Menuju konten utama

8 Tips Puasa Aman & Lancar Saat Sedang Demam di Bulan Ramadhan

Meskipun kurang disarankan dari segi medis, puasa tetap bisa dijalankan dengan aman dan lancar saat sedang demam ringan.

8 Tips Puasa Aman & Lancar Saat Sedang Demam di Bulan Ramadhan
Ilustrasi Demam. Foto/istockphoto

tirto.id - Demam bisa dialami siapa saja dan kapan saja, termasuk saat menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan. Demam adalah kenaikan temperatur tubuh yang menandakan tubuh sedang merespons infeksi atau penyakit.

Jika dilihat dari segi agama orang yang sedang sakit seperti demam tidak diwajibkan berpuasa. Namun, sebagian orang tetap ingin mempertahankan puasanya agar bisa puasa penuh di bulan yang hanya datang setahun sekali ini.

Dikutip dari Mayo Clinic ada beberapa faktor yang bisa menyebabkan demam. Ini termasuk infeksi virus atau bakteri, peningkatan suhu karena cuaca panas, terjadi radang, tumor, penggunaan obat-obatan tertentu, hingga respons antibodi terhadap vaksin.

Penderita demam yang disebabkan oleh kondisi tertentu bisa jadi mengalami beberapa gejala tambahan seperti pusing, lemas, bahkan pingsan. Oleh karena itu, berpuasa kurang direkomendasikan untuk orang yang mengalami demam tinggi.

8 Tips Puasa Aman dan Lancar Saat Sedang Demam

Meskipun kurang disarankan dari segi medis, puasa tetap bisa dijalankan dengan aman dan lancar saat sedang demam. Perlu diketahui bahwa puasa sebaiknya hanya dilakukan jika demam ringan.

Menurut Pemerintah Provinsi Sumatra Barat (Pemprov Sumbar) puasa sebaiknya dihentikan jika demam di atas 38,9°C. Penderita yang tidak merasa lemas atau sakit berlebihan, maka puasanya dapat dilanjutkan dengan catatan harus berhenti jika sakitnya memburuk.

Selain itu, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan agar puasa aman dan lancar saat sedang demam, sebagai berikut:

1. Pastikan asupan cairan tercukupi

Ahli nerologi dan ketua Departemen Kedokteran Universitas Virginia Mitchell Rosner mengungkapkan bahwa demam menyebabkan seseorang lebih banyak kehilangan cairan dari biasanya.

Kurang cairan bisa karena keringat yang keluar lebih deras dari biasanya atau saat membuang ingus. Kondisi ini dapat menyebabkan orang yang sedang sakit lebih rentan mengalami kurang cairan atau dehidrasi.

Oleh karena itu, pastikan asupan cairan tercukupi jika memutuskan untuk puasa saat kondisi demam. Pemenuhan kebutuhan cairan bisa dilakukan dengan meminum lebih banyak air saat sahur dan berbuka.

“Ketika Anda terhidrasi dengan baik, pengalaman saya adalah kebanyakan pasien merasa lebih baik,” kata Rosner seperti yang dikutip dari Washington Post.

2. Minum obat dengan rutin

Pastikan untuk mengonsumsi obat secara rutin selama mengalami demam. Obat tetap bisa dikonsumsi secara rutin meskipun sedang berpuasa sesuai dengan panduan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) berikut:

  • Obat 1 kali sehari, diminum saat waktu sahur atau berbuka
  • Obat 2 kali sehari, diminum pada saat sahur dan berbuka, masing-masing satu kali
  • Obat 3 kali sehari, diminum pada sahur dan berbuka serta malam pada pukul 23.00, atau dengan interval 5 jam sekali.
  • Obat 4 kali sehari, diminum setiap interval 4 jam sekali atau pada saat pukul 04.00 atau saat sahur, pukul 18.00 atau saat buka puasa, pukul 22.00, dan 01.00 dini hari.
  • Obat sebelum makan, diminum sekitar 30 menit sebelum makan sahur atau makan malam setelah berbuka.
  • Obat setelah makan, diminum sekitar 5 – 10 menit setelah makan besar.

3. Kompres dengan air hangat

Penderita demam saat puasa memang memiliki waktu yang terbatas dalam mengonsumsi obat penurun panas. Alternatif lain untuk menurunkan panas adalah dengan cara kompres air hangat.

Masih menurut Kemenkes kompres hangat bermanfaat dalam menginduksi vasodilatasi perifer, sehingga meningkatkan pengeluaran panas tubuh. Tindakan terbukti dapat meringankan gejala demam.

Cara mengompres yang benar menurut Kemenkes adalah dengan membasahi handuk dengan air hangat yang temperaturnya 43°C. Kemudian kompres di bagian wajah, leher, dan tangan secara bergantian.

4. Konsumsi banyak sayuran dan buah

Ketika sahur dan berbuka, pastikan mengonsumsi banyak makanan yang mengandung air dan vitamin seperti sayur dan buah.

Dikutip dari Medical News Today, ada beberapa buah-buahan yang direkomendasikan untuk mengatasi demam, mulai dari jeruk, kiwi, jambu biji, dan buah beri (stoberi, raspberi, bluberi).

Buah-buahan tersebut disarankan karena mengandung vitamin C yang tinggi. Vitamin C dapat membantu meningkatkan imun tubuh yang berfungsi dalam melawan infeksi bakteri, virus, dan penyakit penyebab demam.

5. Istirahat yang cukup

Pastikan istirahat yang cukup selama mengalami demam. Meskipun harus bangun sahur, pastikan untuk tidur setidaknya selama 8 jam sehari.

Istirahat yang cukup membantu agar demam tidak menjadi semakin parah dan bisa memberi tubuh waktu untuk mengatasi peradangan.

6. Hindari aktivitas berat

Ketika berpuasa saat demam sebaiknya hindari aktivitas fisik yang berat. Ketika demam tubuh mengeluarkan banyak energi dari biasanya untuk melawan infeksi atau radang yang terjadi di dalam tubuh.

Jika melakukan aktivitas berat dalam kondisi ini maka tubuh harus bekerja ekstra. Hal ini rentan membuat demam semakin parah, pusing, mual, bahkan pingsan.

7. Hirup aroma mint atau kayu putih

Seseorang yang demam baik karena flu atau penyakit lainnya sering kali mengeluhkan pusing dan sakit kepala. Pusing dan sakit kepala bisa diatasi dengan menghirup aroma peppermint maupun kayu putih.

Dikutip dari Healthline, aroma peppermint dan kayu putih paling umum digunakan untuk mengobati sakit kepala dan serangan migrain. Aroma peppermint dipercaya dapat membantu mengendurkan otot dan meredakan nyeri.

Aroma peppermint atau kayu putih bisa dihirup dengan mengoleskan minyak esensial ke kulit. Cara lainnya minyak esensial bisa dimasukkan ke air difuser untuk dihirup.

8. Konsumsi suplemen kesehatan bila perlu

Pertimbangkan untuk mengonsumsi suplemen kesehatan yang bisa mendukung penyembuhan penyakit penyebab demam bila perlu.

Pastikan untuk menanyakan hal ini kepada dokter terlebih dahulu. Hindari mengonsumsi suplemen kesehatan berlebihan karena dapat memicu masalah kesehatan lainnya.

Ketahui Kapan Harus ke Dokter

Gejala demam umumnya mengindikasikan adanya penyakit tertentu yang sedang menyerang tubuh. Jika gejala tersebut semakin berat, langkah pertama adalah memeriksakan diri ke dokter.

Demam bisa bertambah parah seiring waktu, baik karena berpuasa maupun tidak. Oleh karena itu, ada beberapa gejala tambahan lain yang harus diwaspadai selama demam di bulan puasa.

Masih menurut Pemprov Sumbar, segera kunjungi dokter jika mengalami beberapa gejala berikut:

  • Demam tinggi di atas 38,9°C
  • Infeksi telinga atau hidung
  • Ingus berwarna hijau, cokelat, atau berdarah
  • Batuk berdahak hijau
  • Batuk yang tidak kunjung reda
  • Ruam kulit
  • Sesak napas.

Baca juga artikel terkait TIPS PUASA atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Yantina Debora