tirto.id - Pernahkah Anda bertanya-tanya, kenapa saat puasa kepala pusing dan mual? Berpuasa membuat tubuh harus beradaptasi dengan kondisi tanpa asupan makanan dan minuman selama berjam-jam. Perubahan ini dapat memengaruhi sistem kerja tubuh serta keseimbangan cairan, yang menjadi salah satu alasan kenapa saat puasa kepala pusing dan mual.
Berbeda dengan hari-hari biasa di mana tubuh mendapatkan asupan makanan dan minuman secara teratur, saat berpuasa, tubuh harus menyesuaikan diri dalam waktu singkat dengan keterbatasan asupan, terutama cairan. Akibatnya, tubuh bisa mengalami dehidrasi di siang hari, yang menjadi alasan kenapa saat puasa kepala pusing dan mual.
Lalu, mengapa kepala sering terasa pusing dan muncul rasa mual saat puasa? Bagaimana cara mengatasi mual saat puasa agar tubuh tetap bugar sepanjang hari?
Kenapa Kepala Pusing dan Mual Saat Puasa?
Apa yang jadi penyebab pusing dan mual saat puasa? Salah satu alasan utamanya adalah perubahan signifikan dalam pola aktivitas harian dibandingkan dengan hari-hari biasa.
Mual dan pusing saat puasa tentu terasa tidak nyaman. Oleh karena itu, penting untuk memahami penyebabnya agar dapat menemukan cara yang efektif untuk mengatasinya.
1. Perubahan Pola Makan
Salah satu penyebab utama pusing dan mual saat puasa adalah perubahan pola makan. Jika biasanya seseorang makan tiga kali sehari yaitu di pagi, siang, dan malam hari, maka saat puasa, pola makan terbatas hanya pada waktu berbuka dan sahur. Jarak yang lebih panjang antara waktu makan ini dapat memengaruhi keseimbangan energi tubuh, yang pada beberapa orang dapat memicu pusing dan mual.
2. Dehidrasi

Selama lebih dari 12 jam berpuasa, tubuh tidak menerima asupan cairan apa pun, yang dapat menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi adalah salah satu faktor utama kenapa saat puasa kepala pusing dan mual.
Menurut laman British Nutrition Foundation dalam artikel berjudul A Healthy Ramadan, kekurangan cairan dapat menyebabkan sakit kepala pada sebagian orang yang berpuasa. Oleh karena itu, memastikan asupan cairan yang cukup saat sahur dan berbuka sangat penting untuk mencegah dehidrasi.
3. Gula Darah Rendah (Hipoglikemia)
Gula darah rendah atau hipoglikemia terjadi ketika tubuh kekurangan asupan makanan sebagai sumber energi, terutama bagi otak. Otak sangat bergantung pada glukosa sebagai sumber energinya. Ketika kadar gula darah menurun drastis saat puasa, tubuh dapat mengalami gejala seperti pusing, lemas, bahkan mual yang jadi alasan kenapa saat puasa kepala pusing dan mual.
4. Penumpukan Asam Lambung
Penumpukan asam lambung saat berpuasa disebabkan oleh peradangan dalam tubuh, yang dapat menimbulkan rasa asam dan pahit di mulut. Hal ini terjadi karena tubuh tidak mendapatkan asupan makanan dan minuman dalam waktu yang lama, sehingga perut menjadi kosong dan produksi asam lambung meningkat.
5. Kurang Tidur
Selama bulan Ramadan, umat Muslim harus bangun lebih awal untuk sahur dan tidur lebih malam karena menjalankan ibadah salat tarawih. Kurangnya waktu tidur ini dapat memengaruhi kondisi tubuh, terutama jika ditambah dengan tidak adanya asupan makanan dan minuman di siang hari, yang dapat memicu sakit kepala.
Cara Mencegah Kepala Pusing dan Mual Saat Puasa
Alasan kenapa saat puasa kepala pusing dan mual bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti dehidrasi, gula darah rendah, atau pola makan yang kurang tepat. Berikut beberapa cara efektif untuk mencegahnya:
1. Pastikan Cukup Minum Air Putih
Saat berpuasa, waktu untuk mencukupi kebutuhan cairan tubuh terbatas, yaitu hanya dari berbuka hingga sahur. Salah satu cara menghindari dehidrasi saat puasa yang dapat menyebabkan mual dan pusing adalah dengan menerapkan metode 2-4-2:
- 2 gelas saat berbuka
- 4 gelas setelah tarawih hingga sebelum tidur
- 2 gelas saat sahur
2. Konsumsi Makanan Bernutrisi Seimbang
Pastikan asupan makanan selama sahur dan berbuka mengandung nutrisi yang cukup. Pilih makanan yang kaya serat, lemak sehat, dan protein untuk menjaga energi tubuh dan mencegah pusing akibat hipoglikemia (gula darah rendah). Contoh makanan yang baik dikonsumsi saat puasa meliputi:
- Buah dan sayur untuk serat dan vitamin
- Ikan, telur, dan kacang-kacangan sebagai sumber protein
- Alpukat untuk lemak sehat.
3. Hindari Makanan Berlemak dan Manis Berlebihan
Makanan tinggi gula dapat menyebabkan lonjakan dan penurunan kadar gula darah secara cepat, yang menjadi salah satu pemicu pusing dan mual. Sementara itu, makanan berlemak memperlambat pencernaan, membuat perut terasa penuh, dan bisa memicu rasa mual. Sebaiknya batasi konsumsi makanan manis berlebihan, seperti kue, sirup, dan minuman bersoda serta makanan berminyak, seperti gorengan dan fast food yang tinggi akan kandungan garam.
4. Perhatikan Makanan Saat Sahur
Saat sahur, disarankan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, seperti nasi merah, ubi, atau makanan berbahan dasar gandum. Menurut artikel Complex Carbohydrates dari laman MedlinePlus, karbohidrat kompleks dicerna lebih lambat dibandingkan karbohidrat sederhana, seperti nasi putih. Hal ini membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil lebih lama, sehingga mengurangi risiko pusing dan lemas saat berpuasa.
5. Kurangi Konsumsi Kafein

Selama berpuasa, sebaiknya kurangi konsumsi minuman atau makanan yang tinggi kafein, seperti kopi atau teh. Kafein memiliki sifat diuretik, yang meningkatkan produksi urine dan menyebabkan tubuh kehilangan lebih banyak cairan. Akibatnya, tubuh lebih rentan mengalami dehidrasi, yang dapat menjadi alasan kenapa saat puasa kepala pusing dan mual.
6. Hindari Tidur Setelah Sahur
Setelah sahur, sebaiknya hindari tidur terlalu cepat, karena dapat memperlambat proses pencernaan dan meningkatkan risiko naiknya asam lambung. Kondisi ini dapat menyebabkan rasa tidak nyaman di perut serta memicu pusing dan mual di siang hari. Jika merasa mengantuk, sebaiknya tunggu beberapa saat sebelum tidur atau lakukan aktivitas ringan saat puasa terlebih dahulu.
7. Istirahat yang Cukup
Pastikan tubuh mendapatkan waktu istirahat yang cukup, karena kurang tidur dapat menjadi salah satu penyebab pusing dan mual saat berpuasa. Tidur yang berkualitas membantu menjaga keseimbangan tubuh dan mencegah kelelahan berlebihan.
8. Beristirahat Sejenak Saat Merasa Pusing

Kurangnya asupan cairan di siang hari dapat membuat kepala lebih mudah terasa pusing, terutama saat beraktivitas. Jika mulai merasa pusing, segera hentikan aktivitas sejenak dan beristirahat di tempat yang nyaman. Hal ini dapat membantu mencegah risiko yang lebih parah, seperti kehilangan keseimbangan atau jatuh.
Cara Mengatasi Kepala Pusing dan Mual Saat Puasa
Setelah memahami penyebab pusing dan mual saat puasa, penting untuk mengetahui cara mengatasinya agar tetap nyaman menjalani ibadah puasa. Berikut beberapa cara mengatasi mual dan pusing saat puasa:
1. Hentikan Aktivitas yang Sedang Dilakukan
Jika mulai merasa pusing atau mual saat berpuasa, segera beristirahat sejenak dari aktivitas yang sedang dilakukan. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko jatuh atau kehilangan keseimbangan, yang bisa terjadi akibat melambatnya aliran darah ke otak selama puasa.
2. Pejamkan Mata Saat Merasa Pusing

Cara mengatasi pusing dan mual saat puasa selanjutnya yaitu ketika pusing mulai terasa, duduklah dengan nyaman dan pejamkan mata sejenak untuk membantu menstabilkan pandangan serta mengurangi ketegangan mata. Jika berada di ruangan dengan cahaya yang terlalu terang, redupkan cahaya tersebut, karena silau dapat memperburuk sakit kepala dan mual.
3. Ubah Posisi Secara Perlahan
Gerakan tubuh yang terlalu cepat atau tiba-tiba saat pusing bisa memperparah gejala. Jika sedang duduk atau berbaring, bangkitlah secara perlahan untuk mencegah penurunan tekanan darah mendadak yang dapat menyebabkan pusing.
4. Memijat Wajah atau Kepala Secara Perlahan
Ketika mulai merasa pusing, atur posisi duduk dengan nyaman dan pijat secara lembut bagian pelipis, dahi, serta bagian belakang kepala. Teknik ini dapat membantu meredakan ketegangan otot dan meningkatkan aliran darah ke otak, sehingga dapat mengurangi rasa pusing.
5. Menggunakan Kompres Dingin
Kamu bisa menggunakan kompres dingin di bagian kepala atau leher untuk memberikan efek menenangkan. Caranya, rendam handuk kecil dalam air dingin, peras, lalu tempelkan ke dahi atau leher selama 10–15 menit. Efek dingin ini dapat membantu meredakan sakit kepala dan memberikan rasa lebih nyaman.
6. Memenuhi Kebutuhan Cairan Tubuh
Dehidrasi merupakan salah satu penyebab utama pusing dan mual saat puasa. Oleh karena itu, pastikan untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh dengan cukup minum air putih saat sahur dan berbuka. Hal ini penting untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh dan mencegah gejala seperti pusing dan lemas.
7. Jangan Lewatkan Waktu Sahur
Pastikan untuk selalu makan sahur agar kadar gula darah tetap stabil sepanjang hari. Melewatkan sahur dapat menyebabkan gula darah turun drastis, yang bisa memicu pusing dan mual. Pilih makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, seperti oatmeal atau roti gandum, agar dicerna lebih lambat dan membantu menjaga energi lebih lama.
8. Konsumsi Makanan Bergizi Seimbang
Selama puasa, pastikan tubuh mendapatkan asupan nutrisi yang cukup dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Pilih makanan yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, serat tinggi, serta vitamin dan mineral untuk menjaga daya tahan tubuh dan mengurangi risiko pusing atau mual.
9. Hindari Makanan dan Minuman yang Bisa Memicu Pusing dan Mual
Hindari makanan yang dapat memperburuk kondisi tubuh saat puasa, seperti makanan yang terlalu manis, makanan berminyak (termasuk gorengan), serta makanan cepat saji. Jenis makanan ini dapat menyebabkan lonjakan dan penurunan gula darah yang drastis, sehingga berisiko menimbulkan pusing dan rasa tidak nyaman di perut.
10. Kurangi Konsumsi Kafein Secara Bertahap
Kafein memiliki efek diuretik yang dapat menyebabkan tubuh kehilangan cairan lebih cepat. Jika terbiasa mengonsumsi kafein setiap hari, jangan langsung menghentikannya secara tiba-tiba saat puasa, karena ini dapat memicu sakit kepala dan pusing. Sebaiknya, kurangi konsumsi kafein secara bertahap sebelum puasa agar tubuh bisa beradaptasi dengan lebih baik.
11. Pastikan Istirahat yang Cukup
Kurang tidur dapat memperburuk gejala pusing dan mual saat puasa. Pastikan untuk mendapatkan waktu istirahat yang cukup dengan tidur minimal 6–8 jam setiap malam agar tubuh tetap bugar dan berenergi sepanjang hari.
12. Konsumsi Obat Sakit Kepala Jika Diperlukan
Jika pusing tidak kunjung membaik, pertimbangkan untuk mengonsumsi obat sakit kepala saat berbuka atau sahur. Namun, pastikan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu agar mendapatkan rekomendasi obat yang aman dan sesuai dengan kondisi tubuh.
Mari sambut bulan Ramadhan, bulan yang penuh berkah, dengan persiapan yang baik agar ibadah puasa dapat berjalan dengan lancar. Semoga artikel ini membantu kamu dalam menyambut bulan suci dengan lebih siap dan semangat!
Penulis: Marhamah Ika Putri
Editor: Yulaika Ramadhani