tirto.id - Asam lambung dapat kumat kapan saja termasuk ketika sedang berpuasa, ini biasanya dipicu oleh sejumlah faktor penyebab yang berhubungan dengan gaya hidup tidak sehat.
Asam lambung atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) adalah kondisi saat asam lambung naik menuju esophagus atau kerongkongan. Kondisi ini dapat menimbulkan sendawa dan rasa terbakar atau panas pada bagian dada.
Beberapa penyebabnya antara lain langsung tidur setelah makan, khusus hal ini orang yang berpuasa terkadang langsung tidur setelah sahur karena rasa kantuk yang tidak bisa ditahan di pagi hari.
Namun inilah yang kerap menjadi sumber permasalahan utama naiknya asam lambung pada orang yang sedang berpuasa.
Dede Nasrullah, Pakar Kesehatan sekaligus Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) UM Surabaya menjelaskan GERD adalah penyakit yang disebabkan oleh asam lambung kembali ke tenggorokan. Ini diakibatkan karena klep lambung yang longgar saat tertidur.
“Saat tertidur akan terjadi pelonggaran klep lambung sehingga menyebabkan asam lambung dalam perut mengalir balik ke bagian kerongkongan. Panas di dada, tenggorokan panas, mual, bersendawa, dan mulut pahit adalah gejala yang menunjukkan refluks, sehingga untuk mencegah hal tersebut kita bisa menunggu setidaknya tiga jam sehingga makanan tersebut dapat diolah secara sempurna,” jelas Dede dikutip dari laman resmi UM Surabaya.
Selain itu, dokter spesialis penyakit dalam dari RSCM-FKUI Ari Fahrial Syam menjelaskan, penderita asam lambung harus memperhatikan menu yang dipilih saat santap sahur dan buka.
Bila tidak tepat, beberapa menu makanan dapat menjadi pemicu kumatnya penyakit asam lambung.
Ari juga mengatakan makanan yang direkomendasikan untuk penderita asam lambung adalah makanan tinggi protein dan rendah lemak.
Kemudian, penderita asam lambung juga harus menghindari makanan berlemak serta makanan rasa pedas dan asam.
“Kurangi konsumsi makanan yang dapat memicu peningkatan asam lambung. Karena lemak tinggi yang terdapat pada santan, susu, jeroan, gorengan, dan daging, dapat memperberat kerja lambung sehingga puasa menjadi tidak nyaman,” kata Ari seperti dikutip Antara.
Kemudian, buah-buahan seperti nanas, jeruk lemon, jeruk Bali, jeruk limau, tomat juga harus dikurangi karena bisa memperburuk kondisi asam lambung. Lalu penyebab lainnya adalah minuman seperti alkohol, kopi, teh, minuman berkarbonasi, jus jeruk dan tomat.
Ciri-Ciri Asam Lambung Naik
Ciri-ciri asam lambung ditandai dengan perut yang tidak nyaman, mual, muntah, kembung, diare, nafsu makan yang menurun, serta penurunan berat badan.
Jika Anda merasakan beberapa gejala tersebut, sebaiknya segera temui dokter untuk melakukan konsultasi.
Orang yang memiliki risiko tinggi mengalami asam lambung antara lain orang yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan, wanita hamil, diabetes, serta perokok berat.
Cara Mencegah Asam Lambung Kumat Saat Puasa
Pada umumnya untuk mencegah asam lambung kumat saat berpuasa adalah dengan cara menghindari faktor penyebabnya.
Dilansir laman Harvard Health Publishing, berikut ini adalah sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk mencegah asam lambung kumat yang dikemukakan oleh Jacqueline Wolf, seorang ahli gastroenterologi dan profesor kedokteran di Harvard Medical School.
1. Makan sedikit dan perlahan-lahan
Saat tiba waktu berbuka, karena rasa lapar yang sudah seharian ditahan tak jarang menyebabkan kalap dengan makan banyak dan tergesa-gesa.
Padahal, ketika perut sangat penuh, bisa terjadi lebih banyak refluks ke kerongkongan. Oleh karena itu, untuk menghindari asam lambung naik dianjurkan untuk makan sedikit dan perlahan-lahan.
2. Hindari makanan dan minuman pemicu
Hindari makanan pemicu asam lambung naik termasuk mint, makanan berlemak, makanan pedas, tomat, bawang merah, bawang putih, kopi, teh, cokelat, dan alkohol. Serta hindari minum minuman berkarbonasi karena akan membuat bersendawa, yang mengirimkan asam ke kerongkongan.
3. Jangan tidur setelah makan
Saat berdiri, atau bahkan duduk, gravitasi membantu menjaga asam lambung tetap berada di dalam perut, di tempat yang seharusnya.
Hindari makan dan langsung tidur meski mungkin menahan kantuk saat sahur adalah suatu tantangan.
Idealnya, seseorang baru bisa boleh tidur atau rebahan tiga jam setelah makan. Pasalnya, setelah tiga jam makanan sudah dicerna dengan sempurna.
4. Jangan bergerak terlalu cepat
Hindari olahraga berat selama beberapa jam setelah makan. Berjalan-jalan setelah makan tidak masalah, tetapi olahraga yang lebih berat, terutama jika harus membungkuk, dapat menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan.
5. Tidur dengan posisi tubuh bagian atas lebih tinggi
Idealnya, kepala harus lebih tinggi 6 hingga 8 inci dari kaki. Usahakan tubuh bagian atas lebih tinggi dari tubuh bagian bawah saat tertidur atau berbaring.
Menyiasatinya dapat menggunakan bantal busa yang nyaman saat berbaring. Posisi ini membantu mencegah terjadi asam lambung naik ke tenggorokan.
Editor: Dhita Koesno