tirto.id - Rasa mual bisa terjadi kapan saja, termasuk saat Anda sedang menjalankan ibadah puasa.
Rasa mual atau disebut juga dengan istilah nausea, ditandai dengan rasa tidak nyaman di perut, serta dorongan ingin muntah, walaupun tidak melulu berujung pada muntah.
Menurut Cleveland Clinic, rasa mual bukanlah penyakit. Kondisi ini merupakan gejala dari berbagai kondisi, seperti infeksi ("flu perut"), keracunan makanan, mabuk perjalanan, makan berlebihan, usus tersumbat, gegar otak atau cedera otak, radang usus buntu, ataupun migrain.
Mual dan dorongan ingin muntah ini terkadang bisa menjadi gejala penyakit yang lebih serius, seperti serangan jantung, gangguan ginjal atau hati, gangguan sistem saraf pusat, tumor otak, serta beberapa jenis kanker.
Penyebab Mual Saat Puasa
Rasa mula saat puasa ini, seperti dikutip laman Aido.id, adalah bentuk adaptasi tubuh terhadap pola makan yang berbeda dari biasanya.
Selain bentuk adaptasi, rasa mual saat puasa ini muncul karena beberapa hal berikut ini:
1. Anda makan terlalu berlebihan
Jika Anda makan terlalu berlebihan saat sahur, maka lambung Anda tentu tidak akan mampu menampung makanan yang berlebih itu.
Akibatnya, karena lambung tidak mampu menampung, lambung akhirnya berusaha mendorong makanan untuk keluar dari tubuh. Inilah yang membuat Anda merasa mual lalu muntah.
2. Asam lambung Anda naik
Ketika Anda merasakan mual saat puasa, ini bisa menjadi indikasi kalau asam lambung Anda naik, apalagi kalau Anda juga memiliki riwayat masalah asam lambung.
Asam lambung Anda naik juga bisa dipicu oleh kebiasaan langsung tidur setelah makan.
3. Mengalami dehidrasi atau kekurangan cairan
Saat puasa, maka Anda rentan terkena dehidrasi. Ketika dehidrasi, maka bagian bawah perut Anda akan tertekan sehingga menimbulkan rasa mual.
Oleh karena itu, cobalah untuk tetap mencukupi asupan cairan Anda dengan minum 6-8 gelas per hari, yaitu saat Anda berbuka ataupun saat sahur.
4. Langsung tidur sesaat setelah makan
Jika Anda langsung tidur setelah sahur, ataupun sesaat setelah waktu berbuka, maka wajar jika Anda merasa mual.
Sudah terbukti, bahwa jika Anda tidur setelah makan, maka asam lambung akan naik. Inilah yang membuat Anda merasakan mual dan ingin muntah.
5. Anda sahur atau berbuka dengan makanan pedas dan berminyak
Jika saat ibadah puasa Ramadhan ini Anda kerap mengonsumsi makanan pedas dan berminyak untuk berbuka ataupun sahur, maka wajar jika Anda sering merasakan mual.
Makanan yang berminyak ini kandungan lemaknya cukup tinggi, sehingga akan sangat lambat untuk dicerna.
Sementara, makanan pedas dapat memicu naiknya asam lambung yang dapat menimbulkan rasa mual dan dorongan ingin muntah.
Cara Mengatasi Mual Saat Puasa
Agar Anda dapat mengatasi rasa mual saat puasa, maka lakukan beberapa hal ini, sebagaimana dilansir dari Cleveland Clinic:
- Saat Anda sahur dan berbuka minumlah air putih secukupnya;
- Saat Anda sahur atau berbuka, makanlah makanan ringan dan terasa hambar, misalnya roti tawar;
- Hindari mengonsumsi makanan yang digoreng, berminyak, atau manis;
- Saat berbuka makanlah secara perlahan dan dalam jumlah yang tidak berlebihan;
- Jangan mencampur makanan panas dan makanan dingin;
- Saat berbuka minumlah air secara perlahan;
- Setelah Anda sahur atau berbuka, sebisa mungkin hindari aktivitas yang berlebihan;
- Sebisa mungkin jangan menyikat gigi langsung setelah makan.
- Perbanyak cairan agar Anda tidak dehidrasi, karena dehidrasi rentan memunculkan rasa mula dan tubuh Anda akan merasa tidak nyaman.
- Usahakan jangan tidur setelah makan. Namun, kalau kantuk Anda tak tertahankan, pastikan posisi kepala Anda lebih tinggi agar makanan tidak kembali lagi ke tenggorokan.
- Sebaiknya Anda menghindari makanan yang dapat memicu asam lambung, karena naiknya asam lambung inilah yang memunculkan rasa mual itu.
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Dhita Koesno