi masyarakat karena distribusinya dilakukan langsung ke rumah melalui jaringan pipa. Dengan sistem yang modern dan praktis, air PDAM sering kali menjadi pilihan bagi masyarakat perkotaan.
Proses Pengolahan Air PDAM
Air PDAM tidak langsung disalurkan ke masyarakat tanpa melalui tahap pengolahan yang ketat. Proses pengolahan ini dilakukan agar air layak digunakan dan aman untuk dikonsumsi. Secara garis besar, air PDAM melalui tahapan penyaringan dan penjernihan sebelum disalurkan ke masyarakat.Dilansir dari makalah Proses Pengolahan Air di PDAM Surakarta karya Agustin Poncowati dan kawan-kawan, berikut gambaran umum proses pengolahan air PDAM:
- Intake (Penangkapan Air Baku)
- Aerasi
- Prasedimentasi
- Koagulasi dan Flokulasi
Proses koagulasi dilakukan dengan pengadukan cepat agar bahan kimia tercampur merata, sedangkan flokulasi dilakukan dengan pengadukan lambat agar terbentuk gumpalan (flok) yang lebih besar dan mudah mengendap.
- Sedimentasi
Sementara itu, air bersih berada di bagian atas dan siap untuk proses berikutnya. Endapan lumpur yang terkumpul secara berkala dibersihkan dari dasar bak.
- Filtrasi (Penyaringan Halus)
- Reservoir dan Distribusi
Kelebihan dan Kekurangan Air PDAM
Seperti sumber air lain seperti sumur bor dan mata air pegunungan, air PDAM juga memiliki kelebihan dan kekurangannya tersendiri, berikut beberapa di antaranya:A. Kelebihan Air PDAM
- Praktis dan Mudah Didapatkan
Cukup dengan membayar tagihan bulanan, masyarakat bisa menikmati pasokan air bersih secara terus-menerus tanpa harus repot mengelolanya sendiri.
- Kualitas Air Terjamin dan Terstandarisasi
- Pelayanan Dikelola secara Profesional
B. Kekurangan Air PDAM
- Tekanan dan Kuantitas Air yang Tidak Konsisten
- Risiko Air Berbau dan Kualitas Menurun
Meskipun kualitas air di instalasi pengolahan sangat baik, kondisi pipa distribusi yang tua atau bocor juga dapat menyebabkan kontaminasi di perjalanan. Akibatnya, air yang sampai ke rumah terkadang berbau, berwarna kekuningan, atau mengandung sedimen halus.
- Ketergantungan dan Biaya Bulanan
- Jangkauan Layanan Belum Merata

Tips Memastikan Air PDAM Aman Dikonsumsi
Air PDAM diolah dengan sangat ketat, tapi tidak menutup kemungkinan terjadi penurunan kualitas akibat berbagai faktor. Berikut beberapa tips untuk memastikan air PDAM layak dan aman dikonsumsi:- Perhatikan Warna, Bau, dan Rasa Air
- Gunakan Filter atau Saringan Air
- Rebus Air Sebelum Diminum
- Gunakan Wadah Bersih dan Tertutup
- Lakukan Pemeriksaan Air Secara Berkala
- Laporkan Jika Ada Perubahan Kualitas Air
Dengan melapor, PDAM dapat segera melakukan pemeriksaan dan perbaikan agar pasokan air kembali normal dan aman.
Mana yang Terbaik untuk Keseharianmu?

Setiap sumber air memiliki keunggulan dan karakteristiknya masing-masing, baik itu air sumur bor, air mata air pegunungan, maupun air PDAM. Ketiganya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Lalu, sumber air mana yang paling baik dan layak digunakan?
Sesuaikan dengan Kebutuhan dan Kondisi Lingkungan
Dalam memilih sumber air untuk kebutuhan sehari-hari, hal pertama yang perlu diperhatikan adalah kondisi lingkungan tempat tinggal. Bagi masyarakat perkotaan, air PDAM biasanya menjadi pilihan utama karena lebih praktis dan sudah melalui proses pengolahan serta distribusi yang teratur.Sementara itu, di daerah pedesaan atau perbukitan yang belum terjangkau jaringan PDAM, sumur bor atau mata air pegunungan sering kali menjadi alternatif terbaik karena lebih mudah diakses dan tidak tergantung pada sistem pipa pemerintah.
Selain lokasi, biaya juga menjadi faktor penentu penting. Air PDAM memang menawarkan kemudahan, tapi pengguna harus membayar tagihan bulanan sesuai jumlah pemakaian.
Sebaliknya, sumur bor memerlukan biaya besar di awal untuk pengeboran dan pemasangan pompa, tapi lebih hemat dalam jangka panjang.
Sementara mata air pegunungan umumnya tidak membutuhkan biaya besar untuk mendapatkan air, tapi diperlukan upaya dan kerja sama masyarakat dalam menjaga kelestarian sumber air agar tetap mengalir sepanjang tahun.
Ketersediaan dan keberlanjutan sumber air juga perlu dipertimbangkan. Mata air pegunungan terkenal stabil dan kaya mineral, tapi debitnya bisa menurun saat musim kemarau.
Air sumur bor dapat mengering jika pengambilan air tanah berlebihan, sedangkan PDAM kadang mengalami gangguan distribusi.
Oleh karena itu, pilihan terbaik sangat bergantung pada keseimbangan antara ketersediaan air, biaya perawatan, dan keberlanjutan lingkungan di wilayah tempat tinggal masing-masing.
Pentingnya Uji Kualitas Air Secara Berkala
Apa pun sumber air yang digunakan, hal terpenting adalah memastikan bahwa air tersebut aman dan layak dikonsumsi. Air yang tampak jernih belum tentu bebas dari kandungan logam berat, bakteri, atau bahan kimia berbahaya.Maka, pastikan untuk selalu menguji kualitas air secara berkala. Hal ini perlu dilakukan untuk memeriksa parameter penting seperti pH, kandungan logam (Fe, Mn, Zn), klorin, serta mikroorganisme penyebab penyakit.
Bagi pengguna air PDAM, pengawasan biasanya dilakukan oleh pihak pengelola, tapi tetap disarankan untuk memantau kondisi air di rumah.
Sementara pengguna sumur bor atau mata air alami dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan laboratorium sederhana setidaknya satu kali setahun, untuk memastikan tidak terjadi kontaminasi dari limbah rumah tangga, pertanian, atau bahan kimia tanah.
Air yang bersih dan sehat adalah fondasi bagi kehidupan yang berkualitas. Maka dari itu, apa pun sumber air yang digunakan, baik PDAM, sumur bor, maupun mata air pegunungan, pastikan untuk selalu menguji dan memantau kebersihannya secara rutin.
Demikian penjelasan terkait perbedaan air sumur bor, mata air pegunungan, dan PDAM. Setiap sumber air memiliki keunggulan dan tantangannya masing-masing, tergantung pada kondisi lingkungan, kebutuhan, serta kemampuan pengelolaannya.
Namun, apa pun sumber air yang digunakan, menjaga kualitasnya tetap bersih dan aman adalah hal yang paling penting. Dengan pengelolaan yang bijak dan pemeriksaan rutin, kita dapat memastikan bahwa air yang digunakan setiap hari benar-benar aman dan menyehatkan.
Tertarik dengan informasi lain seputar air? Temukan artikel menarik tentang siklus air, proses pembentukan air tanah, hingga tips bermanfaat untuk menghemat air di tautan berikut ini:
Penulis: Erika Erilia
Editor: Erika Erilia & Yulaika Ramadhani
Masuk tirto.id







































